25 Sep 2016

Philips SceneSwicth LED Mengatasi 3 Situasi

Philips SceneSwicth LED -dokpri

Nama Philips sudah menjadi jaminan kualitas, untuk berbagai produk eletronik. Pun keluarga kecil saya, yang merasakan sendiri menggunakan produk bermerk Philips. Tercatat di rumah, ada Magic Jar, Setrika, Blender, Mixer, Kipas Angin, kami pilih merek Philips. Satu lagi tidak mau ketinggalan, lampu philips esential terpasang dan masih awet berbentuk pipih panjang.
Kawans, ternyata lighting Philips adalah pemimpin global lho. Sebagai terdepan dalam sistem pencahayaan dan layanan pencahayaan, mengantarkan inovasi pencahayaan yang membuka nilai bisnis, memberi pengalaman yang bermakna, serta meningkatkan kualitas hidup. Coba saja pergi ke toko electronic, kalau mencari lampu kerap direkomendasi oleh penjaga toko memakai Philips.
Bersama lampu Philips, saya sudah setia memilihnya sepuluh tahun lebih. Pada awal pernikahan, bersama istri mengontrak di rumah petak dengan tiga ruang. Karena terbatasnya lahan, satu ruangan memiliki aneka fungsi. Ruang tamu tanpa meja kursi itu, sekaligus menjadi ruang makan, ruang keluarga dan menonton TV. Kalau malam datang, disulap menjadi tempat motor.
Lampu menyala hanya sekitar jam lima sore, dimatikan setengah sepuluh saat hendak tidur. Cukup merepotkan apabila gelap, terutama saat terbangun malam. Biasanya pengin ke kamar kecil, atau sekedar ingin minum air putih. Telapak tangan ini meraba-raba tembok, menjangkau posisi saklar untuk menyalakan lampu.
Mungkin anda pernah merasakan, bagiamana reaksi mata kalau mendapati perubahan drastis.  Berada di ruangan yang semula gelap pekat, mendadak datang cahaya terang setelah saklar ditekan ON. Mata yang setengah merem terkena silau, butuh beberapa detik agar pandangan stabil.
Setelah pindah ke rumah sendiri, alhamdulillah rumah lebih luas dibanding kontrakkan. Setiap malam lampu ruang tengah padam, mendapat suply cahaya dari jendela teras dan dan dapur. Tapi tetap saja merasa kerepotan, kalau hendak mencari barang di ruang tengah. Satu-satunya jalan, harus menyalakan lampu dan mata terkena silau.
Tapi itu dulu, sekarang beda dong !
Sebuah penelitian dari Ipsos (penelitian dilakukan di Amerika, Jerman dan Prancis) menunjukkan, rata-rata 50% konsumen menghadapi tantangan dalam menyesuaikan fungsi dan suasana ruang di rumah mereka. Termasuk memilih lampu yang tepat, digunakan untuk kesempatan yang berbeda.
Siapapun termasuk saya, mungkin pernah mengalami hal tidak mengenakkan seperti penelitian Ipsos. Sampai akhirnya saya ingin menemukan jalan keluar, menyiasati keadaan agar win-win solution.
Entahlah, Hati ini langsung kepincut.
Saat melihat Philips SceneSwicth LED, lampu dengan tiga fungsi sangat mudah dan praktis. Tinggal dipasang dan dinyalakan (plug and play), anda akan merasakan keunikkannya.
Trus apa bedanya dengan jenis dan merk lain?
Jelas beda dong, saya sudah merasakan sendiri (kekuatan 9 W). Kita bisa mengatur pencahayaan, sesuai dengan suasana yang diingini.
Konkritnya !
Ada tiga pilihan :
Cahaya Terang (100%).
Bisa digunakan saat perlu penerangan penuh, biasanya saat anak sedang belajar. Agar kegiatan anak membaca bisa maksimal, mode terang ini saya gunakan. Apalagi anak  saya yang TK B, saat ini sedang gemar menulis. Agar jelas tulisan dan detil buku bacaan, mode terang sangat mendukung.
Cahaya normal (40%).
Setelah selasai belajar, kami menghabiskan waktu untuk menonton televisi. Cahaya normal dari lampu cukup nyaman, cahaya lampu bisa berbaur dengan cahaya dari televisi. Coba bayangkan, betapa sakitnya mata kalau menonton tv saat gelap.
Cahaya Redup (10%).
Keluarga kecil saya, biasanya memiliki lampu panjar sepanjang malam. Ketika kami sekeluarga tidur, lampu ini dibiarkan menyala dengan Watt kecil. Dengan pengaturan cahaya redup, tak perlu membeli lampu yang lain tentunya.
kanan - daylight (putih), dan kiri - warm white (kuning) -dokpri

Cara pengaturan Cahaya bagaimana?
Tekan saklar pada posisi ON (tekan pertama) ; Anda langsung berada pada kekuatan cahaya 100% (terang)
Saklar tekan OFF dan ditekan ON lagi (tekan kedua) ; Anda akan dapati cahaya 40% (normal)
Saklar tekan OFF dan ditekan ON lagi (tekan ketiga) ; barulah menyala dengan kekuatan cahaya 10% (redup)
Biar lebih mudah mengikuti, ini ada tautan videonya

O'ya kawan's, Philips SceneSwitch tersedia dalam dua pilihan. Yaitu Philips SceneSwitch daylight (putih), dan Philips SceneSwitch warm white (kuning). Kedua jenis lampu Philips ini sudah siap pada kuartal kedua tahun 2016, nanti akan tersedia varian tambahan.

Ingin mendapatkan praktis dan hematnya Philips SceneSwicth LED, yuk segera ganti lampu anda dan rasakan sendiri -salam-

22 Sep 2016

Chrisye The Movie

Acara Pressconf, pra shooting Chrisye The Movie -dokpri

Nama Chrisye menjadi legenda musik di tanah air, lagu-lagunya tak lekang di makan usia. Eksistensi bermusiknya teruji bahkan lintas generasi, sehingga anak-anak masa kini hapal lirik dan senandung Chrisye.
Siapa tak kenal lagu Lilin Kecil, Cintaku, Untukku, Kala Cinta Menggoda, Pergilah Kasih, Panah Asmara, Aku Cinta Dia, dan masih berderet judul lagi kalau mau disebutkan satu persatu akan panjang daftarnya. 

Sensasi Lari Mundur di Retro RUN

Suasana depan panggung Retro Run -dokpri

Jarum pendek jam belum genap di angka enam, pelataran FX Sudirman sudah tampak ramai. Hiruk pikuk peserta berseragam kuning, melakukan regristasi untuk ikut kegiatan Betadine Retro Run. Saya sengaja berangkat dengan kereta, turun stasiun Plamerah berjalan menuju lokasi. Alasannya cukup simple, sebagai pemanasan sebelum lari mundur sebenarnya.
Pembawa Acara berada di atas panggung, memberi semangat pada peserta yang tak sabar mulai. O'ya acara Retro Run ini lain dari lain, sebagian biaya regristasi didonasikan kepada Yayasan Kanker Indonesia.
Begitu banyak metode pengobatan kanker, antara lain pembedahan, kemoterapi dan radioterapi. Selain itu ada metode perawatan paliatif, merupakan salah satu metode yang bersifat terpadu, aktif dan menyeluruh, yang dilakukan dengan pendekatan multidisiplin, terintegrasi antara dokter, dokter spesialis, perawat, terapis, petugas sosial medis, psikolog, rohaniawan, relawan dan profesional lain yang diperlukan.
Metode paliatif lebih menyasar pada aspek psikologi penderita kanker, bertujuan meningkatkan kualitas hidup penderita kanker dengan menghadirkan rasa tenang dan nyaman tanpa merasa tertekan atas penyakit yang diderita, baik secara fisik (nyeri, mual, muntah) maupun psikis yang berbasis spiritual.
Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp. PD-KHOM selaku Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI), mengungkapkan“Masih banyak masyarakat dan para penderita kanker di Indonesia yang belum mengetahui metode paliatif ini, oleh karena itu YKI merasa turut bertanggungjawab untuk bekerjasama dengan pihak medis dalam mensosialisasikan metode ini”.
Melalui metode paliatif, penderita kanker belajar berdamai dengan penyakitnya, sehingga perlahan-lahan mereka tidak lagi melihat kanker sebagai momok menakutkan yang membuat stress. Perasaan bahagia sangat diperlukan, untuk membantu proses penyembuhan bagi penderita kanker stadium akhir.
Menerapkan metode paliatif, acapkali membuat tingkat harapan hidup mereka lebih panjang dari vonis yang telah dijatuhkan oleh dokter.
Survivor Yayasan Kanker Indonesia -dokpri


*back to retro run.
Sembari  persiapan Retro Run, MC memberi informasi keren tentang manfaat lari mundur.
Ini dia manfaatnya :
  • Meningkatkan focus
  • Mengencangkan otot
  • Lebih bagus untuk latihan kardio
  • Banyak membakar kalori dibanding lari biasa
  • Mencegah terkena cidera

Tapi jangan lupa, sebelum olah raga inti harus tetap ada pemanasan. Tujuannya agar otot tidak kaget, biasanya usai olah raga kram.
Bagi peserta yang tidak kuat, panitia menyediakan mobil terbuka -dokpri

Seperti Retro Run pagi ini, instruktur dari celebrity Fitnes berada di atas panggung. Memandu peserta Retro Run, mengikuti gerakan ringan namun sungguh berasa lentur di otot. Sekitar sepuluh menit, otot kaki, tangan, pinggang, leher dan badan dilemaskan, rasanya tak sabar segera berlari mudur.
Saya bertekad ikut lari dari start sampai finish, apalagi jarak tempuh hanya 3,5 KM. Pada garis start peserta masih bergerombol banyak, langsung berlari sesaat setelah bendera di angkat tanda mulai. Saya dengan tenaga penuh, akhirnya bisa melesat ke bagian tengah
Dari jalan Sudirman tepatnya depan FX, peserta menuju arah semanggi. Kemudian belok kiri masuk pintu masuk Stadion GBK, sampai pada etape pertama diberi tanda spot selfie zona 90's. Pada lokasi ini peserta bisa selfie, sekaligus minum air putih yang disediakan panitia. Saya masih semangat menuju KM2, mencapai panggung zona 80's.
Peseta Retro Run -dokpri

Tempat berputar -dokpri
Lagi-lagi lumayan bisa istirahat sejenak, sekaligus selfie dan minum air putih. Rasanya segelas air putih begitu segar, dahaga di tenggorokan seperti lenyap seketika. O'ya, setiap belokan posisi lari berubah menghadap kedepan. Hal ini cukup membantu, untuk mengatur keseimbangan. Selain itu sangat manjur, mengurangi capek akibat nengok ke belakang.
Lepas dari zona 80's, saya menyusuri sepanjang jalan dekat JCC. Langkah mundur ini sampai juga, pada pintu 5 Gelora Bung Karno.  Keluar pintu yang tak jauh dari Hotel Mulia, peserta belok kiri menuju zona 70's atau menjelang KM3. Tenaga saya mulai menurun, kaos warna kuning di badan basah keringat. Tak jauh dari perempatan menuju Plaza senayan, saya selfie di panggung dan meraih minum air putih.
Selfie di tiga zona Retro Run -dokpri
Panitia tak henti menyemangati, agar peserta bisa selesai di garis finish. Begitu sampai di depan Hotel Century, semangat ini mengganda berbaur kecapekan yang sudah mampir di badan. Toh akhirnya sampai juga, langkah mundur ini berhasil mencapai garis finish.
Panitia menyambut setiap peserta, dengan sebotol air minum Fitoxy dan Pisang Sunpride. Selain itu juga diberi medali, berikut kaos ganti dan handuk kecil.
Sampai di garis finish -dokpri
Yeaayy dapat medali, setelah tiba di garis finish -dokpri
Wajah-wajah capek terlihat, sembari duduk meluruskan kaki usai lari mundur. Badan rasanya melayang, ingin segera istirahat melepaskan lelah.

Mencermati dari paparan manfaat lari mundur, sungguh saya merasakan sendiri. Pada beberapa bagian tubuh, lemak didalamnya seperti dibakar. Pada bagian lumit kaki memang terasa pegal, mungkin akibat menjaga keseimbangan dengan bagian depan kaki. Sementara manfaat melatih focus dan insting, saya praktekkan saat lari tanpa menengok. Keputusan ini membuat saya belajar, selalu memastikan bagian belakang aman.
Acara keren ini terselenggara atas kolaborasi banyak pihak, antara lain, HardRock FM, Trax FM, WRP, Heavenly Blush, Fitoxy, Sunpride sebagai Official Fruits Partner, Celebrity Fitness dan rekan-rekan komunitas dari Rush Runners, Pertemanan Sehat, Bintaro Trojan Runners, Ayolari.in dan Galaxy Running Club.