10 Mei 2016

Safari Run 2016 “How Close You Run with Animals”


Safari Run 2016, melintasi gajah saat berlari- seruuuu (dok.foto Team Safari Prigen)
Safari Prigen  merupakan salah satu taman konservasi, yang dimiliki oleh Taman Safari Indonesia. Berada dalam satu naungan, dengan Taman Safari di Cisarua dan Bali.
Meski dibangun setelah Cisarua, Safari Prigen ternyata lebih luas lho. Berada di kawasan seluas 350 hektar, tepatnya di wilayah kaki pegunungan Arjuna di kecamatan Prigen kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Saya membayangkan daerah Prigen saja sudah dingin, sekarang ditambah di pegunungan pasti tambah Nyesss.
Safari Prigen merupakan lembaga konservasi, penelitian edukasi sekaligus sarana rekreasi dengan berbagai program menarik seperti Safari Adventure, Animal Educational Show, serta berbagai atraksi dan pertunjukan kelas dunia yang melibatkan satwa.
Fasilitas lain seperti Tiger Cave Restaurant, dimana pengunjung bisa bersantap menu istimewa ditemani harimau (serem-serem keren gt yak) Safari Water World, Dolphin Bay memberikan pengunjung pengalaman berlibur dan belajar yang berbeda. Gimana ga beda, kita bisa berenang bareng lumba-lumba.
Serangkaian kegiatan dipersembahkan pada tahun ini, diantaranya Safari Run 2016  yang sukses diadakan pada Minggu, 8 Mei 2016 di Safari Prigen, Pasuruan, Jawa Timur. 
Antusiasme peserta cukup menggembirakan (dok foto Team Safari Prigen)

wah berpapasan dengan zebra, keren bingitz ya (dok foto- Team Safari Prigen)

Selfie dulu meski capek (dok foto Team Safari Prigen)

Sebanyak 800 peserta berpartisipasi, dalam ajang lari tahunan yang diselenggarakan oleh Safari Prigen tersebut. I Ketut Gunarta selaku General Manager membuka ajang lari sepanjang 5 km pada pukul 07.00 WIB.
Pasti seru ya kawan's, berlari sambil merasakan sejuknya kawasan yang didesign laksana hutan. Saat asyik berlari, berpapasan dengan gajah, zebra atau binatang anti mainstream lainnya. Tapi jangan kahawatir, ada petugas yang menjaga sehingga pelari dijamin akan aman-aman saja.
Tapi jangan sampai terlena, karena sensasi berlari berpapasan satwa terus lupa lombanya (heehee). Pada gelaran Safari Run 2016, akhirnya peserta Wahyudin menjadi penerima medali sebagai pelari pertama yang mencapai garis akhir kategori pria. Sementara peserta atas nama Intan Sari, keluar sebagai pemenang pada kategori wanita padahal usia belia masih duduk di kelas 2 SD. Para peserta yang berasal dari berbagai wilayah sangat antusias mengikuti Safari Run 2016.
"Antusiasme peserta bahkan ada yang anak-anak dan keluarga, Safari Run ini adalah bagian dari edukasi kepada peserta agar dapat berinteraksi lebih dekat dengan satwa Ujar  I Ketut Gunarta
Kemeriahan Safari Run 2016 (dok foto. Team Safari Prigen)
Safari Run merupakan ajang lari tahunan yang dilaksanakan oleh Safari Prigen. konsep fun run dengan track sepanjang 5 km melintasi kawasan satwa Afrika. Dengan lokasi di kaki pegunungan Arjuna, Safari Run menjadi satu-satunya ajang lari yang memberikan sensasi berbeda bagi para peserta. Saya usul pada panitia, kegiatan selanjutnya undang blogger yak hehehe *SambilLiatMasIdham&MasRully (Salam Lestari)

8 Mei 2016

Menggapai Mimpi di Musim Bersalju - German, Feb 2012-


Salju turun di kota kecil pinggiran Berlin (dok wa Devita)
Tulisan lama ini saya buat puisi esai, tepatnya pada bulan Februari 2012. Keponakan atau anak dari kakak tertua, kala itu berangkat ke German untuk bekerja.
Terus terang keputusannya sangat mengejutkan, terlebih bagi seorang gadis seusianya (20 tahunan lebih - lebihnya banyak hehe *kidding). 
Menurut saya dia sangat nekad dan bersemangat, sekalinya pergi jauh sekalian. Ibu dan Neneknya yang paling memendam rasa kawatir, namun ditepis dengan meyakinkan semua akan baik-baik saja.
Beruntung calon suami (sekarang sudah menjadi suami) mendukung, alasannya simple sebelum menjadi guru bahasa German ada baiknya pergi ke negaranya.
Saya membantu mengurus Visa, beberapa kali ke kantor Kedutaan di dekat Bundaran HI. Ikut deg-degan menunggu visa disetujui, sebagai prasayarat keberangkatannya.
Sampai kabar keberangkatan yang super mendadak, sore diemail keesokkan pagi harus berangkat. Sesaat perasaan saya gamang melepas di keberangkatan terminal 2D Bandara Soetta. Namun langkah tegapnya, melenyapkan perasaan ragu yang mengepung waktu itu.
Saking deket  dengan Pakleknya (dia panggil saya om), selama di negeri seberang sering bertukar kabar.
Tulisan ini saya copas persis diblog saya yang dulu, sewaktu menulis untuknya ketika itu
-----to Devita Candra Nugraeni-----
Cerita2 itu mengalir meski sepotong sepotong, dari bumi belahan Eropa meniti waktu ke waktu mewujudkan janji hati.

Perjalanan menuai asa sangatlah mengasyikkan.
Seolah mimpi yg sekian lama terpendam menjelma nyata.
Menghirup udara dijauh sana
Menikmati turunnya salju yang merambat menuju beku
Adalah sajian kisah demi kisah yang indah

Aku sbg penikmat cerita menjadi antusias.
Ketika tiba2 saja semangatmu terletup kubaca dari komunikasi yang terjalin melalui dunia maya.

Adalah seorang gadis yang kini menggenggam masa dewasanya
Kedekatan yang kubangun dengannya mulai awal2 usia, ternyata membekas hingga kini ketika dia hampir sampai digerbang pernikahannya.
Maka jatuh bangun upaya meraih segenap cita2nya,
aku menjadi salah satu tempat dicurahkan detil cerita.
Memposisikan diri sebagai pendengar yg baik sekaligus memberi masukan utk sebuah solusi membuat hubunganku semakin kuat
Pun hubungannya dengan istri dan anak anakku menjadi sebuah kesatuan tak terpisahkan.

Kini di sebuah kota kecil di German.
Hari harimu akan menjadi lembar demi lembar sejarah hidupmu.
Buatlah puisi terindah dalam perjalanan hidupmu
Untuk kaubagi dengan suami dan anak-anakmu kelak..

Love U Devita
From ;Om Agung, Bulek Eva, Ahnaf, Quinsha
----dan Kini-----
Devita menjadi guru bahasa German (seperti cita-citanya), di sebuah SMA Negeri di Surabaya
Satriya Fuji M lelaki pendiam  dan rendah hati telah meminangnya, memiliki dua buah hati pelipur lara yang menggemaskan (Nara dan Arkan). Semoga langkahmu yang tertinggal di dataran bersalju itu, kelak diteruskan anak-anakmu.
Tak ada doa lagi, selain semoga sehat lahir batin untuk keluargamu. Sakinah, Mawaddah, Warahmah, dalam dekapan doa orang tua dan orang terdekat yang kalian kasihi. (amin)

Love U Again

Devita and Fam'
Devita (dok. WA Vita)

Devita in action (dok wa devita)

Suasana kota kecil pinggiran Berlin (dok WA Devita)
Satriya Fuji M, Arkan, Naratama, Devita (dok FB Devita)

7 Mei 2016

Cerita dari Towe Hitam Papua [Catatan Team NS]


Sonitehe Lase sedang memeriksa  warga Towe , Pak Antonius tulang punggungnya bengkak dan tidak bisa jalan. Awalnya jatuh dari pohon bertahun-tahun tidak mendapat pengobatan serius, karena kendala biaya dan transportasi. -miris ya- (dok.foto-WA Sonitehe)
Ahirnya, langkah ini, sampai juga di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom. Kami berenam, anak muda tenaga kesehatan, siap untuk penempatan di daerah Towe Hitam Papua.
Saya, Sonitehe Lase asal Pulau Nias, sebagai tenaga Perawat, tergabung dalam team Nusantara Sehat (NS) Kemenkes.
Keputusan bergabung dengan Nusantara Sehat, didasari keinginan, bisa berbuat sesuatu bagi sesama. Sedikit kebisaan di bidang kesehatan, menjadi bekal, untuk berbagi dan memberi.

6 Mei 2016

Melangitkan Cita-Cita di Negeri Sampah

Berapa usia ideal anak untuk masuk PAUD ?
Saya yakin jawaban anda sama dengan saya, usia sekitar empat atau lima tahun. Jawaban anda tidak salah, karena pertimbangan usia sekolah memang begitu.
Siang ini Rabu 4/5'16 saya menjumpa anak-anak, berada tak jauh dari TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sampah Bantar Gebang- Bekasi.
(kiri-kanan) Ahmad, Faqih dan Alif, anak-anak Paud Tunas Mulia Bantar Gebang- Bekasi (dokumentasi pribadi)
Anak-anak ini memakai celana training dan kaos lengan panjang, berwarna merah marun berpadu sleret warna kuning di bagian pinggir.  Pada kaos bagian belakang atas, tertulis "PAUD Tunas Alam" Bantar Gebang Bekasi.
Tiga nama anak saya ketahui setelah berkenalan, mereka adalah Ahmad 6 tahun, Faqih 7 tahun dan Alif 6 tahun. Mereka masih PAUD bukan TK, kalau anak saya atau anda mungkin usai 6/7 sudah TK B atau ada yang kelas satu SD.  Dari tiga anak itu saya ajak bercanda, sembari main tebak-tebakkan membaca. Ahmad usia 6 tahun, lumayan lancar membaca tulisan di atas buku notes saya. Sementara Alif agak terbata-bata, Faqih harus mengeja huruf per huruf dibantu dua temannya.
Bisa jadi anak-anak lain di wilayah ini, masih kesulitan membaca karena tidak memiliki kesempatan belajar.
Nadham Dwi Subekti selaku pendiri sekolah Tunas Mulia, mengakui kepeduliannya berangkat dari rasa keprihatinan. Orang tua di daerah TPA, enggan menyekolahkan anak-anaknya. Kebanyakan anak-anak dari kecil diajak menjadi pemulung, yang nyata-nyata dianggap menghasilkan uang dengan cara instan.
Banyak penemuan barang di TPA oleh pemulung, yang membuat mereka tergiur. Pernah mendapati uang di bundel dibungkus dalam plastik, entah sengaja atau tidak dibuang pemiliknya (bisa jadi uang panas). Atau kalau sedang nasib mujur, menemukan emas dalam bentuk perhiasan.
Namun pada waktu berlainan, ditemukan barang menjijikkan seperti potongan tubuh manusia atau mayat bayi. Selain itu masalah sosial dan kebiasaan juga terjadi, seperti terjadi longsor sampah, larangan sekolah, makanan sampah, pernikahan dini.
Oo0oO
Wings Corporation, perusahaan penghasil produk- produk makanan, minuman, perawatan rumah dan perawaran tubuh, melalui Yayasan Wings Peduli Kasih. Mendukung sepenuhnya upaya Pak Nadham, untuk kehidupan yang lebih baik warga Bantar Gebang melalui jalur pendidikan.
Dalam rangka hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei, Wings Peduli Kasih bersama Econity90 sebuah yayasan sosial anggotanya lulusan Fak Ekonomi UI tahun 90. Secara khusus memberi bantuan, berupa pendirian fasilitas bangunan permanen kelas baru untuk Sekolah Alam Tunas Mulia - Sumur Batu - Bantar Gebang Bekasi.
Pada kesempatan yang sama diluncurkan, buku "Impian dari Negeri Sampah" karya Nadham Surbekti. Dalam buku ini ditulis 43 kisah nyata, kehidupan sehari-hari warga Bantar Gebang dikiaskan dengan "Negeri Sampah". Buku yang akan dijual secara luas ini, royalti sang penulis akan digunakan untuk kegiatan di sekolah Tunas Mulia.
Usai pengguntingan pita, dilanjutkan meninjau kelas baru. (ki-ka) ; Nadham Surbekti, Rahmat Susanta, Hirajati Natawirya, Gabriella da Silva dan Topik Aji Mulya  (dokumentasi pribadi)
Prosesi pengguntingan pita, dilakukan Direksi PT Sayap mas Utama yaitu Hirajati Natawirya, Perwakilan Econity90 Rahmat Susanta dan Nadham Subekti sebagai pendiri sekolah. Turut mendampingi prosesi peresmian, Topik Aji Mulya, selaku Lurah Sumur Batu bantar Gebang dan Gabriella da Silva selaku Public Relation Head PT. Sayap Utama.
Setelah prosesi singkat di depan tangga, kami masuk ke kelas Sekolah Tunas Mulia. Bangunan kelas terdiri dari dua ruang, disekat dengan pintu lipat bercat putih.
Mendadak saya membayangkan Ahmad, Faqih, Alif dan teman-temannya mereguk ilmu di kelas ini. Wajah-wajah polos dan ceria belajar, untuk menuju perubahan masa depan tunas bangsa ini. untuk anak seusia tiga nama yang saya kenal tersebut, smestinya sudah lancar membaca sehingga bisa belajar ilmu lainnya.
Gunungan Sampah tampak begitu keluar dari Kelas (dokumentasi pribadi)
Begitu keluar dari ruang kelas, saya bisa saksikan langsung gunungan sampah tak jauh dari Sekolah Tunas Mulia. Konon sampah inilah, merupakan "sumbangan" dari warga Jakarta. Dalam sehari bisa mencapai empat sampai tujuh ton sampah, dikirim dengan truk besar ke tempat di hadapan saya.
"saya terinspirasi dengan kisah yang ada di buku Pak Nadham, semoga langkah kecil yang dilakukan Wings dapat membantu memotivasi anak-anak Bantar Gebang, khususnya Sekolah Tunas Mulia untuk belajar lebih giat dan kami menghimbau masyarakat lain di luar sana dari perusahaan maupun instansi pendidikan untuk turut serta memberikan sumbangsih dalam bentuk moral dan materi kepada anak sekolah Tunas Mulia demi masa depan generasi penerus bangsa yang lebih baik. Kami juga mengapresiasi para guru, pahlawan tanpa jasa yang telah mengajar anak-anak dengan kasih dan tulus ikhlas" Ujar Aristo Kristandio Representative Yayasan Wings Peduli Kasih
Nadham yang kami temui secara terpisah mengungkapkan, "satu hal penting yang harus ditanamkan pertama kali, adalah keinginan atau cita-cita. Kalau mereka punya mimpi, akan membangkitkan semangat menggapainya".
Akhirnya kami sampai ujung acara, mobil yang mengantar kami ke tempat ini sudah siap membawa kembali ke Jakarta. Semangat Pak Nadham dan anak-anak di Tunas Mulia, mengingatkan saya pada lagu dalam film Laskar Pelangi. "Mimpi Adalah Kunci Untuk Kita Menaklukkan Dunia" (salam) 
Tak Boleh terlewatkan adalah Wefie (gambar dari FB Elisa Koraag)

5 Mei 2016

Indonesia Adalah Rumah Saya [Catatan Team Nusantara Sehat]


Pijar Liendar R, sedang melayani masyarakat Pulau Penawar Rindu Belakang Padang Batam (dok foto. Pijar)
Memilih dan menempuh jalan pengabdian, adalah keputusan yang tidak bisa ditawar. Bagi saya menggapai kesempatan membaktikan diri bagi pertiwi, adalah jalan untuk hidup dalam kemanfaatan. - Khairunnas Anfauhum Linnas - "sebaik-baik manusia adalah yang banyak manfaatnya", kalimat inilah yang selalu saya hunjamkan dalam kalbu ini.
Hingga suatu hari mendengar program Kemenkes "Nusantara Sehat" (NS), sebagai jawaban atas doa yang selama ini saya hembuskan dalam setiap sujud.
Saya Pijar Liendar Ramadhana, Amd KL, pemuda  23 tahun asal Rejang Lebong Bengkulu. Pijar artinya bersinar/berpijar, mungkin orang tua menyimpan harap anaknya kelak bisa menyinari sekelilingnya.  Saya yakini pemberian nama adalah doa,  semoga saya bisa mewujudkan harapan orang tua (amin).
Saat ini saya menjadi bagian Team Nusantara Sehat, untuk penempatan di Pulau Penawar Rindu- Kecamatan Belakang Padang  Kota Batam.
Darah muda ini sontak menggelegak, ketika mendengar program keren dari Kemenkes "Nusantara Sehat: (NS). Kebetulan sudah ada satu teman menjadi Team NS 1, kerap berbagi kisah perjuangannya di tanah pengabdian.
Terus terang ketika mendengar cerita penuh tantangan, hati ini melihat sebagai sesuatu yang  Amazing.  Saya sudah terbiasa melatih diri, agar tak menjadi pribadi manja dan penuntut. Kehadiran program NS adalah sarana penggemblengan, untuk mengokohkan kemandirian dan  jiwa patriotisme di dada.
Sebagai generasi penerus saya merasa terpanggil, begitu mendengar saudara sebangsa sangat membutuhkan bantuan bidang kesehatan.
Maka ketika pendaftaran Team NS 2 dibuka, tanpa pikir panjang langsung mendaftar. Memilih bidang pengabdian sesuai disiplin ilmu, sebagai lulusan D III Kesehatan Lingkungan Polteknas Kemenkes Bengkulu. Saya sudah siap sepenuhnya, ditempatkan di pelosok manapun karena esensinya sama yaitu memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
Ibarat pepatah "di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung", saya bertekad mempersembahkan yang terbaik yang saya bisa. Selagi masih di Tanah Air Indonesia, artinya saya masih berada di rumah sendiri. Indonesia adalah Rumah saya,  meski di pelosok manapun tak ada masalah.
Oo0oO
Mendatangi adik-adik SD, untuk penyuluhan hidup sehat (dok foto. Pijar L)
Kini setelah  merasakan terjun ke lapangan, tantangan cukup berat adalah mengubah perilaku masyarakah ke arah yang lebih baik. Terutama masalah PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), yang menjadi pangkal dari perilaku keseharian. Bagaimanapun kesehatan adalah modal utama, agar bisa beraktivitas dan bekerja lebih giat.
Pulau Penawar Rindu berada di pinggir negara tetangga Singapore, artinya posisinya berhimpit dengan lautan. Kebanyakan penduduk bermata pencaharian nelayan, sebagai cara menyambung hidup. Selain itu banyak rumah panggung berdiri, dibangun layaknya tempat tinggal terapung di pinggir laut. Kebanyakan warga tidak sadar memiliki kamar kecil (WC), sehingga cukup membuat bilik dan membuang kotoran besar langsung nyemplung ke laut (jangan dibayangkan ya).
Belum lagi ketersediaan air bersih menjadi masalah utama, di daerah ini adanya air payau. Karena tak tentu musim, warga  memanfaatkan air tadah hujan untuk memenuhi kebutuhan.  Tapi masalahnya warga belum tahu caranya, kerap menampung air hujan di bak atau drum (tong) tanpa ditutup dan dibersihkan dulu. 
Membersihkan Toren (tempat penampungan air) agar tidak berkembang jentik nyamuk (dok foto- Pijar L)
Bisa dipastikan dalam beberapa hari kemudian terjadi, jentik nyamuk muncul berada di dasar tempat penampungan. Nyamuk inilah yang dikenal aydes agypty, penyebab penyakit demam berdarah yang masih menjadi perhatian di wilayah ini. demi penyadaran kami berjalan kaki dari rumah ke rumah, kadang sampai 2-3 kali di rumah yang sama karena orangnya tidak ada.
Secara umum warga bersikap ramah, ini menjadi alasan kami betah di sini. Semakin membangkitkan semangat, untuk memberikan sesuatu yang terbaik selama bertugas.
Pijar Liendar Ramdhana - dua dari kanan- (dok foto- Pijar)
Program pertama yang kami jalankan, adalah survey cepat kesehatan. Tujuannya adalah mengetahui permasalahan dan status kesehatan masyarakat, sebagai acuan menentukan tindakan dan melakukan intervensi. Kini setelah beberapa bulan berlalu, saya semakin terpanggil berusaha membuat perubahan khususnya masalah kesehatan lingkungan. Sungguh saya ingin mempraktekkan yang saya pelajari dibangku kuliah, kalau tidak tentu akan sia-sia ilmu yang ada.
Nama Saya Pijar artinya sinar, semoga langkah kecil yang tengah saua ambil memberi penerang bagi sesama. Saya siap mempersembahkan dharma bakti di manapun di pelosok bumi pertiwi, karena Indonesia adalah rumah saya. (salam)

3 Mei 2016

Bahagia itu Sederhana, Sesederhana Pelukan Hangat Mama-Mama Ketika Melihat Kami Datang [Catatan Nusantara Sehat]

Nesya Ardella Simamora , Team Nusantara Sehat yang ditempatkan di Daerah Perbatasan Papua (dok.foto dari FB Nesya)
Fungsi blogger sebagai penggiat medsos coba saya terapkan, ketika bergabung dengan rombongan Kemenkes ke Batam. Setiap moment berusaha saya sebarkan, baik lewat tulisan atau gambar dipost via akun FB, twitter dan Instagram.  Baik ketika hendak berangkat dari Jakarta, saat berada di pesawat sebelum take off sampai mendarat di tujuan.

Ibu adalah Madarasah Pertama [Review Film MARS]


Poster Film MARS di XXI Plaza Senayan Jakarta Selatan (dokpri)
Suara gadis bergema memenuhi aula megah Oxfort University, membaca sambutan sebagai mahasiswi lulusan terbaik. Suasana megah dan bergengsi menjadi kesan mendalam, terpampang di permukaan layar. Wajah Sekar Palupi (diperankan Acha Septriasa) berbalut haru, matanya berkaca kaca dan bibirnya bergetar. Kata demi kata dirangkai begitu puitis, menggambarkan peran Bu Tupon (diperankan Kinaryosih) ibunya Sekar.
Adegan berjalan sekitar tiga menitan, menjadi awal bagaimana gadis bernama Sekar Palupi berada di tempat istimewa ini. kemudian kisah flash back beberapa puluh tahun, saat sekar kecil masih bersama ayah dan ibunya masih bersama di daerah Gunung Kidul.
Tema pendidikan sangat ditonjolkan dalam film MARS, bertepatan bulan mei identik dengan Hari Pendidikan Nasional. Bagaimana kisah perjuangan Tupon soerang ibu yang buta huruf, tapi memiliki tekad kuat agar anaknya bisa bersekolah dan menjadi orang pintar.
Sejalan dengan ajaran agama, bahwa menuntut ilmu wajib hukumnya. Sang Khaliq menjanjikan, akan dinaikkan derajad kaum berilmu dan beriman beberapa tingkat. Kehadirian tokoh ustad Ali (diperankan Cholidi Assadil A) pada MARS, ternyata sebagai penguat tekad sang ibu.
Ibulah madarasah pertama bagi anak-anaknya, meski dalam film MARS digambarkan Bu Tupon minim pendidikan. Mars dalam film memiliki arti ganda, bisa MARS sebagai planet ke empat setelah Bumi atau singkatan Mimpi Ananda Raih Semesta. Tokoh Sekar Palupi digambarkan, sebagai mahasiswi bidang Astronomi. Sejak kecil pula Sekar diberitahu sang ibu, MARS dibahasakan dalam Jawa sebagai Lintang Lantip atau Bintang cerdas.
Film MARS yang akan tayang serentak di Bioskop pada 4 Mei 2016, sangat cocok ditonton semua umur. Sangat recommended untuk memotivasi masyarakat luas, bahwa pendidikan adalah pintu yang membuka kesempatan lebih luas. Keberadaan ibu sebagai pengantar anak-anaknya menjadi sukses, adalah sebuah keharusan yang tidak bisa ditawar.
Poster MARS (dokumen pribadi)

Sebagai karya perdana dari sutradara Sahrul Gibran, film ini digarap dengan cukup teliti.  Menggunakan drone untuk mengambil beberapa gambar, membuat tampilan di layar mengesankan penonton. Soundtrack film dari Band Ungu bertajuk "Doa Untuk Ibu", terdengar syahdu, pas dan menyatu dipasangkan adegan Bu Tupon berupaya maksimal demi anaknya.
Skenario ditulis oleh Jhon De rantau dan Aisworo Ang, dua nama tak asing di dunia perfilman Indonesia.Memasang nama pemain yang sudah menjadi andalan, diantaranya Acha Septriasah, Kinaryosih, Cholidi Assadil Alam, Teuku Rifnu WIkana dan beberapa artis ternama lainnya.
Yuk jaga tanggal mainnya, sekali lagi 4 Mei 2016 di bioskop kesayangan anda. (salam) 

1 Mei 2016

Menuju Batam Sehat dan Tantangan [Sebuah Catatan Perjalanan]

Menuju Pulau Penawar Rindu Kec. Belakang Padang Batam (dokumentasi pribadi)
Batam terletak di Provinsi Kepulauan Riau, dikelilingi selat Singapura dan Malaka. Menjadi Kota terbesar di Kepri, berpenduduk 1.153.860 jiwa ( data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam).  Kota Batam letaknya sangat strategis, berada di jalur perdagangan International dan sangat dekat dengan Singapore dan Malaysia. Kota ini memiliki luas 1.575 KM Persegi, terdiri dari daratan seluas 715 KM persegi sisanya lautan. Daratan berbukit dan berlembah, tanahnya kurang subur dan cuaca sering berubah.  
Menikmati Kota Batam di malam hari, tak disia-siakan oleh Blogger apalagi yang baru sekali ke Batam seperti saya. Usai acara resmi di malam pertama kedatangan, kami menuju restoran Wey Wey 2 di daerah Harbour Bay.  Menikmati suasana malam hari, ditemani makanan khas Batam yaitu gonggong (keong laut). Untuk mengambil daging gonggong dari cangkang, dibutuhkan sedikit kesabaran dan ketelatenan. Dengan menarik ujung kaki gonggong yang sudah matang, dagingnya yang kenyal siap disantap bersama colekan saus sambal.
Sambil ngaririung berbincang apa saja, berbaur dengan pengunjung meski beda meja. Melihat raut wajah dan logat bicaranya tamu lain, saya menerka sebagian pengunjung adalah warga singapore. Prasangka sayapun memang tidak meleset,  mendapati jawaban setelah bertanya pada pelayan restaurant.
00o00
HIV AIDS menjadi perhatian khusus di Batam, letaknya yang diperbatasan menjadi satu diantara banyak musabab. HIV adalah virus golongan RNA yang spesifik, menyerang sistem kekebalan tubuh manusia (imun) sehingga menyebabkan AIDS. HIV Positive adalah orang yang telah terinfeksi HIV, tubuhnya telah membentuk antibody (zat anti) terhadap virus tersebut. Masa jendela adalah masa seorang telah terinfeksi HIV, namun tubuh belum membentuk antibody HIV. Sehingga masih ada masa pemeriksaan serologis dengan lama sekitar 2 minggu sampai 3 bulan, namun berpotensi sebagai sumber penularan pada orang lain.
Kunjungan kami ke PT. McDermott Indonesia  (PTMI) membuka mata, bahwa HIV AIDS menjadi perhatian khusus dari perusahaan yang menangani jasa konstruksi minyak lepas pantai ini. Program pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS di lingkungan PTMI, dibagi dalam dua area yakni Program Pencegahan HIV & AIDS bagi pekerja perusahaan yang terintegrasi dengan unit Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan program pencegahan HIV bagi masyarakat di sekitar area perusahaan melalui dukungan dana CSR perusahaan.
Atas dedikasi dan komitmen terhadap pencegahan HIV AIDS, PTMI meraih penghargaan terbaik I Kategori lingkungan kondusif dalam ajang penghargaan Inovasi Penanggulangan AIDS 2015 diselenggarakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS Nasional bekerjasama dengan Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI).
Sri Rupiati  Kepala Bidang Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Batam (dokumentasi pribadi)

Sri Rupiati (akrab disapa bu Nunung), selaku Kepala Bidang Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Dinkes Batam. Beliau menyampaikan pemaparan dengan semangat, tentang angka HIV AIDS yang cenderung naik di Batam.
Bu Nunung pula yang kali pertama menemui, penderita HIV AIDS pertama tepatnya di Pulau Belakang Padang yaitu tahun 1992. Kenaikan jumlah penderita HIV AIDS, juga menjadi efek lain dari bermunculan hotel, karaoke,  Massage.  Hasil survey terpadu Biologis prilaku HIV positif, terdiri dari LSL (Laki Suka Laki)  dan Wanita Pekerja Seks Langsung.
Stigma dan diskriminasi
  • Odha orang tidak bermoral
  • Penyebab bencana di masyarakat
  • Diskriminasi di Sekolah
  • Diskriminasi di tempat kerja
  • Diskriminasi oleh kebijakan
  • Diskriminasi di tempat ibadah
Namun hal ini tak menyurutkan semangat, dengan menggandeng berbagai element masyarakat demi pemberantasan HIV AIDS. Upaya terus dilakukan diantaranya dengan layanan satelit, di puskesmas Batu Aji, Lubuk Baja, Sambau, Sei Panas dan Belakang Padang.
Upaya penanggulangan HIV AIDS, mempunyai tiga kepedulian utama yang tak terpisahkan
  • Mengamankan upaya peningkatan manusia (SDM) dari dampak negatif HIV AIDS
  • Menggerakkan kegiatan perorangan, keluarga dan masyarakat di seluruh kota Batam untuk pencegahan penyebaran virus HIV AIDS secara luas
  • Menjamin pengobatan, Perawatan dan Pelayanan pendukung yang secara teknis dapat dipertanggungjawabkan, manusiawi, berkeadilan ODHA dengan lingkungan tedekatnya tidak diskriminatif bagi mereka yang hidup dengan HIV AIDS.

PTMI juga memiliki program edukasi bagi masyarakat, dengan melibatkan kader Posyandu Peduli HIV & AIDS yang dilatih melalui program CSR. Berkolaborasi dengan Warga Peduli AIDS (WPA), dari lintas sektor yang telah dibentuk ditingkat kelurahan dan kecamatan.
00o00
Merubah mindset dan gaya hidup memang tak mudah, butuh perjuangan dan nafas yang panjang. Tersebarnya virus HIV AIDS sendiri, pasti sebagai akibat dari gaya hidup dan pola pikir yang salah. Team Nusantara Sehat di Pulau Belakang Padang dan daerah lain di Indonesia, sebagai bukti perhatian negara pada rakyat khususnya di daerah Perbatasan, Pinggiran dan Kepulauan. Kehadiran anak-anak muda Team Nusantara Sehat, semoga menjadi starting point untuk Indonesia lebih baik.
Saya menyaksikan dan mendengar sendiri, team Nusantara Sehat yang begitu antusias mengabdikan diri kepada bangsa. Lagu Mars Nusantara Sehat yang diperdengarkan, menggambarkan begitu semangatnya mereka. (salam)

Kami generasi muda bangsa
Menyatukan tekad padukan tenaga
Membangun indonesia dari pinggiran bersama-sama
Demi wujudkan bangsa yang kuat
Jiwa raga serta lingkungan yang sehat
Janji bakti kami kepada bangsa Indonesia Raya
Mari bersama-sama masyarakat semua
Budayakan perilaku hidup bersih sehat
Bersatu kita bergandeng tangan
Meningkatkan  pelayanan kesehatan
Bangkitkan  semangat meraih asa Nusantara sehat 2 x
Blogger bersama Pak Anjari berpose bersama di Jembatan Barelang Batam (dok. group WA)

28 Apr 2016

Menuju NET. 3.0, Indonesian Choice Award

Beberapa nominator Indonesian Choice Award ikut hadir dalam acara conference press diantaranya Mike Mohede, Mongol mewakili film Comics 8, Yura Yunita, Monita, Michelle Ziudith mewakili film London Love Story dan grup band Scaller. (dok foto. NET.)

Tanpa terasa NET. Televisi Masa Kini, akan menapaki perjalanan usia 3 tahun. Seperti tahun sebelumnya, tahun ini juga akan menghadirkan  artis manca negara. Acara yang akan digelar pada 29 Mei 2016, akan ditayangkan secara langsung baik melalui kanal televisi maupun youtube selama tiga jam dari Sentul International Convention Center.

25 Apr 2016

Anak Muda Keren itu Adalah Team Nusantara Sehat


Menyebarang dari dermaga pinggiran Batam, menuju Pulau Penawar Rindu Kec. Belakang Padang (dokpri)
Perjalanan menuju Pulau Penawar Rindu - Belakang Padang- Batam, menjadi agenda team Kemenkes, Journalist dan Blogger pada 22 April '16. Menuju lokasi memang tak terlalu lama, hanya butuh waktu tempuh sekitar 15 menit membelah laut. Namun bagi yang tak terbiasa seperti saya, cukup pusing "digoyang" gelombang air laut pelan sebelum pompong berjalan dan melaju kencang. Untung tak sampai lima menit mesin pompong ditarik petugas, membawa kami menjauh dari dermaga keberangkatan.

Sahabat JKN Sambangi Tim Nusantara Sehat


Kemenkes with Blogger Goes to Batam, di areal pelataran Engku Putri (dokumentasi group WA)
Bermula dari sebuah status eyang Anjari di Facebook, hendak mengajak Blogger ke Batam mengunjungi Team Nusantara Sehat (NS). Dalam hitungan menit, comment balasan pada status tersebut melesat cepat. Tak ada satupun pernyataan menolak, terhadap rencana Kemenkes melibatkan Blogger ke Batam. Semua menulis kalimat penuh suka cita, sekaligus menyatakan kesediaan jika diajak.