Lokasi Muktamar PKB (dokpri) |
Dominasi warna hijau tua terasa, mulai dari pintu gerbang senayan. Logo Partai Kebangkitan Bangsa, terpasang mulai sudut-sudut hingga ruang utama Mukernas. Pada lokasi utama JCC, spanduk gantung bergambar sang Ketua Umum DPP PKB H.M. Muhaimin Iskandar. Sementara pada spot favorit selfie peserta, terdapat gambar tokoh Nahdatul Ulama.
Holopis Kuuntul Baris, Menangkan Rakyat dalam
persaingan global. Menjadi tagline yang terpasang, merata hampir di semua
spanduk. Ternyata kalimat pepatah berbahasa jawa ini, dahulu sempat digaungkan
Presiden Soekarno dalam pidatonya. Artinya ; saiyeg saeka praya, berbarengan
mrantasi gawe.
"Opo kuwi artinya?" Celetuk Tauhid satu
blogger yang berasal dari Belitung.
Bekerja sama menyelesaikan tugas, atau lebih jelasnya
bekerjasama/ gotong royong. Memang menunaikan tugas bangsa, semestinya menjadi
tugas bersama. Apalagi gtong royong, melekat dalam budaya masyarakat yang
majemuk ini. Seluruh komponen masyarakat, wajib ikut berkontribusi dalam
solusi.
Cak Imin panggilan akrab Muhaimin Iskandar, menegaskan
arti tema Mukernas PKB. Baik saat konfrensi Pers, atau saat meberi sambutan di
panggung utama. Beliau menganalogikan, gotong royong dengan lidi. Satu lidi tak
mampu membersihkan, ketika bersatu menjadi sapu baru maksimal kemanfaatannya.
00o00
Langkah kaki ini, akhirnya memasuki ruang megah
Planery Hall. Kami sempat tertahan, karena tak memiliki ID Card. Koordinator yang masih ada diluar, akhirnya
memberi satu nama yang ada di meja tamu. Mas panitia yang duduk di meja
regristasi media, langsung mengenali identitas kami. Kemudian memberi ID card,
setelah beberapa kali telepon dengan koordinator.
Ruang Pressconf (dokpri) |
Akhirnya tanda pengenal ada di tangan, kami (blogger)
masuk kategori media. Meski tepatnya media warga, atau menulis dari sudut
pandang warga biasa (kerennya netizen). Terlihat awak media, duduk di ruang Pressconf.
Sementara satu ruangan tertutup rapat, tempat diselenggarakan rapat internal
petinggi PKB. Ketika saya mencoba masuk, petugas keamanan yang melihat ID Card
dengan sopan memberi informasi. "maaf Pak, untuk awak perss nanti ada waktunya
sendiri.
Pukul 15.30 WIB
Kami mengisi waktu dengan sholat ashar, kemudain sempat
mampir ke ruang makan. Hidangan makan siang, rupanya masih tersedia persis di
sebelah ruang musholla.
Hingga ada pengumuman, bahwa pressconfrence akan dilangsungkan. Kami bergegas naik, tak mau ketinggalan
"selain evaluasi tahunan, kita juga akan
membahas program tahun depan dan lima tahun mendatang yang akan berujung pada
satu muara, yakni berbakti dan membela kepentingan rakyat" Ujar Muhaimin
Iskandar, Selaku Ketua Umum DPP PKB "Holopis Kuntul Baris, Menangkan
Rakyat dalam Persaingan Global. Intinya berupaya menggalang seluruh kekuatan
bangsa dalam menghadapi tantangan global. Isu-isu penting akan kita tuntaskan,
seperti sikap PKB tentang LGBT, Pilkada langsung atau tidak, seta terkait
amandemen UUD 1945" lajutnya.
Suasana Pressconf (dokpri) |
Antusiasme pewarta tak surut, setelah pressconfrence
resmi menyerbu Muhaimin dengan aneka pertanyaan. Sang ketua Umum DPP PKB, dengan
telaten menjawab setiap pertanyaan. Mengingat waktu yang padat kegiatan,
Muhaimin mengakhiri dengan bahasa tubuh dan mengayunkan langkah perlahan.
Usai Pressconf,
kegiatan kembali berangsur lengang. Pada panggung hiburan, terdengar musik ala
padang pasir dengan lagu berbahasa arab. Tampak peserta Mukernas PKB memanfaatkan
waktu, berselfie atau wefie di spot tertentu. Saya perhatikan, ada satu titik
favorit hampir semua orang. Yaitu mini panggung berbacgorund logo PKB, kemudian
ada standing banner sang Ketua Umum DPP PKB. Selain itu masih ada dua lokasi
favorit selfie, di panggung bergambar tokoh NU dan backdroup bergambar Muhaimin
Iskandar.
Pukul 17.30 wib
Terdengar sebuah pengumuman, semua yang ada di dalam
Planery Hall JCC dipersilakan keluar. Rupanya sedang ada sterilisasi, menyambut
kedatangan Presiden dan wakil Presiden. Prosesi ini memakan waktu cukup lama,
mengingat ribuan orang harus keluar dari satu pintu. Kami bertiga akhirnya
berada di luar, setelah berdesakan dengan peserta dan pewarta. Kemudian melantai, persis di dekat pintu kaca. Sembari mengisi
waktu, dengan mengabadikan moment untuk kepentingan tulisan.
Melantai (dokpri) |
Pertemanan!
Memungkinkan peristiwa hari ini terjadi, mengantar
langkah kaki menuju event luar biasa ini. Sepanjang perjalanan saya menjadi
blogger, kali pertama meliput acara Partai. (bersambung)