Tiga hari sebelum sholat idul fitri, saya sekeluarga
sudah ada di kampung. Merasakan tradisi pulang kampung, sembari bernostalgia
dengan dunia kecil. Meskipun berada di daerah pelosok, hasrat mengonsumsi buah
tak boleh surut. Karena aktivitas puasa, musti diimbangi asupan nutrisi yang
mencukupi.
Meski di kampung, saya juga konsumsi buah Sunpride lho
(diselang-seling). Karena saya yakin siapapun sepakat, Buah Pasti Sunpride selalu identik dengan jaminan mutu dan kualitas.
Yuk ikuti keseruan saya, mengonsumsi buah selama di
kampung halaman.
-Baca Sampai Tuntas, YA!!-
Suasana Pasar kecil di kampung halaman saya - dokpri |
"Saya biasa kulakan
Pisang ke Ngawi, langsung datang ke pemilik pohon" Mas Pardi menjawab
pertanyaan saya.
Lelaki tigapuluh tahun penjual pisang, menggelar
dagangan di lantai semen pasar desa. Menjelang hari lebaran, banyak pembeli mencari
buah pisang. Biasanya sebagai buah hantaran atau persembahan, untuk orang tua
atau orang yang dituakan. Pisang seolah menjadi buah wajib, ketika mengadakan syukuran
atau selametan.
Jenis Pisang ambon, dibeli untuk langsung konsumsi.
Semetara pisang jenis lain, ada yang diolah dulu menjadi kolak, pisang goreng,
pisang molen atau olahan lainnya.
Siang itu saya membeli satu sisir pisang berkulit
hijau, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi saat berbuka. Makan buah pisang menjelang imsyak juga sangat
bagus, kandungan air dalam buah ini berguna untuk menahan rasa haus.
Do you know ?
Pisang mengandung vitamin B dan mineral, juga mengandung dopamin
dan serotonin membuat mood menjadi bagus. Pisang dengan kulit sudah ada bintik
cokelat (sugar spot), ternyata berkhasiat tinggi untuk menangkal sel kanker. Karena
pisang dengan sugar spot, menghasilkan Zat TNF (Tumor Nacrosis Factor) berfungsi
menambah sel darah putih dan mengganti sel-sel rusak.
O'ya, kini buah pisang "naik kelas" !
Anda pasti tak asing dengan brand Sunpride, orang selalu mengidentikkan dengan Pisang Cavendish
premium. Pelekatan image ini sangat dimaklumi,
mengingat 90% produk Sunpride adalah buah pisang. Penampilan Pisang Cavendis sangat
cantik, kulitnya kuning kehijauan bersih dan dagingnya sempurna.
Pisang Cavendish Sunpride - dokpri |
Pada lahan seluas 2.200 hektare di daerah Lampung, Pisang
Cavendish dibudidayakan sangat serius dan teliti. Prosesnya sangat diperhitungkan, dimulai dari
pembibitan sampai panen. Saat panen melalui sortir yang ketat, sehingga Pisang
Cavendis dalam keadaan segar sampai tangan konsumen.
Ssst, tau gak? Saat panen, pisang ini digendong
seperti layaknya bayi baru lahir.
Wah jangan-jangan dikasih jampi-jampi ya (hehe), biar
penasaran tulisan tentang Pisang Cavendish saya ulas di artikel ini (wajib mampir, Please! J ).
Pepaya
Buah berkulit hijau
dengan gradasi warna merah kuning, dagingnya berwarna senada yaitu merah kekuningan.
Saya konsumsi di kampung saat berbuka puasa, tersebab rasanya yang manis dan
segar. Buah ini pula menjadi andalan ibu saya, ketika dulu anak-anaknya susah
buang air besar.
"Buuuk, aku gak iso Pup" teriak saya saat
masih kelas tiga SD
"Makane kalau disuruh makan kates (pepaya) jangan susah" balas ibu setengah marah
Kebun disamping rumah orang tua, kala itu dua pohon
pepaya tumbuh dengan suburnya. Kalau buah sudah menua, biasanya matang di pohon
bergantian setiap hari. Waktu masih
berseragam merah putih, saya paling rajin memanjat memetik buah favorit ini.
Kandungan vitamin A bermanfaat untuk kesehatan mata, baik
untuk jantung dan kesuburan. Seratnya memperlancar saat buang air besar,
mempercantik kulit dan melarutkan sel kulit mati.
Pepaya adalah buah kegemaran saya (dokpri) |
AHAAA, saya mendapat pencerahan baru!
Mengoleskan getah pepaya ke wajah, dapat membantu
menghilangkan jerawat, mengurangi kerutan, serta mencerahkan kulit wajah agar
tampak berkilau.
Lebaran kurang dua hari, untuk
mengantisipasi stock buah saya punya strategi.
Membawa tiga jenis buah berlabel Sunpride dari Jakarta,
karena yakin tidak akan ketemu di kampung halaman. Maklum di desa kecil dan
terpelosok, belum (tepatnya TIDAK) ada supermarket atau toko buah. Penjual buah
buka sesuai jadwal pasar, dari jam 06 sampai 11 siang. Kalau sedang hari
pasaran ramai yaitu Pon dan Kliwon, tutup lebih lambat sampai jam 13.00.
Penjual buah biasanya langsung pemilik pohon, atau tangan
kedua yaitu pedagang yang kulakan langsung ke petani buah. Seperti kisah saya
membeli pisang di awal tulisan, dagangannya hanya buah pisang yang dijual.
Setelah habis dagangan dihadapan, artinya tiba saat pulang ke rumah.
Nah ada tiga jenis buah Sunpride yang saya bawa
Baby Orange
Warna kuning pada kulit jeruk, sungguh menggoda
selera menikmatinya. Tak mengherankan banyak yang suka, sampai ada minuman
kemasan botol dengan rasa orange. Perihal cara mengonsumsi, saya lebih nyaman
diperas kemudian diminum menggunakan gelas.
1 buah jeruk memenuhi asupan vitamin C sebesar 116.2%,
berfungsi sebagai antioksidan, mengobati sariawan dan mencegah sakit flu.
Karena air jeruk sudah manis, saya tidak perlu mencampur dengan gula. (apalagi
saya sudah manis #Halah)
Aah, nikmatnya saat berbuka.
Sisa butiran jeruk yang masih utuh, mendadak "CRESS"
pecah dan keluar air saat di tekan lidah dengan langit-langit di rongga mulut.
Guava Crystal
Jambu kluthuk atau Guava Crystal Sunpride, adalah
buah yang saya bawa dari Jakarta juga. Aman dikonsumsi langsung sekalian kulitnya,
yang perlu dicatat sudah mendapat sertifikasi "Bebas Residu Pestisida dan
Tanpa Formalin".
Kebiasaan saya makan guava memang tanpa dikupas,
ternyata memiliki dampak yang bagus. Makan Guava Crystal sekalian kulitnya, sebagai cara
mendapatkan fiber atau serat terbaik.
Selain itu Jambu mengandung potasium dan kalium, berfungsi mencegah terjadinya kram
otot, menambah energi, membantu mengatur keseimbangan cairan tubuh setelah
berkeringat.
Saya pernah membaca artikel dari ahli nutrisi, Guava
Crystal baik dikonsumsi saat berbuka dan sahur. Ketika saya praktekkan saat
berbuka, hasilnya konsumsi nasi (karbohidrat) lebih sedikit. Karena rasa
kenyang lebih dulu muncul, akibat makan guava crystal sebagai takjil (pembatal
puasa),
Tapi ga masalah dong, biar bobot tubuh bertambah turun
(hehehe)
Buah berlabel Sunpride tak ketinggalan di bawa -dokpri |
Pacific Rose Apple
Tersisa satu jenis buah berlabel Sunpride, kulitnya
berwarna merah cerah berbaur sedikit warna kuning pucat.
Yup, Pacific Rose Apple, masih dalam keadaan
terbungkus foam net (bahan empuk warna putih) baru dikemas plastik aman dan
bersih. Saat membawa buah apel ini, saya tidak kawatir bercampur dengan bawaan
lain. Buah dimasukkan koper tak perlu diplastik lebih dulu, saya tak risau berhimpit
dengan botol minuman dan bungkus biscuit.
O'ya, untuk
plastik pembungkus bukan sembarang plastik !
"plastik yang dipakai sunpride adalah khusus
plastik food" jelas Sri Astusti Handayani
selaku Produk Management PT.Sewu Segar Nusantara dalam sebuah acara
Talkshow.
Lagi-lagi saya tidak perlu mengupas kulit (seperti
Guava Crystal), langsung mengonsumsi demi mendapat serat terbaik. Ketika
dikunyah, dagingnya terasa renyah dan empuk, gigi tak perlu bekerja ekstra.
-Apel memiliki kadar lemak rendah tetapi kaya serat,
sanggup memenuhi 20 persen nilai asupan gizi harian-. Sangat baik menahan rasa kenyang lebih lama,
sehingga cocok bagi yang menjalani diet.
Melewati puasa di kampung, cukup mengasyikkan sambil
mengonsumsi buah. Sembari mengenang perjalanan masa lampau, kebutuhan nutrisi tetap
terpenuhi.
Ada saran bagus dari ahli nutrisi, mengonsumsi buah
sebaiknya sebelum makan utama (nasi). Makan buah setelah makan nasi, bisa
menyebabkan perut kembung.
O'ya selain tiga buah Sunpride yang saya bawa, banyak
lagi jenis buah lain detilnya ada di SINI dan di SINI
Indonesia negeri yang kaya raya, sebagian besar
tanaman buah bisa tumbuh di tanah pertiwi. Berdasarkan survey diet total seluruh Indonesia tahun
2015, dilakukan Balitbangkes Kementrian Kesehatan RI. Konsumsi sayur dan buah
penduduk Indonesia sekitar 91 gram per hari, angka ini adalah setengah dari masyarakat
Thailand atau seperlima masyarakat Singapura atau 518 gram per hari (sumber ; berita satu). Hal ini jelas mengindikasikan, bahwa
masyarakat Indonesia kurang dalam hal konsumsi sayur dan buah.
Seorang kenalan pernah berkisah, saat ini sedang
tugas di pedalaman Papua. Masyarakat pedalaman masih mengandalkan sistem
barter, bahan makanan bisa sayur atau buah justru ditukar dengan rokok atau
tembakau. Kisah ini menggambarkan, minimnya informasi menyebabkan masyarakat
kurang aware terhadap manfaat buah
dan sayur.
Padahal kalau kita mau, buah-buahan relatif dengan
mudah bisa didapatkan atau ditanam. Kampanye konsumsi buah perlu didukung dan
digalakkan, tentu buah-buahan lokal harus menjadi prioritas. Karena mengonsumsi
buah lokal, selain menyehatkan tentu membantu petani buah Indonesia.
Hal ini sejalan dengan upaya PT Sewu Segar Nusantara
(SSN), menerapkan sistem lokal
partnership. Sistem ini memberi peluang bagi petani, terbuka wawasan tehnik
menanam buah yang baik dan benar.
Ssampai saat ini produksi buah di SSN terdapat
prosentase, lokal group 75%, lokal partnership
15%, impor 10%. Target pada tahun 2016, menggandeng 200 petani untuk
berpartner. Upaya mulai SSN ini musti didukung, demi kesejahteraan petani buah
Indonesia.
-o0o-
Tanpa terasa seminggu dilalui di kampung halaman,puas
bisa bersua dengan kerabat handai taulan. Wajah teman lama semasa kecil mulai
berubah, menyadarkan diri sendiri sudah bertambah umur (hehe). Bagi saya hal
ini sudah sewajarnya, kehidupan terus berjalan maju meninggalkan masa lalu.
Yang lebih utama, adalah badan selalu sehat dan terpenuhi
kebutuhan nutrisi. Sunpride selalu siap menghadirkan buah berkualitas, untuk
mendukung kesehatan masyarakat Indonesia. (salam)