Setiap
manusia pasti punya masalah, entah masalah besar atau kecil, entah masalah sepele
atau serius. Namun setiap orang memiliki cara berbeda, baik cara menghadapi
atau mencari jalan keluar. Sehingga setiap orang memiliki output berbeda, atas setiap keputusan yang diambil bagi hidupnya.
Menurut
saya sih, masalah adalah cara kehidupan mendewasakan manusia. Tinggal manusia mengelola
masalah, sehingga mendapat benefit dari
setiap peristiwa.
Atas
setiap situasi yang tidak seideal harapan, tak jarang kesedihan berkelanjutan
membuat depresi datang. Mempengaruhi kondisi kesehatan jiwa, akhirnya bermuara
pada kesehatan raga/ badan.
Blogger
diundang Dirjen P2P Kementerian Kesehatan, hadir dalam rangka memperingati Hari
Kesehatan Dunia (World Health Day). Tahun 2017 WHO mengangkat tema “Depresion : “Let’s Talk”, seolah
menegaskan curhat bisa menjadi solusi sederhanda mengatasi depresi.
Apa itu Depresi?
Adalah
sebuah keadaan/penyakit dengan gejala rasa sedih yang berkepanjangan, serta hilangnya
minat melakukan kegiatan yang biasanya disukai. Keadaan ini diikuti dengan
ketidakmampuan menjalankan kegiatan, yang biasa dilakukan sehari hari
setidaknya selama dua minggu.
Saya
bisa bayangkan, bagaimana lenyapnya indah dunia kalau seseorang kehilangan
semangat. Menjalani hari demi hari tanpa pengharapan, sehingga apa yang
dilakukan tidak maksimal. Tak punya pemantik, agar setiap kegiatan dikerjakan
memiliki goal.
Depresi
sebagai penyebab kurang aktif/ energi menurun, nafsu makan menurun, mengalami
kecemasan dan gangguan tidur, kurang mampu konsentrasi, tidak mampu membuat
keputusan, merasa tidak berharga dan bersalah, putus asa, diikuti dengan
terlintasnya pemikiran untuk melukai diri sendiri.
Depresi
bisa terjadi pada siapapun, penyebabnya bukan karena kelemahan watak/ mental.
Namun depresi bisa disembuhkan, baik melalui terapi atau pengobatan anti
depresian atau gabungan keduanya.
Acara temu blogger di P2P Kemenkes -dokpri |
Siapapun
tidak lepas dari potensi depresi, setiap periode usia akan mengalami jenis
depresi berbeda. Depersi pada anak-anak terjadi, misalnya merasa selalu
disalahkan oleh orang tedekatnya. Pun bisa terjadi pada usia remaja sampai masa
tua, depresi bisa terjadi bisa dengan atau tanpa ditenggarai.
Kemenkes
mulai mengadakan penanggulangan depresi, dengan melalui pendekatan dan pemberdaan
‘Usaha Kesehatan Sekolah’ (UKS). Perhatian pada UKS mampu menjadi strategi, menyentuh
anak dan remaja sekaligus guru BP demi menghindari
depresi.
Layanan
UKS adalah tempat terdekat komunitas sekolah, diberikan mulai level SD sampai
SMA. Pola yang diterapkan yaitu “Let’s Talk” atau Curhat, agar bisa mengurangi
tekanan masalah dalam kehidupan.
Apabila
hal ini dilakukan secara kontinyu, niscaya orang yang curhat terlepas beban
masalah. Endingnya lebih semangat menjalani kegiatan, lebih produktif dalam
setiap aktivitas yang dijalani.
Ada
tips nih kawan’s, untuk menghindari depresi.
- Cari waktu dan tempat yang tenang, bicara dengan orang yang dapat dipercaya
- Bila masih merasa mengalami depresi, carilah bantuan profesional, bisa dimulai dengan menemui tenaga kesehatan atau dokter setempat.
- Terus lakukan kegiatan- kegiatan yang selama ini dinikmati, atau cari alternatif kegiatan lain apabila kegiatan sebelumnya tidak mungkin dilakukan.
- Tetaplah menjaga hubungan baik denga orang lain.
- Tetap berhubungan dengan keluarga dan teman
- Makan secara teratur dan tidur yang cukup
- Berolah raga secara teratur
- Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan, bicaralah dengan tokoh agama yang dipercaya.
- Bergabung dengan kelompok swa-bantu (yang memandu anda untuk membantu diri menyembuhkan depresi) atau kelompok bagi mereka yang memiliki pengalaman melukai diri. Sehingga bisa membantu satu sama lain, sehingga bisa merasa lebih baik.
Banyak
kegiatan bisa kita lakukan, untuk tetap menjaga kesehatan mental. Karena
semakin kita larut dalam masalah yang sama, semakin besar potensi terkena
depresi. Kekuatan pikiran sendiri menjadi kunci, untuk menanggulangi musabab
terjadinya depresi.
“Depresi
; Yuk Curhat”