1 Agu 2016

Vietnam TV-Broadcast Research and Application Hadir dengan Kejutan


Hanoi, Vietnam, July, 2016—
Dolby Laboratories Inc. (NYSE: DLB) pada hari ini mengumumkan diintegrasikannya Audio Dolby ke dalam platform Vietnam TV-Broadcast Research and Application (VTV-BRAC) Hybird Broadcast Broadband Television Generasi Selanjutnya (HbbTV). VTV-BRAC adalah yang pertama di Asia Tenggara dalam pengintegrasian pengalaman dan sistem suara Audio Dolby ke dalam platform HbbTV. Dengan tiga saluran high-definition (HD)—VTV1 HD, VTV3 HD, dan VTV6 HD—yang telah dilengkapi dengan Audio Dolby, penonton TV Vietnam akan dapat menikmati layanan HbbTV terbaru dengan tata suara Audio Dolby dan disertai dengan sentuhan tombol merah pada remote control HbbTV.

30 Jul 2016

Temu Blogger dalam Sehatkan Negriku

"Vaksin adalah investasi masa depan, masa depan bagi anak bangsa  Vaksin tidak artinya kalau tidak divaksinasi".
Prof. Dr. Dr. Sri Rejeki S Hadinegoro Sp. A(K)
Prof. Dr. Dr. Sri Rejeki S Hadinegoro Sp. A(K), beliau adalah Anggota Satgas Imunisasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) -dokpri-
Sehat adalah hak setiap orang, sebagai kebutuhan paling mendasar. Dengan badan yang sehat, sangat memungkinkan bisa melakukan banyak hal. Lewat tubuh yang sehat pula, memungkinkan setiap orang bisa mengembangkan diri dan berprestasi.
Kondisi sehat harus diupayakan setiap orang, dengan membentuk pola hidup dan mindset. Ada lho yang minim pengetahuan, saudara kita tak bisa membedakan konsumsi sehat dan tidak sehat. Pernah seorang teman Team NS berkisah, penduduk di pinggir hutan Papua menukarkan sayuran dengan rokok/ tembakau. Hal ini tentu membuat miris, padahal sayuran pasti lebih bermanfaat untuk tubuh. (Kisahnya ada di SINI)
Upaya sehat bisa diterapkan para orang tua, pada buah hatinya sejak bayi. Bisa berupaya memberi asupan, atau juga dengan imunisasi.
Beberapa waktu yang lalu sempat gempar, marak kabar beredar tentang vaksin palsu. Para orang tua kalang kabut, mengkhawatirkan bagaimana keadaan kesehatan anak di masa depan. Selain prihatin terhadap anak-anak bangsa, pada sisi lain patut disyukuri adalah terbongkarnya kejahatan ini. kalau saja tidak diketahui publik sekarang, vaksin palsu ini akan lebih lama beredar dan banyak korban.
Prof. Dr. Dr. Sri Rejeki S Hadinegoro Sp. A(K), beliau adalah Anggota Satgas Imunisasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Berkenan memberi pencerahan, pada acara Temu Blogger "Sehatkan Anak Indonesia dengan Imunisasi". Acara diselenggarakan oleh Kemenkes, pada Jumat 29-Juli- 2016 di Hotel Park Lane Jakarta Selatan
"Vaksin adalah ada bendanya, sementara Vaksinasi adalah tindakannya memberi/ menyuntikkan zat untuk imun" Prof Sri Rejeki Mengawali Presentasi.
Tujuan imunisasi adalah pencapaian target, yaitu meminimalisir penyakit berat yang menyebabkan kematian. Semua vaksin yang ada di dunia, sudah melalui proses sehingga tidak menyebabkan kematian/ cacat.
Vaksinasi adalah salah satu upaya kesehatan, upaya kesehatan mencakup preventif, kuratif dan rehabilitasi. Imuniasi adalah upaya pencegahan (preventif), namun sebelum imunisasi ada yang paling vital. Adalah penyediaan air bersih, itu menjadi sumber kesehatan utama. 
"Kalau sudah terpenuhi air bersih, baru upaya selanjutnya seperti ASI, asupan termasuk Imunisasi" Tegas Prof Sri Rejeki.
Pertumbuhan otak anak berlangsung sampai 5 tahun, maka pra lima tahun adalah masa keemasan pertumbuhan otak anak. Sudah semestinya balita diberi asupan yang bagus, termasuk di beri stimulus yang baik pula.
jenis Imunisasi yang diselenggarakan oleh negara -dokpri-

Ada banyak penyakit bisa dicegah dengan Imunisasi. Seperti Polio, Hepatitis, Campak, DPT, dsb. Tujuh jenis penyakit yang ada digambar, bisa dicegah dengan imunisasi menggunakan vaksin yang tidak bisa dipalsu.
Kenapa tidak bisa dipalsu? karena hanya dibuat oleh Bio Farma (terdapat kode rahasia).
Manfaat secara langsung dari Imunisasi, adalah meningkatkan kekebalan tubuh. Sementara resikonya, adalah kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Untuk KIPI terus dipantau dan ditanggulangi, oleh KOMNAS dan KOMDA PP KIPI secara rutin dan berkala.

29 Jul 2016

Edukasi Gizi dimulai Dari Rumah

"Ibu boleh berkarir di luar rumah, namun tak boleh abai terhadap asupan anak-anaknya. Boleh saja di kantor punya jabatan tinggi, tapi di rumah tetap harus bersedia mengurus anak" Hal ini disampaikan Mentri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM (K) pada Dialog Nasional - Generasi Terselubung Menuai Generasi Hilang, Bagaimana Peran Perempuan Indonesia ?
Mentri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM (K) pada Dialog Nasional - Generasi Terselubung Menuai Generasi Hilang, Bagaimana Peran Perempuan Indonesia ? tanggal 27 Juli 2016 - dokumentasi pribadi
Acara yang berlangsung di Gedung Sujudi lantai dua, dihadiri lintas sektor, institusi Pendidikan, Pendidikan Tinggi Kesehatan, Pelaku Dunia Usaha, NGO, Komunitas dan masih banyak undangan lainnya termasuk Jurnalist dan Blogger.
Pada tahun 2025 - 2035 Indonesia akan mengalami bonus Demografi, pada masa itu usia produktif jumlahnya relatif besar.  Pada rentang tahun tersebut, diharapkan kelompok usia produktif bisa mengayomi generasi usia lanjut.
Anak-anak yang masih kecil di masa sekarang, akan menjadi motor pada tahun tahun tersebut. Maka orang tua saat ini harus mempersiapkan, agar anak-anak harapan bangsa bisa tumbuh dengan baik. Saat ini adalah opportunity sangat penting, untuk membentuk generasi yang berkualitas.
- Mendadak  Saya Membayang ! - Apa yang dikonsumsi anak saat ini, dampaknya akan terasa saat anak usia 20 - 30 tahun -
Sisi Intelektualitas, spiritualitas dan mentalitas memang penting, namun jangan lupa masalah asupan anak-anak harus juga diperhatikan. Tak dipungkiri bahwa badan sehat juga berpengaruh, pada daya pikir anak terhadap masukan- masukan positif.
"Saat ini Kemenkes koordinasi dengan Kementrian Agama, untuk anak usia siap menikah khususnya. Sebelum menikah memang penting dibekali nasehat tentang agama, tetapi juga harus dibekali pengetahuan tentang apa yang disebut keluarga, apa yang disebut dengan reproduksi. Sehingga mereka paham dan bertanggung jawab, tidak hanya hamil dan melahirkan saja. Tetapi bagaimana bisa melahirkan genarasi yang berkualitas, sanggup menghadapi tantangan ke depan. Selain itu juga sehat, tercukupi asupan protein vitamin dan asupan lain yang dibutuhkan tubuh" sambung Ibu Menkes.
Asupan untuk anak-anak dimulai sejak balita, dengan pemberian ASI Ekslusif. Gerakan 1000 hari kehidupan perlu mendapat perhatian, yaitu sejak  hari lahir sampai dua tahun. Anak-anak yang mendapat ASI genap 2 tahun dan pemberian makanan tambahan, berpeluang mendapatkan daya tahan tubuh yang bagus. Apalagi ASI sangat terbukti manfaatnya, zat di dalam ASI tidak akan terganti oleh apapun.
Setelah anak masuk masa sekolah, asupannya tidak hanya diperhatikan di dalam rumah. Tak kalah penting saat disekolah, anak harus mendapat asupan yang baik pula.
- Saya jadi ingat kasus Arya Permana -
Anak berusia 10 tahun, tapi sudah memiliki bobot tubuh seberat 190 kg. Kalau membaca berita, pola makan Arya sangat tidak bagus. Makan mie instan melebihi porsi, juga minuman kemasan yang terlalu banyak. Otomatis jumlah asupan terlalu banyak, tak diimbangi dengan kalori yang keluar (lebih sedikit)
Peran ibu sangat penting, musti rajin mencari informasi (baca mengedukasi). Tentang mana makanan sehat dan mana yang membahayakan, mengingat anak seusia Arya masih tahap pertumbuhan.

Peran Perempuan dalam hal ini  seorang Ibu bisa dijabarkan
  • Mempraktekkan pemberian gizi seimbang kepada anak dan keluarga
  • Meningkatkan pengetahuan keluarga/ masyarakat tentang praktek praktek pemberian makanan bergizi  dan Perilaku Hidup Bersih
  • Berperan aktif dalam menghilangkan budaya/ praktek pemberian makanan tidak benar.
  • Berperan aktif dalam memberikan pendampingan kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu baduta dan balita.
Mentri Kesehatan RI Menghampira anak-anak dari YPAC - dokumentasi pribadi
Ada yang unik saya dapati dalam goody bag, sebuah lunch box menjadi oleh-oleh peserta Dialog Nasional ini. Ternyata pihak penyelenggara acara memiliki tujuan mulia, agar lunch box ini bisa dijadikan tempat bekal anak ke sekolah.
Anak- anak pergi ke sekolah, musti dibiasakan membawa makanan olahan ibunya sendiri. olahan ibu di rumah, tentu terjamin kebersihan dan kandungan gizinya.
Kalau anak memaksa jajan di sekolah, sebaiknya ibu jeli melihat jajanan tersebut.
Nah , ada beberapa indikasi jajanan tidak sehat :
  • Kotor tidak tertutup; akibatnya sakit perut, Demam, Diare, Muntaber Typus Kolera, Desentri dll
  • Warna Indah Menyolok : Akibatnya kerusakan hati, Paru, Otak, Usus, Lambung, Ginjal dll
  • Kenyal Awet Menyolok ; Akibatnya kerusakan hati, Paru, Otak, Usus, Lambung, arah, Ginjal dll
  • Terlalu Gurih atau Manis : Akibatnya Kanker Otak.
Sebaiknya orang tua, memilih jajanan yang mengandung hal-hal di bawah ini.
- Protein : sebagai sumber kecerdasan, kekebalan dan pertumbuhan
- Lemak :  Sebagai sumber Kecerdasan dan kekebalan
- Karbohidrat : Sumber Energi, Kekuatan, Tenaga
- Vitamin Mineral : sumber Kesehatan, Kebugaran, Kekebalan.

Seorang ibu tidak bisa melakukan sendiri, harus didukung oleh peran ayah mengatasi masalah ini. Selain edukasi yang diberikan pada ibu, sebaiknya juga diberikan pada remaja putri. Kelak gadis yang beranjak dewasa inilah, akan menjadi ibu yang melahirkan generasi penerus bangsa.

Yuk kita mulai aware pada makan sehat, dimulai dari diri dan rumah sendiri (salam)