Sumber gambar www.aidsindonesia.or.id |
Sebagai orang awam sudah lama saya
familiar dengan istilah AIDS, namun keterbatasan pengetahuan membentuk sebuah
stigma tersendiri. Menurut pendapat pribadi AIDS adalah penyakit yang
membahayakan, sehingga penderitanya musti disingkirkan. Orang yang terjangkir
virus AIDS, saya identikkan dengan pribadi yang lemah iman. Kemudian secara
moral musti banyak yang diperbaiki, serta banyak faktor negatif saya sematkan.
Mungkin sikap yang sama terjadi pada banyak orang, yang memiliki penilaian
dengan saya. Seiring dengan bertambahnya pergaulan, kini membuka pandangan baru
tentang virus HIV ini. Betapa orang yang hidup dengan HIV/ AIDS (ODHA), fitrahnya tetaplah manusia
seperti orang lain. Memiliki perasaan yang musti dijagai, juga memiliki harkat
yang musti dihargai. Maka semakin meluaskan pengetahuan, tak ada salahnya saya
mencoba membuka wawasan lebih. Agar tak serta merta memberi penilaian minus,
terhadap ODHA tanpa melihat aspek yang melatarbelakangi.
Para ilmuwan berpendapat muasal AIDS,
berasal dari Afrika Sub Sahara. Seiring perkembangannya kini AIDS menjadi wabah
penyakit, diperkirakan menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia. Hasil
temuan dari UNAIDS bekerjasama dengan WHO pada 2006, AIDS telah menyebabkan
kematian 25 juta orang sejak 1981. AIDS diklaim sebagai wabah mematikan dalam
sejarah, secara tidak langsung menghancurkan Sumber Daya manusia.
APA
ITU AIDS ?
Acquired Immuno Deficiency Syndrome
disingkat AIDS, adalah infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan
tubuh. Sementara virusnya sendiri dinamakan Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Orang yang terkena HIV menjadi rentan terhadap infeksi oportinistik, atau mudah
terkena tumor. Sejauh ini penanganan dilakukan masih terbatas, untuk
memperlambat laju perkembangan virus. Sedang penyakitnya sendiri belum
ditemukan jalan keluar, agar penderitanya bisa disembuhkan secara total.
HIV secara umum penularan (transmisi) melalui kontak
langsung, antara lapisan kulit dalam atau aliran darah, dengan cairan tubuh
yang mengandung HI, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan perseminal
dan air susu ibu. Sedang cara penularannya bisa terjadi, melalui hubungan
intim, tranfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, atau bisa antara ibu
dan bayi selama kehamilan. Hubungan seksual bernganti pasangan tanpa pelindung,
lebih besar resiko tertular dibanding hubungan seksual dengan pelindung.
Hubungan seks anal juga lebih besar resikonya, daripada hubungan seksual dengan
cara biasa. Kekerasan seksual relatif meningkatkan resiko penularan HIV, pada
hubungan ini sering diiringi trauma fisik tehadap rongga vagina sehingga
memudahkan tranmisi HIV. Penelitian epidemis dari Afrika Sub-Sahara, Eropa dan
Amerika Utara menjelaskan, terdapat empat kali lebih besar resiko terinfeksi
AIDS akibat adanya borok alat kelamin seperti sifilis.
Pada
wanita relatif lebih rentan terhadap infeksi HIV, untuk beberapa hal karena perubahan
hormon, ekologi serta fisiologi mikroba vaginal, dan kerentanan yang lebih
besar terhadap penyakit seksual Orang yang terinfeksi dengan HIV masih dapat
terinfeksi jenis virus lain yang lebih mematikan. Peranan orang disekitar ODHA
sangatlah berpengaruh, terutama pada ketahanan mental. Tak bisa dipungkiri
hukuman sosial bagi penderita HIV/ AIDS, umumnya lebih berat dibanding
penderita penyakit mematikan lainnya. Hukuman sosial tak berhenti pada orang
yang terinfeksi saja, kadang dikenakan pada kerabat dekat bahkan pada petugas
kesehatan atau sukarelawan yang berkaitan dengan ODHA.
sumber gambar ; www.aidsindonesia.or.id |
Menguak Mitos dan Pencerahannya.
Kurangnya
pengetahuan sekaligus pemahanan, menyebabkan pandangan yang salah kaprah. Saya
berharap sedikit yang saya rangkum dari beberapa artikel, bisa merubah mitos
sekaligus anggapan salah. Terkhusus bagi saya pribadi, dan secara lebih luas
pembaca pada umumnya.
1.
HIV sama dengan AIDS
HIV
adalah sejenis virus, bagi yang terinfeksi HIV dan diketahui lebih awal
memiliki keuntungan. Yaitu dengan cepat mendapat penanganan, dengan
mempertahanka daya imun agar CD4 dipertahankan tetap tinggi. AIDS sendiri
adalah suatu kondisi saat sistem imun sedang lemah, ketika CD4 berada di bawah
200.
2.
Penderita HIV/ AIDS bertahan hidup beberapa tahun saja
Penanganan
yang tepat dan komprehensif, diiringi kensultasi dan pemeriksaan terartur pada
ahli medis memungkinkan ODHA menjalani kehidupan seperti biasa. Pada dasarnya
semakin dini penanganan, akam semakin bagus karena belum masuk pada tahap
kondisi AIDS.
3.
HIV Menular dengan sentuhan.
Seperti
di awal tulisan saya HIV dapat menyebar, melalui hubungan intim secara bebas,
tanpa pelindung, berbagi jarum suntik misalnya membuat tatto dari peralatan
tidak steril.
4.
HIV dapat menular lewat gigitan nyamuk
Setelah dilakukan
banyak penelitian menyatakan, HIV tidak menular
lewat gigitan nyamuk.
5. Minum antibiotik sebelum berhubungan seks dapat
mencegah terkena infeksi menular seksual (IMS).
Antibiotik berfungsi untuk mengobati infeksi, jadi bukan
untuk pencegahan. Sementara pencegahan IMS, dapat dilakukan misalnya penggunaan
kondom secara konsisten dan benar ketika melakukan seks beresiko. IMS sendiri merupakan
pintu masuk, virus HIV masuk ke dalam tubuh manusia.
6. HIV / AIDS tidak bisa tertular lewat oral
seks.
HIV/ AIDS sangat mungkin menular lewat oral seks, beberapa penelitian
menguatkan pendapat tersebut. HIVjuga ditemukan dalam air ludah, meskipun jumlahnya
relatif sedikit menyebabkan infeksi. Penularan seks oral terjadi jika ada
lesi (luka) di mulut, bahkan ciuman pun bisa beresiko tertular jika ada luka.
7. Terinfeksi HIV dapat diketahui secara alami
Beberapa kasus yang terjadi adalah, orang tidak mengalami gejala apapun setelah
terinfeksi. Namun ada yang mengalami seperti demam ringan, kelelahan,
pembengkakan kelenjar getah bening dan sakit tenggorokan dan gejala-gejala ini
akan menghilang dengan sendirinya selama beberapa hari atau beberapa minggu.
*******
Mugkin sekelumit artikel tentang mitos yang saya
simpulkan, tentu jauh dari kata mendekati sempurna. Namun besar harapan semoga
sedikit yang saya rangkum, setidaknya membuka pencerahan terutama bagi diri
sendiri. Peranan instansi terkait dalam hal ini Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN), sangatlah penting untuk
mencerahkan masyarakat. Apa dan bagaimana HIV/ AIDS, sekaligus strategi atau
langkah untuk menyikapi. Penyelenggaraan Pernas AIDS V
yang dilaksanakan tahun ini, menjadi bukti sebuah upaya keras tak henti. Semoga
membawa dampak yang signifikan dan positif,
sehingga masyarakat menjadi melek tentang AIDS. (salam)
Referensi Artikel