26 Agu 2022

Musuh Kita tidak di Mana- mana


Menulis adalah “makanan” sehari- hari, baik blogger, jurnalis, penulis dan atau pekerjaan yang berhubungan dengan literasi. Ide bisa muncul kapan saja, rasanya sayang kalau dibiarkan menguap. Menulis bagi seorang penulis, smestinya menjadi keasyikan dan kebutuhan. Layaknya makan minum, yang tidak pernah bosan dilakukan saban hari.

Merangkai kata menjadi kalimat, menyusun menjadi cerita. Adalah pekerjaan, yang perlu ketelitian, ketelatenan dan ketekunan. Kalau dinikmati prosesnya, niscaya bisa menghasilkan karya luar biasa.

25 Agu 2022

Bahkan yang Kau Pikirkan Sejatinya bisa Menjadi Doa

Saya pernah mengantar anak, ikut kelas menggambar di Kandang Jurang Doank Ciputat- Tangsel. Ada om Dik Doank, mengisi kelas sore itu. Sebelum kelas dimulai, kami ditunjukkan sebuah lukisan karya Dik Doank. Adalah sketsa gambar rumah termauk halaman dan pernak-pernik, lebih kurang mirip dengan rumah yang saat ini kami lihat (Rumah Dik Doank bersama keluarga).

22 Agu 2022

Menjadi Ayah Terbaik Seharusnya Menjadi Resolusi Setiap Ayah

 


Secara usia, saya sudah tidak bisa dikategorikan ayah muda. Anak dua, keduanya sudah baligh. Pun istri, secara usia bisa dikatakan cukup matang. Saya belajar mensyukuri, anugerah kehidupan yang luar biasa.

Perjalanan hidup mengantarkan aneka pengalaman, bisa menjadi batu ajar menghadapi ujian kehidupan. Pelajaran saya dapati, bahwa kita musti adaptif dengan jaman.

21 Agu 2022

Memendar Kasih di Pelosok Tabanan


Setitik cahaya, niscaya tampak di ruang pekat. Sebentuk  kasih dari sebentuk hati, niscaya kan terungkap.  Demikian hukum semesta berlaku, akibat bagi yang berbuat tak memandang apa dan atau siapa.

Saya menemui setitik cahaya, di desa Bantas Tabanan Bali. Ketika saya berkesempatan, mengunjungi anak-anak di rumah SOS Childern's Villages. Adalah bapak I Gusti Agung Made Suweca, selaku kepala di asrama anak-anak butuh kasih sayang.