Dokumen Group WA TDB |
Minggu 10/1'16, menjadi hari bersejarah bagi komunitas Tau Dari Blogger (TDB). Sarasehan perdana diselenggarakan, masih dalam suasana awal tahun. Yang membuat terasa istimewa, TDB bisa menyatukan tiga pihak sekaligus dalam satu event.
Kementrian Pariwisata, Palang Merah Indonesia (PMI)
dan Band Cokelat, digandeng TDB dalam satu tema "Solidaritas Untuk
Sesama". Tema ini sangat menyatu dan aktual, dilihat dari berbagai sudut
pandang. TDB sebagai wadah blogger, ingin mendukung gerakan positif demi
kemajuan UKM.
Kemenpar adalah pihak yang concern dan bertanggung jawab, memajukan pariwisata negeri
tercinta. Kerja besar kemenpar musti didukung banyak pihak, yang memiliki
benang merah dengan dunia pariwisata. Usaha kecil menengah, adalah satu
diantara banyak pihak yang sangat mungkin terlibat. Setiap tempat wisata,
dioptimalkan menjadi magnet bagi pengunjung. Tak pelak akan terjadi potensi,
sekaligus mendorong terjadinya perputaran perekonomian bagi masyarakat sekitar
tempat wisata tersebut. Proses komunikasi pada wisatawan memegang peranan, pada
bagian ini posisi blogger berada.
Komunikasi postif menjadi harga tak bisa ditawar,
demi menaikkan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia. Pada 2015 jumlah wisman berada pada angka 10
juta, masih kalah dengan Thailand sekitar 13 juta. Padahal Indonesia jauh lebih
luas, dibanding negara lain di Asean. Indonesia memiliki sumber daya alam yang
luar biasa, perlu didukung dengan sumber daya manusia yang mumpuni. Hal ini
menjadi tugas kita semua, demi kemajuan bangsa.
Pada sesi kedua, hadir Pak Herman dari Palang Merah
Indonesia (PMI). Acara sarasehan TDB yang perdana, kebetulan diselenggarakan di
lantai 4 gedung PMI Kramat. Ini menjadi bukti, dukungan PMI terhadap kegiatan
Blogger. Semoga kerjasama yang luar biasa, terus berkelanjutan.
PMI sebagai lembaga kemanusiaan, yang meyebar di
berbagai belahan dunia. Rasa empati pada sesama selalu digaungkan, dengan
mengajak masyarakat melakukan Donor Darah. Meski demikian sampai saat ini,
lembaga kemanusiaan ini masih memiliki PR untuk meyakinkan pemegang kebijakkan
di negeri ini. Terkhusus upaya, meng-gol-kan UU pengesahan lambang PMI. Hingga saat ini lambang PMI, masih
memungkinkan disalah gunakan pihak manapun. Beberapa waktu lalu, di sosmed beredar foto Juice. Minuman segar
ini berusaha tampil unik, hadir dengan kemasan seperti kantong darah dan
memasang logo PMI. Minuman dengan rasa strawberry, warnanya benar-benar
menyerupai darah.
00oo00
Digital Marketing
Kak Nuty Laraswaty, pemateri ketiga dengan tema
digital marketing. Topik yang keren ini, benar-benar meng-upgrade pengetahuan tentang branding
terutama blogger. Termasuk masukan tentang, "disney land"/ funnel.
Bahwa blog musti memilik pemetaan yang rapi, sehingga orang yang datang
/pembaca tertarik dengan suguhan dalam blog.
"Seperti kalau masuk gedung PMI, yang dijumpai
mobil ambulan, ruang donor darah, tempat tidur dorong dengan penyangga darah
dan sebagainya. Maka kalau ingin menciptakan blog misalnya tentang pariwisata,
hal-hal yang berkaitan dengan tema musti disajikan" Jelas kak Nuty
Kemudian upaya menaikkan traffic blog, dengan cara menyebarkan tulisan pada semua media
social yang dimiliki. Tentang akun atau identitas media social (Fb, twitter,
Linkedin, Google +), upayakan sama atau paling tidak memiliki unsur yang sama.
Jangan memasang nama aneh (apalagi alay), misalnya "Chacha Pengembara
Hati", "Dewi Malam Dambaan Kalbu" dan nama asing lainnya.
Termasuk tips agar twit kita, bisa dibaca lebih banyak follower.
Sementara
berkaitan dengan kemenpar, Kak Nuty mengajak blogger menggiatkan
partisipasi menulis tentang UKM, lingkungan dan kesehatan. Karena hal ini akan
berkesinambungan, untuk mendukung Pariwisata.
Satu hal yang dapat saya simpulkan dari pemateri
ketiga, yaitu KEREEEENNN !!! Cara membawakan materi sangat enak, disetai contoh
yang berhubungan dengan keseharian.
Pemateri Nutty Laraswaty (dokpri) |
Band Cokelat (dokpri) |
Band Cokelat menjadi pamungkas, lengkap hadir tiga
personelnya. Band yang di gawangi Erwin, Rony dan Jacklyn ini, sangat peduli
dengan lingkungan dan pecinta product dalam negeri. Tak mengherankan, kalau
saat ini digandeng kemenpar mengkampayekan obyek wisata. Saat ini Cokelat juga
sedang menggalakkan, program senyum negri
Setiap personel Cokelat, terlihat antusias dan
semangat berperan dalam program ini. seperti contoh kejadian kecil, jacklyn gemas dengan orang yang buang
sampah sembarangan dari dalam mobil. Pun saat ke daerah pengrajin tas, mereka
tidak percaya diri memasang brand sendiri. sehingga merk yang dipasang, adalah
merek internasional.
Sementara Rony
prihatin dengan keadaan pantai di Indonesia, yang kotor dan tidak terawat.
Padahal pantai adalah potensi, yang bisa menjadi magnet bagi wisatawan. Erwin
tak kalah miris, ketika gitar buatan dalam negri dijual ke negara lain kemudian
dibandrol harga selangit. Keprihatianan demi keprihatinan dari Cokelat,
menumbuhkan komitmen band ini focus pada lagu-lagu cinta tanah air.
Daaannn, lagu Bendera menggema di ruangan lt 4 gedung
PMI. Tak urung semua yang ada di ruangan, ikut bernyanyi karena lagu ini sangat
terkenal dan syairnya mengandung semangat patriotik.
Sarasehan TDB yang perdana di ujung acara, pengumuman
3 pemenang Instagram dan 3 pemenang live twit membuat suasana semakin semarak.
Sebagai anggota TDB, besar harapan langkah awal ini akan disusul gebrakkan
berikutnya. Sinergi bersama Kemenpar, PMI dan Band Cokelat, akan menmbuahkan
karya nyata. Sukses untuk TDB, Kemenpar, PMI dan Band Cokelat (Bravo)