|
Kick off 'Astra Satu Indonesia Award 2017 - dok Astra Satu Indonesia |
Pada
perayaan ulang tahun Astra ke 60, bersamaan dengan gelaran ‘Satu Indonesia Award’
ke 8. Satu Indonesia adalah semangat Astra terpadu untuk indonesia, merupakan
langkah nyata group astra untuk berkontribusi dan berperan aktif serta meningkatkan
kualitas masayarakat indonesia. Melalui karsa cipta dan karya terpadu, memberi
nilai tambah untuk kemajuan
Satu
Indonesia merupakan program pemberian apresiasi, kepada pemuda pemudi yang
memiliki semangat sejalan dengan Astra. Berkarya memberi manfaat kepada masyarakat
di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, wirasuaha, teknologi serta kelompok.
Satu
Indonesia Award dilaksanakan sejak 2010, tercatat sudah ada 39 generasai muda
penerima apresiasi Satu Indonesia Award. Pemuda pemudi penerima apresiasi tidak
berhenti, memberikan manfaat positif bagi masyarakat di sekitarnya.
Astra
sudah berkiprah selama 4 dekade dalam bidang CSR, sekarang sudah punya 9
yayasan yang berkontribusi di bidang sosial. Kontribusi sosial bukan sekedar lips service, tapi bagaimana bisa
sejalan dengan nafas Astra “sejahtera bersama bangsa”.
39
penerima satu indonesia award, mereka bekerja dari hati tanpa pamrih. Sebagian
besar mendaftar karena didaftarkan orang lain, mereka tidak mendaftar atas
kemauan sendiri. Mereka adalah anak-anak muda, yang menerapkan kemanfaatan
dengan prinsip ‘Your First not Me First’.
Semangat
Astra Terpadu untuk Indonesia, meluncurkan ‘Satu Indonesia Award’ dengan 4
bidang CSR.
- Kesehatan
“Astra untuk Indonesia Sehat”
- Pendidikan
“Astra untuk Indonesia Cerdas”
- Pemberdayaan
Masyarakat “Astra untuk Indonesia Kreatif”
- Lingkungan
“Astra untuk Indonesia Hijau”
Astra
Satu Indonesia diikuti pemuda pemudi, dengan usia maksimal 35 tahun baik
individu atau kelompok (min 3 orang). Kegiatan yang dilakukan original, sudah berlangsung
minimal 1 tahun berjalan berkesinambungan. Peserta belum pernah menerima
penghargaan, baik untuk skala Nasional atau International.
-0o0-
|
Risma Hasannudin - dok Astra Satu Indonesia |
Ada
tamu yang cukup menyita perhatian, pada acara kick off ‘Astra Satu
Indonesia 2017’ adalah Risna Hasunuddin.
Risna
berasal dari Banda Naira Maluku, mengabdikan dirinya untuk masyarakat di
Manukwari Papua. Perempuan muda lulusan FKIP Universitas Patimura Maluku, tergerak
hatinya setelah mengetahui kondisi masyarakat Manukwari khususnya suku anfak.
Manukawari
memiliki angka partisipasi rendah pada kisaran 60-70%, memiliki angka buta
huruf sangat tinggi, angka kematian ibu anak tinggi, angka kematian kanker
payudara sangat tinggi.
Risna
bertekad bulat pergi ke Manukwari Papua,
ingin merasakan sendiri apa yang terjadi di daerah tersebut. Setelah beberapa
waktu berbaur, Risna berkesimpulan masyarakat Papua memang membutuhkan
sentuhan.
Pada
dasarnya masyarakat Papua adalah pekerja keras, namun mereka belum melek
pengetahuan. Seperti pengelolaan satu lahan sawah, aneka tanaman seperti tomat,
cabe dan terong ditanam dan dicampur dalam satu lahan. Seharusnya dalam satu
lahan ditanam satu jenis tanaman, agar hasil panen tanaman tersebut optimal.
Kesadaran
akan pentingnya pendidikan sangat rendah, daripada sekolah anak anak diajak
bercocok tanam. Risna memutuskan untuk merintis PAUD, untuk pembentukan
karakter harus dimulai dari anak-anak. Sistem pembelajaran juga sederhana, menerapkan
kurikulum keseharian dengan fasilitas sangat minim.
“Inti dari permasalah di Manukawari adalah pendidikan
dan masalah perempuan. Masih banyak terjadi pernikahan di usia muda, sehingga
anak-anak tidak bisa sekolah” Jelas Risma dengan raut muka prihatin.
Perjuangan
tak selalu berjalan mulus, Risna sempat mendapat perlakuan kasar secara fisik.
Kaum lelaki umumnya dan tokoh adat, menggangap Risna sebagai penyebab adat
tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Karena
anak perempuan makin cerdas, sehingga mereka tahu hak mereka sebagai manusia. Karena
geram, Risna pernah nyaris diperkosa namun upaya tersebut bisa digagalkan.
Mendapati
dala, bahaya, orang tua di Banda Naira tidak tinggal diam. Sempat membujuk dan
mengajak Risna pulang, namun di kampung halaman nurani merasa gelisah. Risna meyakinkan
diri dan orang tua, bertekad kembali dan mengabdi di Manukwari.
Melihat
kedatangan Risna kembali ke Manukwari, terutama kaum perempuan dan anak-anak bersuka
cita. Mereka bersedia pasang badan, apabila Risma mendapat perlakuan tak baik
dari warga.
Risana
sendiri sangat memaklumi, mengapa sebagaian besar warga belum bisa menerima kehadirannya.
Tidak lain karena mindset warga yang
belum paham, tidak tahu apa tujuan diselenggarakan pendidikan.
Kalau
semua upaya dilakukan sementara, semua upaya akan cepat hilang. Risna dengan
tekun menjemput anak-anak, agar tidak malas ke sekolah dan balik bekerja membantu
orang tua.
Metode
belajar mengajar dibuat semenarik mungkin, sebagai pengantar menggunakan bahasa
Papua. Secara perlahan dan bertahap, beralih daengan menggunakan bahasa Indonesia.
Perihal
keikutsertaan dalam ‘Satu Indonesia Award, Risna tidak tahu dan tidak terbersit
ingin mendaftar. Namun berkat bujukan teman, dengan setengah paksaan sang teman
akhirnya luluh. Risma mendaftar tanpa berharap terlalu besar, agar teman yang
memaksa berhenti membujuk dan merayunya.
HIngga
langkahnya sampai sejauh ini, Risna mendapat award ‘Astra Satu Indonesia’
kategori pendidikan. Risma adalah penempuh jalan sunyi, apa yang dikerjakan
lahir dari lubuk hati. Tak haus puja puji atau apresiasi, kebahagiannya
terletak pada kebahagiaan orang lain.
Tiba
tiba saya merasa sangat yakin, banyak Risna lain di belahan bumi pertiwi
tercinta. Mereka yang bekerja tanpa pamrih, tujuannya hanya satu demi
kemanfaatan sesama. Semoga ajang “Satu Indonesia Award”, menjadi pembuka pintu
peraih award untuk kelancaran usaha rintisannya.
|
Risna Hasannudin hadir di kick off 'Astra Satu Indonesia Award 2017' -dokpri |
Pendaftar
‘Astra Satu Indonesia’ , tercatat 2.341 sampai tahun 2016. Bagi anda
yang hendak mengikuti, atau memiliki calon pantas diikutkan di Astra Satu
Indonesia tahun 2017. Pendaftaran bisa diakses, melalui website www.satu-indonesia.com .
Tahun
ini Astar Satu Indonesia memberi apresiasi tingkat Provinsi, tahap penjaringan
peserta sampai 10 Agustus 2017. Penjurian tahap pertama sampai bulan September,
kemudian dilakukan vote publik melalui website sampai Oktober. Puncak pemberian
Satu Indonesia Award, akan dilaksakan pada bulan Oktober.
Saatnya anak muda Indonesia berprestasi, menebar kemanfaatan untuk lingkungan sekitar dan sesamanya. -salam-