prosesi ijab kabul - dokpri |
“Saya terima nikah dan kawinnya fulan binti fulan
dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan perhiasan dibayar tunai.”
‘SYAAAAH’ terdengar suara serempak dari belakang,
disusul tepuk tangan.
Saya masih ingat prosesi ijab kabul, yang telah satu
dasawarsa lebih terlampaui. Rasanya seperti baru kemarin, sampai sekarang masih
terekam jelas di benak. Saya masih bisa merasakan, gugup dan gemeteran
menyelimuti perasaan.