|
Backdropt Mukernas PKB (dokpri) |
Penjagaan super ketat mulai terasa, ketika Presiden
dan Wakil Presiden menuju arena Mukernas PKB. Mendadak ruangan Planery Hall JCC
disterilkan, semua orang yang ada di dalamnya harus meninggalkan ruangan. Setelah
berada di luar, perlu menunggu beberapa waktu kembali masuk. Metal detektor dan
Xray sudah disiapkan, sebagai satu-satunya pintu masuk.
Tak pelak antrean undangan mengular panjang, satu
persatu melewati pintu khusus tas dan bawaan wajib melewati pendeteksi. Saya dan
dua rekan blogger, memilih agak lambat antre. Kami mengisi waktu, dengan
mengambil gambar dan membuat draft artikel sebelum publish di blog.
Begitu antrean mulai merenggang, saya dan rekan
blogger mengambil tempat antre. Tak sampai limabelas menit, kami melewati pintu
khusus tersebut memasuki arena Mukernas PKB. Lagu- lagu berbahasa Arab
menggema, dari panggung di sudut lokasi. Setahu saya lagu Magadir, yang lumayan
familiar di telinga.
Pengamanan ternyata berlapis, masih ada satu lagi metal
detektor dan Xray harus dilalui. Sementara garis pembatas bertulis paspamres,
penanda kami tak bisa melewati seenaknya.
|
Metal Detektor (dokpri) |
Pukul 19.00
Saya memasuki ruangan utama JCC, tempat
diselenggarakan pembukaan Mukernas PKB. Tribun bagian atas sudah penuh kader
PKB, saya dan dua rekan blogger ikut bergabung di tempat media. Lampu sorot
berkelebat-kelebat, membuat ruangan terlihat semakin semarak. Bendera merah
putih kecil, disediakan panitia saat dipintu masuk menjadi benda yang kerap
diacungkan.
Penyanyi Reza Herlambang, mengisi panggung dengan
lagu Dealova dan panas Asmara. Dua lagu beda genre, ternyata mampu membuat
suasana semakin semangat. Beberapa undangan berusia muda, tampak mengikuti
syair dari lagu yang didengar. Wajah sang penyanyi, jelas bisa disaksikan
melalui wall screen pada latar panggung.
Usai penampilan Reza, dua pembawa acara mengisi
panggung. Adalah dua nama artis terkenal, Anya Dwinov dan Tommy Kurniawan mengawal
pembukaan Mukernas PKB. Beberapa saat kemudian, tampak di layar monitor besar.
Presiden dan Wakil Presiden tiba di lokasi, seluruh undangan berdiri.
Tak butuh waktu lama orang nomor satu dan dua di
Republik masuk, duduk di kursi VVIP. Acara dilanjutkan, dengan menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya. Menyusul pembacaan kalam Illahi, oleh Hj Rabi'ah Al
Adawiyah (seperti nama seorang sufi ya). Lantunan Sholawat menggema, diikuti
seluruh hadirin yang hadir.
|
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya (dokpri) |
Ibu Ida
fauziyah, selaku Ketua Panitia
Mukernas PKB. Naik ke tasa panggung utama, menyampaikan sambutannya.
"Mukernas didedikasikan, untuk menjawab
persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia. PKB sebagai bagian dari nafas
Indonesia, mendengar dan merasakan denyut nadi rakyat. Ketika menatap kedepan,
tantangan terurai dengan gamblang betapa bangsa ini sedang dan akan berhadapan
dengan persaingan global tanpa batas." Ujar Ida Fauziyah " salah satu
syarat kesuksesan bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi persaingan, adalah
kekompakkan, seiya sekata, saling percaya, saling membantu, kerjasama, gotong
royong, bersatu padu menuju satu tujuan bangsa yang besar, kuat, sejajar dengan
bangsa maju di dunia"
Saya merinding mendengar sambutan ketua panitia,
begitu elegan namun menohok pada substansi permasalahan. Pada kalimat -Kerjasama,
bersatu padu, gotong royong-, saya jadi melihat kenyataan terjadi pada bangsa
ini. Masih saja terjadi gontok-gontokkan, terutama di medsos atau media
pendukung golongan tertentu. Upaya ingin menjatuhkan, kasat mata nyata terjadi.
Sambutan berikutnya Ketua Umum DPP, H.M Muhaimin
Iskandar. Pidato Ketua Umum DPP PKB, cukup panjang memakan waktu sekitar
limapuluh menitan.
Mengajak seluruh komponen bangsa, untuk berpihak pada
rakyat. Beliau juga mengutip tiga kata, saat Rasulullah hendak dijemput maut. Ummati-
ummati- ummati, kata ini mengandung spirit mengedepankan rakyat. Ajakan
menyudahi perseteruan, hentikan cemooh dan ganti dengan gandeng tangan. Karena tantangan
kedepan, adalah persaingan global yang harus dihadapi bersama. Rayat tidak
boleh hanya menjadi penonton serangan budaya pop, tetapi harus kreatif. Kebangkitan
ekonomi kreatif, adalah cara memenangkan persaingan global. Seperti ilmu lidi,
makin bersatu makin kuat.
Secara khusus Muhaimin Iskandar, mengucapkan Gong Xi
fat Chai dalam rangka Imlek. Atas nama kader PKB, berterima kasih pada semua pihak
terutama Presiden Jokowi untuk dapat membangun bangsa.
Sepanjang pidato Ketua DPP Pusat PKB, tak jarang
tepuk tangan meriah menggema. Celetukkan mengundang tawa, dilontarkan mampu
menyegarkan suasana.
Saatnya Pidato Presiden Joko Widodo, diakhiri
pembukaan Mukernas PKB. Pak Presiden berterimakasih kepada PKB, atas
kebersamaan bersama pemerintah membangun bangsa. Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA), sudah terbuka dan persaingan didepan mata tak bisa dielakkan. Karena
itu, saatnya focus bersama menghadapi kesenjangan. Pembangunan infastruktur
yang bagus, maka biaya logistik antar daerah akan lebih murah sehingga
pemerataan pembangunan bisa dicapai. Jalur kereta di Sulawesi dan Papua adalah
kebutuhan kita, menghadapi persaingan global dan mengecilkan kesenjangan antar
daerah. Dengan semangat Holopis Kuntul Baris, PKB bersama pemerintah
memperkokoh demokrasi bangsa.
|
Pembukaan secara resmi Mukerna PKB (dokpri) |
Setalah sampai akhir sambutan, Presiden didampingi Wapres membuka Mukernas
PKB. Ditandai dengan pemukulan bedug, dengan resmi Musyawarah Kerja Nasional
resmi dibuka. Tepuk riuh mememuhi ruangan JCC, wajah gembira menghiasi semua
yang hadir.
Sebagai masyarakat biasa, saya merasakan getaran
semangat mengabdi pada rakyat. Sebagai kunci utama adalah kebersamaan, sehingga
tantangan bisa dihadapi bersama. Malam semakin meninggi, lantunan suara Ikke
Nurjanah samar terdengar saat saya meninggalkan JCC.
Sukses untuk Mukernas PKB, semoga sumbangsih untuk
Bangsa menjadi kontribusi yang bermanfaat. (amiin)