Talkshow GeMa CerMat (dokpri) |
Siapa
sih orang yang mau sakit, saya yakin jawabnya pasti tidak ada yang mau. Tapi kalaupun
sedang waktunya sakit, ya tak bisa dihindari. Yang penting, jangan buru-buru
mengonsumsi obat apalagi yang mengandung anti biotik. Karena mengonsumsi anti
biotik over dosis, berdampak tidak
baik untuk jantung.
"Gue
gak mau ambil resiko, kalau anak sakit mending langsung kasih Obat" Ujar
seorang karyawati "Kawatir ada apa-apa kalau di ntar-ntarin"
Kalimat
ini pernah saya dengar, langsung dari seorang ibu muda pekerja di sebuah kantor
media. Kami yang diajak ngobrol tak berani
menyanggah, meski saya pribadi sebenarnya tidak setuju. Tapi karena tak punya
pengetahuan mumpuni, ketidaksetujuan disimpan di hati saja.
Hari
berselang bulan berganti, ibu pekerja ini lumayan sering ijin datang terlambat kantor
atau tidak masuk bekerja. Alasannya hampir seragam, anak lelaki satu-satunya
sakit ini sakit itu. Rupanya si ibu pekerja, memiliki dokter langganan. Entah
obat apa yang disarankan sang dokter, kami teman sekantor kerap mendapati ibu
ini mengantar anak ke rumah sakit.
Contoh
kecil di sebuah kantor di Jakarta Selatan, mungkin saja terjadi di tempat lain.
Tak ada salahnya percaya dengan dokter, tapi lebih baik mengedukasi diri agar aware terhadap penyakit.
0o0
Perlu
upaya masif dari instansi terkait, memberi
penyadaran kepada masyarakat tentang konsumsi obat. Gema Cermat ; Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat, merupakan
upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui rangkaian kegiatan dalam
rangka mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman dan ketrampilan masyarakat
dalam menggunakan obat secara tepat dan benar.
Dra Azizah Wati (kiri) dr. Purnamawati Sp.AK (Kanan) |
"Jangan
dihapal nama obat, tapi hapal kandungannya" Tegas Dra Azizah Wati, Ketua
Umum Pengurus daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan praktisi Farmasi
komunitas.
"Tidak
semua sakit perlu diberi obat, seperti batuk/pilek dan muntah/diare"
tambah dr. Purnamawati Sp.AK, Pendiri Yayasan Orang Tua Peduli (YOP), Anggota
Komite Pengendalian Resistensi Anti Mikroba Kemenkes RI.
Dua
nama yang saya sebutkan, adalah narasumber Talkshow Gema Cermat. Acara yang
dilangsungkan bersamaan acara Pameran Pembangunan Kesehatan 2015, di Jiexpo
Kemayoran 13- 15 November 2015. Acara dikawal Mira said seorang blogger
sekaligus moderator, terbilang piawai menghidupkan acara.
Pembicara
dr. Purnamawati Sp.AK, sangat bersemangat dan energic. Memberi pencerahan bagi
peserta, bahwa Sang Maha Pencipta sangatlah sayang pada umat-NYA. Bakteri yang
dicipta-NYA, sesungguhnya memiliki aneka manfaat. Jumlah manusia di dunia
sekitar 7 miliar, sementara jumlah bakteri mencapai trilyunan.
Nah
bakteri ternyata memiliki peranan vital, apa saja?
-
Membersihkan Polusi
-
Menghancurkan Sampah
-
Melindungi tanaman dari Jamur dan bakteri jahat
-
Menyediakan zat gizi untuk tanaman.
Bahkan
dalam tubuh manusia, ternyata terdiri dari 10 triliun sel tubuh dan 90 triliyun
sel bakteri.
Bakteri
di saluran cerna :
-
Mengubah makanan menjadi zat gizi
-
Membuat Vitamin B & K
-
Menjaga usus sehat
- BAB
Lancar
-
Melindungi tubuh dari bakteri jahat
Batuk/Pilek
tak perlu obat, bisa disembuhkan dengan pembenahan sirkulasi udara. Kemudian
perbanyak istirahat, dan minum air putih. Karena batuk/pilek fungsinya melindungi
paru-paru, dari menumpuknya lendir.
Sementara
untuk diare/muntah, bisa diatasi dengan minum oralit (bukan obat). Karena dari
diare/muntah inilah, cara tubuh membuang zat beracun.
Dokumen Pribadi |
"Jadi
jangan apa-apa sedikit langsung diminumi obat" ucap dr Purnamawati sp.AK
bersemangat.
Bagimana
agar tidak mudah sakit?
-
Konsumsi makanan bergizi (tidak harus mahal)
-
Istirahat Cukup
-
Cuci tangan dengan sabun
-
Olah Raga
-
Imunisasi Lengkap
Sementara
Dra.Azizah Wati mengungkapkan, bahwa obat ibaratnya seperti madu dan racun. Maka
penggunaan obat harus tepat, dosis dan kandungannya. Karena kalau over dosis,
akibatnya adalah jantung (inilah yang disebut racun).
Pesrta Talkshow |
Antusiasme Peserta Talkshow (dokpri) |
"Kalau
ada aturan minum obat 3 x sehari, itu kapan saja?" Dra Azizah melontarkan
pertanyaan "tolong disebutkan jamnya"
Seorang
peserta menjawab" Pagi habis sarapan sekitar jam 8, siang jam 13 an dan
malam jam 20"
"Aturan
minum obat 3 x sehari (Pagi-Siang-malam), rentang waktunya harus tepat (paling
aman 7 jam sekali)" Dra Azizah meluruskan jawaban "Sebaiknya membeli
obat di Apotek, sehingga ada apoteker yang ditanya banyak hal tentang obat"
anjuran sang narasumber.
Menurut
sebuah riset, terdapat 35,2% rumah tangga menyimpan obat untuk swamedikasi.
Dari prosentase tersebut, terbagi menjadi, 27.8% menyimpan obat keras dan
antibiotik, sebanyak 86.1% anti biotik diperoleh tanpa resep.
Masyarakat
harus melek pengetahuan tentang obat, dengan cara menghapalkan kandungan obat. Meski
kadang produsen obat piawai, membuat nama obat mirip dengan sakitnya. Misalnya obat
diare, diberi nama Diapet atau obat flu diberi nama UltraFlu, obat asma
dilabeli Asmasoho dan sebagainya.
"jangan
mudah termakan oleh iklan, lagi pula gak mungkin abis minum obat langsung
sembuh kaya di iklan" pesan narasumber.
0o0
Dokumen Pribadi |
Saatnya
setiap individu membuka diri, agar cerdas menggunakan obat. Gerakan Gema Cermat
hadir, memberi pencerahan kepada masyarakat untuk ;
1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat, pentingnya penggunaan obat.
2. Meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyrakat, dalam memilih,
mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan benar.
3. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional.
Langkah positif "Gema Cermat" perlu
didukung dan terus digaungkan, agar tak terjadi salah konsumsi obat akibat
ketidaktahuan. (salam)