Poster Mimpi Ananda Raih Semesta (MARS) - sumber indolah(dot)com |
Begitu mulia kedudukan penghaus ilmu, hingga Islam memberi tempat khusus bagi penempuh jalan keilmuan. Rasulullah SAW sang manusia sempurna, mengajak seluruh umatnya untuk mencari ilmu sampai negeri Cina. Dalam sebuah hadist, menegaskan jalan bagi penuntut ilmu karena ridha akan dimudahkan.
“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk
menuntut ilmu maka Allah memudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya para
Malaikat membentangkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha atas
apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya orang yang berilmu benar-benar
dimintakan ampun oleh penghuni langit dan bumi, bahkan oleh ikan-ikan yang
berada di dalam air.” [Hadits shahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud]
MARS atau singkatan Mimpi Ananda Raih semesta, adalah
ajakan bagi masyarakat Indonesia menggapai semesta melalui ilmu.
Sekar Palupi seorang gadis berasal dari Gunung Kidul,
dua puluh tahun yang lalu digambarkan sebagai daerah kurang subur. Sang ayah (diperankan Teuku Rifku W) seorang pencari
kapur, mengalami nasib tragis meninggal tertimpa bongkahan batu kapur. Sekar hidup
bersama ibunya (kinaryosih), dalam keterbatasan ekonomi yang membelit.
Sebuah pencerahan datang, melalui seorang mahasiswa
yang kemudian menjadi Ustad Ali (Cholidi Azadil Alam). Bahwa Allah akan
memuliakan orang tua, yang mengantar anaknya untuk menuntut ilmu. Dari kalimat
"bertuah" ini, semangat sang ibu membara berjuang demi pendidikan
anak semata wayang.
00o00
Sahrul Gibran, Sutradara MARS sedang berkisah tentang perjuangannya. Tampak Cholidi Asadil A dan John de Rantau (dokumentasi pribadi) |
Koalisi Online Pesona Indonesia atau KOPI, menggelar
mini confrence Film Mars. Bertempat di gedung sarinah lantai 12, acara
menghadirkan crew dan cast "Mimpi Ananda Meraih
Semesta".
Sahrul Gibran
sang Sutradara mengungkapkan, MARS adalah karya perdana di dunia film. Tak
mengherankan kalau tampak begitu excited,
apalagi background pendidikan Sahrul sendiri bukan dari sekolah sinematografi.
Sahrul mengisahkan bagaimana perjuangannya,
mewujudkan angannya menjadi Sutradara. Termasuk saat pertama kali berjumpa
dengan John de Rantau, yang menjadi idola sekaligus ingin diungguli
kemampuannya. Kekurangan keuangan dan minim dukungan keluarga, menjadi fase
berat yang harus dilewati. Gaya bercerita Sahrul yang kocak, sesungguhnya
mengandung pesan mendalam. Bahwa keterbatasan dan segala hambatan, bukan lagi
alasan untuk menyurutkan langkah.
Maka tak mengangetkan saat awal proses Shooting,
Sahrul sangat awam dengan istilah teknis produksi. Sang Sstrada justru sebagai
tempat meminta pendapat, sekaligus menerapkan proses learning by doing. Hingga rasa percaya diri muncul, beberapa hari
setelah proses shoting dijalani.
John de Rantau yang bertindak sebagai penulis naskah
meyakinkan, bahwa potensi Sahrul terbentuk secara naluri. "Kegetiran hidup
yang pernah dijalani, membuat intuisinya sebagai sutradara terbentuk" ujar
John de Rantau.
Dalam dunia perfilman ada istilah, sutradara tidak
dibentuk tapi dilahirkan. Apalagi Sahrul punya ambisi mulia, mempersembahkan
karya perdana untuk ibunya dan tentu untuk masyarakat luas. Bisa jadi Sahrul
memang dilahirkan sebagai sutradara, sementara masalah teknis adalah perkara
yang bisa dipelajari.
Hal yang sama diamini Andy Shafik selaku Produser,
melihat semangat Sahrul meyakinkanya. Sekaligus melihat peluang, bahwa film MARS
akan memiliki nilai jual. Pemilihan cast
menjadi pertimbangan utama, memasang nama Acha Septriasa yang perjalanan
karirnya terbilang bagus.
Cholidi Asadil Alam namanya identik dengan peran
Azam, pada film yang pernah dibintangi tahun 2009 silam. Sangat senang terlibat
dalam film MARS, apalagi Odi (sapaan akrabnya) terbilang selektif memilih
peran.
"Saya tidak bisa menerima adegan bersentuhan,
memeluk apalagi berciuman" ucap Odi
Tokoh Azam pada film yang melambungkan namanya, bagi
Odi sebagai sebuah amanan. Maka ketika melihat sosok Ustad Ali pada MARS, pas
dengan syarat yang diterapkan.
Lokasi shooting film MARS, sampai di Oxford
University UK. Djonny selaku fasilitator
selama di UK, mengisahkan prosedur yang ketat diterapkan pihak Oxford. Termasuk
visa yang keluar dalam waktu mepet, namun team inti namanya tidak ada. Aturan
tentang kewajiban membayar insurance di awal, sebagai back-up kalau ada fasilitas umum yang rusak akibat proses shooting.
Ada beberapa spot, yang tak boleh menampilkan logo Oxford. Adegan per adegan
benar-benar diperhitungkan pihak Oxford, karena nama besar yang disandang
"dipertaruhkan".
Perpustakaan menjadi lokasi yang krusial, apalagi
buku asli aristoteles dan ilmuwan masa lampau ada di tempat tersebut. Setiap buku
disisipkan alarm, kalau berbunyi langsung connect ke kantor polisi.
"salah pegang alaram bisa langsung bunyi, saya
salut crew MARS sangat profesional dan tidak mau setengah-setengah" ucap
Djonny.
Film yang diproduksi oleh Multi Buana Kreasindo , selain menampilkan Acha Septriyasa, Cholidi Asadil Alam dan Kinaryosih juga menghadirkan nama beken lain. Seperti Chelsia Riansy, Jajang C. Noor, Ence Bagus, Yati Surahman dan nama bintang ternama lainnya. Bagi pecinta film nasional, film Mimpi Ananda Meraih
Semesta / MARS sangat recommended. Akan hadir di bioskop kesayangan anda, pada 4 Mei 2016
dalam rangka Hari Pendidikan Nasional.
Crew and Cast MARS, berfoto bersama dengan Koalisi Online Pesona Indonesia- KOPI (dokumentasi Kopi) |