3 Feb 2019

Berat Badan Ideal, Tanda Tumbuh Kembang Anak Optimal


Ilustrasi -dokpri


Siapa yang bisa menjawab, peringatan Hari Gizi setiap tanggal berapa ? Sssst, saya sendiri juga baru tau, kalau jawabannya adalah tanggal 25 Januari - hehehe.
Kita semua musti jujur, bahwa gaung hari gizi  belum terlalu santer terdengar, perayaannya tidak sesemarak (misalnya) Hari Kartini, Hari Ibu, (apalagi) Hari Kasih Sayang.

Padahal masalah gizi adalah masalah krusial buat kelangsungan semua orang, apabila tidak segera ditangani berdampak jangka panjang.
Nutricia Sarihusada, mengajak semua pihak aware masalah gizi, termasuk blogger yang menjadi corong di linimasa media sosial.

1 Feb 2019

Sepiring Nasi Goreng Cintaku

dokumentasi pribadi

Jujur, keluarga kecil kami tidak berlimpah harta. Makan minum secukupnya, sandang, papan, rekreasi seperlunya.
Namun kami bisa mencipta bahagia, melewati segenap cuaca kehidupan dengan cara kami sendiri. Kami syukuri apa yang kami miliki, sehingga bisa berdamai dengan keadaan.

Saya meyakini, bahagia tidak selalu berbanding lurus dengan kepemilikan, harta bendawi hanya salah satu jalan menghadirkan bahagia datang.
Artinya masih banyak cara lain bisagditempuh, agar kebahagiaan bisa direngkuh siapapun tanpa pandang bulu. 

30 Jan 2019

'Chinese Buffet Dinner' Persembahan Aston Imperial Bekasi Hotel & Conference Center di Hari Imlek 2019

Ornamen Imlek- dokpri

Hallo, nggak kerasa Januari diujung. Padahal rasa-rasanya, baru beberapa hari mencanangkan resolusi hendak dicapai di tahun ini. 
Dan seperti biasa, bulan pertama identik dengan hujan. Mengingatkan saya pada satu hal, yaitu sebentar lagi Tahun Baru Imlek. Konon hujan di tahun baru China, pertanda berkah alam untuk manusia.

'Gong Xi Fat Cai' kalimat macam ini, dengan mudah ditemui di tahun baru China. Kemudian lampion, pohon dengan daun warna pink, angpao dan waju cici koko. Semua serba merah, dengan mudah kita temui di ruang publik.

28 Jan 2019

'Tepo Tahu' Kuliner Kampung Selalu Ngangenin


penjual tepo tahu - koleksi pribadi


Duapuluh lima tahun lebih hidup di tanah seberang, ada alasan yang membuat hati saya terpaut dengan kampung halaman.
Pasalnya setelah singgah di beberapa kota perantauan, saya belum pernah menemukan kuliner sejenis atau yang mirip.

Makanan ini cukup unik, meskipun bahan-bahannya sederhana, sangat mudah dibeli di pasar serta pengolahanya tidak sulit.
Tujuh belas tahun tinggal di seputaran Ibukota, saya belum pernah menemui, atau jangan- jangan hanya di desa saya makanan ini diolah.