24 Jul 2015

Buah Pepaya Menemani Berpuasa

 Kamis 2 July 2015 - Pepaya I Love U
Pepaya California (dokpri)

Buah pepaya cukup saya gemari, sejak kanak-kanak di kampung halaman. Kebetulan kebun ayahanda persis di samping rumah, tertanam dua pohon pepaya ukuran sedang. Ketika sudah datang saatnya buah matang, pepaya berkulit ranum bergelantungan di pohon.  Sebagai bungsu sekaligus paling kecil badan, mendapat tugas memetik buah kegemaran. Tugas yang saya emban tidak terlalu berat, pada dasarnya memang hoby memanjat. Rasa buah yang manis dan segar, menjadi alasan saya jatuh hati pada buah ini. Seingat saya tak pernah ibu membeli pepaya di pasar, dua pohon di kebun keluarga kami sudah lebih dari cukup.
Seiring bergulirnya usia dan bertambahnya pemahaman, terbuka juga wawasan baru tentang buah kegemaran. Pencerahan ini membuat saya semakin jatuh cinta, enggan berpaling dari buah kesukaan.
Tahukah kawan's....Kandungan buah pepaya, ternyata sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. 

  • Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata
  • Kaya serat untuk memperlancar pencernaan khususnya bagi yang sulit buang air besar.
  • Meningkatkan sistem imun/ kekebalan tubuh,
  • Mempercantikan kulit
  • Membantu melarutkan sel kulit mati,
  • Membuka pori-pori tersumbat sehingga wajah tampak segar dan cerah.
PT. Sewu Segar Nusantara (SSN) terkenal dengan brand Sunpride, memiliki dua varian pepaya. Pepaya California berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara Amerika Selatan, buahnya lebih lonjong tumbuh pada lahan tanam dengan ketinggian sekitar 500 m di atas permukaan laut. Pepaya Hawai cocok ditanam di daerah tropis, menawarkan sensasi rasa tropis lebih lezat.
Pepaya sebagai sumber makanan yang kaya nutrisi, cocok bagi siapapun yang ingin menerapkan gaya hidup sehat.
******
Rabu 1 July 2015
Pengumuman Blog Writing and Fruit Summit 2015 resmi dipublish, saya membaca di laman utama website www.sunpride.co.id. Tak mau membuang waktu segera menyusun jadwal buah, untuk dikonsumsi selama sepekan.
Buah Pepaya menjadi pilihan pertama, selain suka buah berdaging orange kemerahan ini mudah didapat dan dibeli. 


Ilustrasi (dokpri)


Sehari berikutnya pada kamis bertepatan puasa hari ke 15, istri menyediakan potongan buah pepaya di atas piring. Sembari menyarankan tepatnya mewanti wanti, mengkonsumsi buah sebelum makan berat (nasi).
"Memang kenapa?" tanya saya tidak paham
"Kalau makan buah sesudah makan perut bisa kembung" jelasnya
Jawaban istri mengundang penasaran dalam benak, browsing di internet menjadi solusi tepat. Buah-buahan pada umumnya mengandung gas, mengonsusmi setelah makan menyebabkan perut kembung. Dengan menikmati buah sebelum makan, banyak keuntungan didapatkan tubuh.
Gula darah meningkat, nutrisi diserap tubuh secara sempurna, serat buah dapat mengerem nafsu makan, sehingga cocok untuk program diet.
Pepaya Califronia Sunpride, dengan mudah dibeli di Supermarket. Melihat penampakan buah saat dibelah, sudah tak mampu menahan selera. Warna daging pepaya orange tua, cukup membentuk persepsi rasa yang lezat. Istri memotong daging buah berbentuk dadu besar, setengah buah pepaya untuk berempat (saya, istri dan dua anak).   
Tak sampai limabelas menit buah ludes tak bersisa, potongan pepaya sudah berpindah dalam lambung. Sementara separuh sisanya masih disimpan, dilanjutkan kemudian jika sudah pengin.
-0-o-0-
Malam Usai Taraweh Pukul 20.15
 "Wahh...masih ada separuh" pikir saya
Separuh buah pepaya berada dalam kulkas, terasa terus melekat dalam benak. Separuh sisa pepaya dibelah menjadi seperempat, dimakan  dengan cara mengeruk daging buah dengan sendok. Kebiasaan makan seperti ini dulu kerap saya lakukan, saat masih SD di kampung halaman. Terbukti memang cukup praktis alias tidak ribet, bisa menikmati buah pepaya tanpa mengupas kulit lebih dulu.
Keesokkan hari seperti biasa saya buang air besar (BAB) pada pagi hari, setelah terik rasa kepengin BAB kembali saya rasakan.
"Mungkin dampak dari konsumsi buah semalam" gumam saya
Yang pasti buang air besar hari itu lebih dari sekali, perut rasanya seperti dikuras bersih. ( ini dia cerita dalam sepekan  yang komplit Catatan Sunpride Antara buah dan.kegiatan salam) 

21 Jul 2015

Garuda Indonesia Bawalah Aku ke Danau Toba



Foto dipinjam dari  jurukunci.net
Maskapai kebanggaan Indonesia ini sudah begitu tersohor, menjadi jaminan pelayanan berkualitas prima. 
Saya mengenal nama Garuda Indonesia, saat masih belia berseragam merah hati putih. 

Upaya BNI Memanjakan Nasabah


Illustrasi (dokpri)

Untuk  urusan mengatur keuangan saya belajar banyak pada (alm) Ayahanda, beliau lelaki sederhana sedikit cakap banyak bertindak. Sebagai guru Sekolah Dasar gaji pas-pasan, tak bisa seenaknya belanja  keinginan. Penghasilan yang ada musti dikelola, agar mencukupi kebutuhan keluarga selama sebulan. Kami enam bersaudara tak bisa seenaknya, mendapati yang diminta dalam waktu cepat.
Saya cukup hafal jawaban atau reaksi ayah, ketika  menanggapi rengekan anak-anaknya.
"sabar dulu" ujarnya lirih,

11 Jul 2015

Peran Blogger Menepis Stigma AIDS


Sumber gambar : www.aidsindonesia.or.id
Aids sampai saat ini masih dianggap penyakit berbahaya, masyarakat selalu mengidentikkan sebagai pelaku seks menyimpang. Hukuman sosial rupanya lebih berat dampaknya, bagi psikologi orang dengan HIV Aids (ODHA). Polisi moral yang bertebaran dimana mana, memberi cap ODHA sebagai pendosa dan tidak bermoral. Menjalin interaksi dengan ODHA dianggap riskan dan berbahaya, maka lebih baik orang menghindar untuk sekedar bersalaman, menggunakan wc yang sama, atau berurusan dengan ODHA. Terdapat satu pandangan yang nyaris seragam, bahwa penderita AIDS tinggal menghitung hari untuk meninggal.
Penilaian masyarakat pasti ada alasannya meskipun tidak sepenuhnya benar, AIDS (Acquired Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala penyakit disebabkan infeksi berbagai macam mikroorganisme diakibatkan menurunnya daya tahan tubuh. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human Immuno Virus), yang menyerang serta merusak sel limfosit T. Konon sel limfosit T ini memiliki fungsi dan peran penting, dalam membangun sistem kekebalan seluler. AIDS dapat ditularkan melalui hubungan seksual, melalui darah ( misalnya lewat penggunaan jarum suntik) juga melalui transplasental (ibu yang hamil kepada calon bayi).
******
Sebagai orang yang siap membuka wawasan lebih luas, saya mencoba menggali banyak informasi tentang AIDS. Kecanggihan tekhnologi mempermudah pencarian, hingga mendapatkan informasi yang akurat. Stigma lingkungan sosial yang sehat sejatinya menjadi pangkal, untuk pencegahan dan pengobatan lebih lanjut.
ODHA biasanya akan merasa cemas berlebihan, apabila mendapat perlakuan diskriminasi (bahkan intimidasi). Diskriminasi dari masyarakat bisa dalam berbagai bentuk, misalnya sebuah perusahaan menghentikan karyawan yang berstatus atau masih disangka ODHA. Atau perlakuan yang berbeda dari sebuah rumah sakit, terhadap pasien yang diindikasi ODHA.  Prasangka demi prasangka menjadi sikap awal dari orang lain, biasanya berpengaruh pada penghargaan diri ODHA dan  mempengaruhi keputusasaan.  ODHA masih dilihat sebagai pangkal masalah, bukan sebagai bagian dari solusi mengatasi epidemi.
Sebagai bagian dari masyarakat cerdas, ada baiknya blogger memulai minimal dari diri sendiri. HIV & AIDS sering dikaitkan dengan seks, penyalahgunaan narkoba dan kematian. Untuk merubah stigma yang kadung menancap dibenak masyarakat, bisa dilakukan dengan edukasi dan sosialisasi berbasis masyarakat. Lingkungan terdekat ODHA yaitu keluarga perlu diberi penyadaran, kemudian tetangga sekitar, tempat kerja, tempat layanan kesehatan, dilakukan secara berkesinambungan. Pendekatan musti dilakukan dengan telaten dan konsisten, agar membawa dampak signifikan.
Semantara bagi ODHA perlu distimulus dengan pengetahuan, bagaimana cara menyikapi perlakuan yang diterima dari orang lain. Apabila secara psikologis ODHA tidak rapuh (kuat), niscaya pengaruhnya juga positif untuk menguatkan diri sendiri dari dalam.
Negara perlu campur tangan melindungi warganya, dengan payung hukum terhadap ODHA. Jangan sampai hak paling azasi untuk hidup normal rakyatnya, terkikis gara gara stigma yang berkembang di tengah masyarakat. Negara sangat berhak dan berwenang, melindungi setiap warganya tanpa terkecuali melalui Undang Undang misalnya. Agar ketidakpahaman warganya tidak menjadi alasan, untuk mengebiri hak orang lain (dalam hal ini ODHA), apalagi sampai dilanggar.
Hak asazi yang paling jelas adalah keamanan, bebas dari intimidasi atau ancaman, penghinaan atau tindakan menurunkan martabat, hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam pekerjaan, juga terbukanya kesempatan sosial yang lain. Hak mendapat pendidikan serta memiliki networking, kesetaraan perlindungan dalam hukum, dapat menikah dan membangun keluarga serta masih banyak hak lainnya.
ODHA juga berkewajiban menjaga kesehatan, sehingga daya tahan tubuhnya kuat agar tidak menular pada orang lain.
*******
Upaya perbaikan perlakuan masyarakat terhadap ODHA, tak lain adalah meningkatkan pemahaman masyarakat. Penyuluhan dan informasi tentang HIV AIDS, musti kerap disebarkan melalui semua cara. Misalnya melibatkan media untuk memblow up, tentang apa dan bagaimana HIV AIDS (mulai dari sebabnya, cara menanggulangi, dan cara menyikapi). informasi seluas luasnya tanpa batas.
Blogger bisa berperan sebagai konselor di dunia maya, apabila dibekali dengan pengetahuan yang mumpuni. Dengan tebukanya akses mendapatkan informasi tentang HIV AIDS, dari sumber yang tepat tentu membantu pencerahan masyarakat.
Stigma yang terbentuk di masyarakat bukan tanpa sebab, namun juga bukan hal yang mustahil dilepis perlaha lahan. Pernas Aids 5  di Makasar sekaligus bisa menjadi moment, untuk menunjukkan pada masyarakat bahwa KPAN sangat concern pada masalah ini. Saatnya Komisi Penanggulangan Aids Nasional (KPAN) melibatkan peran serta seluruh masyarakat, untuk membuang stigma yang terlanjur terbentuk. Semakin banyak pihak yang peduli akan HIV AIDS, maka diskriminasi akan terhenti setidaknya dari siri sendiri. (salam)

sumber referensi ;
dinkeskebumen