Live Streaming brisat.detik.com (dokumentasi pribadi) |
Siapa tak tergiur mendengar ajakan, bergabung dalam
nobar peluncuran Satelit BRI dari team detik. Ketika Mas Fayyas dari detik
memasang pengumuman, saya tak pikir panjang segera mendaftar. Sehari setelah
mengisi form yang disediakan, saya beruntung masuk dalam list peserta. Team
detik membuat group WA, total anggota sekitar 30 blogger bergabung.
Waktu nobar diinformasikan beserta rundown acara, kami dalam group
menyambut dengan suka cita. Saya sendiri mempersiapkan waktu khusus, apalagi
jadwal nobar adalah dini hari. Saya tak terbiasa melek malam, menyiasati dengan
mengganti pada tidur siang (hehe).
Mendekati hari nobar, sesuai koordinasi diadakan kegiatan kuiz via
twitter. Kami yang notabene penggiat medsos, begitu publish disambut hangat
follower FB dan Twitter. Bersambung pada saat post pertanyaan kuis, dalam
hitungan menit cuitan kami berbalas bertubi.
Jagad lini masa sontak riuh, mendesak hastag #BRIyangpertama menjadi Treding Topic pertama.
Tanggal Nobar yang disepakati mundur, terhitung sudah
dua kali rescedule dari Jadwal awal.
Namun pada penundaan kedua, kami dapat kepastian tanggal 18 dini hari sudah
berkumpul.
BRIsat atau BRI Satelit
Peluncuran Satelit BRI atau BRIsat, menjadi pioner di
dunia khususnya bidang perbankan. Satelit Brisat dibuat oleh Space System/Loral
(SSL) perusahaan roket asal Amerika Serikat, sementara Roket pembawa dibuat Arianespace
perusahaan asal Prancis. Tercatat sampai saat ini sudah 520 satelit, diluncurkan
menggunakan jasa Arianaspace. Satelit BRIsat sendiri dilengkapi dua panel, yang
bisa menghasilkan listrik untuk dirinya sendiri.
Peluncuran Satelit dilakukan di Guiana Space Center,
Kourou French Guania bertetangga dengan Suriname. Daerah peluncuran dipilih,
atas dasar beberapa pertimbangan. Posisi Kourou berada di dekat garis equator,
daerah ini memiliki cuaca yang stabil. Prosesi peluncuran membutuhkan ketelitian tingkat tinggi, karena kalau satelit rusak membutuhkan waktu panjang untuk membuat yang
baru.
Hal ini tentu berpengaruh pada kebutuhan cost, apalagi
tenaga dan waktu yang tidak bisa diukur dengan sekedar materi.
BRIsat dengan transponder pita c sebesar 36x36 MHZ,
sementara Ku-band sebesar 9x72 MHZ. Akan mengorbit pada slot 150.5 Bujur Timur,
jalur terbit tersebut sudah tidak ada yang menggunakan
-0o0-
Kantor detik, Warung Buncit - 17/6'16 pukul 23.00 wib
Dengan mengendarai roda dua, akhirnya saya sampai di
tempat berkumpul. Berangkat dari daerah Tangsel, tak butuh waktu lama sampai di
lokasi. Kebetulan saya beberapa kali pernah ke kantor detik, sehingga tak kebingungan
mencari alamat.
Groupfie di lantai dua kantor detik ( foto dari FB Fitri Rosdiani) |
Begitu naik ke lantai dua kantor detik, separuh lebih
rombongan bloggers sudah sampai lebih dulu. Mengisi daftar absen, menghangatkan
badan dengan kopi dan snack yang disediakan. Sembari menungu jadwal keberangkatan
jam 01.00, saya memanfaatkan waktu untuk tidur di musholla. Hujan diluar mulai
turun, blogger's masih saja asyik berbagai cerita.
Sesuai jadwal yang ditentukan rombongan berangkat, dengan
bus yang sudah disiapkan team detik. Perjalanan menuju sebuah hotel, tepatnya
di daerah Ancol Jakarta Utara. Saatnya kembali manfaatkan waktu untuk tidur,
meski merem sebenarnya tak terlalu bisa nyenyak.
Lalu lintas Jakarta cukup lengang, mengingat jam
malam turun hujan pula. Hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar enampuluh menit,
akhirnya kami sampai tujuan di Discovery Hotel.
Discovery Hotel- 18/6'16 pukul 02.00 wib
Wajah-wajah ngantuk namun antusias terpancar, apalagi
blogers dan team detik pintar mencairkan suasana. Begitu kendaraan berhenti di depan Hotel,
satu persatu turun melewati pintu bus. Kami diharuskan melintasi pintu
detektor, semua bawaan musti melewati kotak X-ray. Menuju lift berada di bagian
kiri loby, berkelompok 7 orang naik ke lantai tiga.
Blogger's Nobar live streaming di Hotel Discovery Ancol (dokpri) |
Mendadak satu ruangan di lantai tiga semarak, blogger's
menanti saat peluncuran satelit BRI. Satu layar putih di pasang pada kiri
panggung, menampilkan live streaming
di brisat.detik.com. jari-jari ini terus saja tak berhenti, menari di layar smartphone masing-masing. Hastag #BRIsatMeluncur
mulai memenuhi twitter, lagi dan lagi dalam hitungan menit masuk Terding Topic.
O'ya, karena masih di bulan puasa blogger's sekalian makan
sahur. Hidangan khas ala hotel sudah disiapkan, kali ini ada tambahan bubur
kacang hijau. Menu istimewa siap dicerna, lengkap dengan desert menggoda
selera. Pemilihan sajian cukup piawai, pas untuk konsumsi saat sahur. Tak ada
sayur semacam Soup atau acar, juga tak ada minuman manis dan segar ala berbuka.
Mendekati waktu imsyak kami selesai sahur, berdebar
menyaksikan layar putih didepan. Terlihat hitungan mudur dari 7 menit, kemudian
stuck dan jalan lagi sampai menit ke empat. Rasanya ingin menyurung waktu,
sehingga sampai pada hitungan detik.
Lima menit mendekati adzan subuh, dari siaran
langsung terdengar kabar Peluncuran BRIsat ditunda sehari.
-WAAAHHH- ruangan riuh, namun kami tak bisa berbuat
apapun.
Saya dan beberapa teman memilih ke Mushola Hotel,
menunaikan sholat subuh berjamaah.
19-Juni'16 pukul 03.00 wib
Setelah koordinasi via group WA, kami standby di rumah masing-masing mengikuti
live streaming brisat.detik.com. Beberapa
stasiun televisi swasta tak ketinggalan, menyiarkan peristiwa luar biasa ini
secara langsung.
Saya pribadi tak terlalu kesulitan, terbiasa bangun
jam 3 dini hari untuk bersantap sahur. Langsung mengaktifkan laptop , memilih chanel
televisi yang menyiarkan peluncuran BRIsat. Smartphone sudah ada ditangan, siap
menge-twit dengan hastag #BRIsatMeluncur.
Saya menyimak laporan reporter televisi, bahwa
peluncuran dinyatakan siap kalau semua lampu indikastor berwarna hijau. Lampu yang
ditunjukkan sang reporter tak terlalu jelas dari layar, karena berada di sebuah
ruang kaca.
"Satu saja lampu indikator masih berwarna merah,
maka peluncuran belum bisa dilakukan" jelas sang reporter televisi.
Pukul 17.45
waktu Korou, rupanya jadwal peluncuran BRIsat dimulai. Kami saling berbagi
kabar via group WA, memastikan setiap anggota ada di depan laptop atau
televisi. Seperti sehari sebelumnya di hotel Discovery, saya melihat 7 menit
hitungan mundur di layar live streaming. Semua indikator dipastikan siap, cuaca
juga sangat mendukung. Peluncuran akhirnya dimulai, dilakukan secara otomatis
oleh komputer yang berada dalam roket.
Sempat terjadi indikator berubah warna merah,
sehingga hitungan mundur distop. Setelah dicheck dan dirasa aman terkendali,
hitungan mundur dari 7 menit dilakukan kembali.
Saya seolah menahan hembusan nafas, menyaksikan
detik-detik peluncuran yang terasa menegangkan. Akhirnya tujuh meniit setelah
hitungan dari 18.38 waktu Korou, BRIsat benar-benar diluncurkan.
Live Streaming brisat.detik.com |
Group WA riuh rendah dengan ucapan syukur, mendadak
saya merasakan bangga dan haru yang luar biasa. Langkah besar dari BRI telah
ditorehkan, tentu akan membawa dampak bagi bangsa dan negara terkhusus masyarakat
Indonesia.
Pembuatan BRIsat sangat penting, untuk menghemat
biaya telekomunikasi di seluruh indonesia dan luar Indonesia. Bentuk wilayah kepulauan
yang dimiliki negara tercinta, tak cukup hanya mengandalkan fiber optik untuk
komunikasi. Apalagi untuk daerah pelosok yang terhalang hutan, paling kerap terjadi dalam kendala komunikasi adalah lemah signal.
Selain menjangkau wilayah Indonesia, BRIsat mampu menembus
wilayah ASEAN, Asia Timur termasuk sebagian Tiongkok, Laut Pacifik termasuk
Hawaii dan Australia Barat.
Rasa bangga ini tak habis-habisnya, lagi dan lagi
Hastag #BRIsat Meluncur melesat ke Treding Topic. Kami kembali berbagi bahagia via
group WA, saya terpaksa mengakhiri euforia
dengan pamit sholat subuh ke masjid. (salam)