Setiap perayaan Idul Adha, seluruh umat muslim bersuka cita. Mengumandangkan takbir seharian, menunaikan sholat ied, dilanjutkan dengan menyembelih hewan Kurban. Kalau biasanya membahas hewan kurban, saya ingin membahas tentang sholat ied-nya.
Shalat
ied di pagi hari, ditandai dengan semarak di masjid dan atau di tanah lapang. Ya,
kapasitas masjid yang terbatas, disiasati pengurus agar jamaah tertampung.
Yaitu memanfaatkan halaman, jalanan atau tanah lapang di seputran tempat ibadah.
Daerah Cianjur, identik dengan tanaman padi. Saya kerap membeli beras Cianjur, dijual di warung dekat rumah dengan aneka kualitas pilihan. Banyak jenis beras Cianjur di pasaran, satu diantaranya diolah dengan brand “Gasol Organik”.
Beberapa
tahun lalu, bersama teman Blogger saya berkesempatan mengunjungi pabrik pengolahan
Gasol Organik. Di sambut Pak Flaming Wong (owner-nya),
yang sangat welcome dan ramah.
Saya,
tidak pemilih soal makanan. Semasa kecil, tak ada pantangan olahan. Semasa
merantau, makanan warung adalah menu keseharian. Aneka citarasa dicecap lidah, asal
tidak makanan haram dan berbahaya, oke saja.
Setelah
ngantor dan membangun networking, mulai menikmati menu-menu resto. Kantor
menyediakan budget, menjamu client yang akan deal kontrak. Sayang kalau tidak
dimanfaatkan, dana ditarik apabila tidak habis dipakai.
Fruitaholic, salam sehat selalu. Kita telah semua merasakan, pedihnya terdampak pandemi. Dan membawa hikmah besar, berupa pentingnya menjaga kesehatan. Kita musti lebih aware, soal memilih asupan dan lebih sering beraktivitas fisik.
Saya
pribadi, terbiasa membawa minuman saat bepergian. Dan bukan memilih, membawa
teh manis, atau minuman bersoda, atau es campur, dan minuman campuran lainnya. Saya
lebih sering membawa air putih, atau dicampur irisan jeruk, atau memilih teh
tawar saja.
