|
CNI Masih ada -dokpri |
Apa CNI masih
ada?
Pertanyaan ini mungkin kerap anda didengar,
mempertanyakan tentang keberadaan CNI.
Jawabnya adalah “Masih Ada”, sampai saat ini CNI
masih eksis. PT. Citra Nusa Insan Cemerlang atau PT. CNI, berdiri di Bandung
pada 1 Okober 1986, kalau dihitung tahun ini memasuki usia ke 31 tahun.
CNI terus hadir dan memasarkan produk berkualitas,
menandakan kemantapan sebagai perusahaan yang solid. CNI sudah memiliki 21
kantor cabang lokal, yang tersebar dari daerah Aceh sampai Papua. Untuk memperluas
market secara international, berdirilah CNI Corporation di Malaysia.
CNI melakukan ekspansi ke Philipina, Singapore,
Brunei, Malaysia, India, Myanmar, Vietnam, China, Hongkong, Qatar dan Nigeria.
Segera akan menyusul negara lainnya, demi perluasan dan penyebaran produk CNI.
O’ya, CNI tidak hanya di busnis MLM saja lho, kini sudah merambah ke
bidang property berupa apartment dan perumahan. Untuk mengikuti perkembangan
jaman, dari sisi Digital Marketing terus
eksis salah satunya campaign melalui media social.
Untuk semakin memudahkan dan memanjakan user, saat ini sedang dicreate belanja produk CNI melalui aplikasi di smartphone. Wah
semakin praktis saja, smoga user semakin loyal dengan layanan yang kekinian ini.
-0o0-
Akhir bulan Mei 2017, CNI mengadakan kelas tentang
Optimasi Youtube dengan narsum Yonna Kairupan. Acara yang digelar di Pasar
Festival ini, ibarat pepatah “sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.”
Pasalnya sembari ngabuburit, blogger
sekaligus mendapatkan pencerahan demi pencerahan.
Niko Riansyah
selaku Digital Marketing spesialis PT
CNI, pada sesi awal berbagi materi tentang “Search Content” dan “Social
Content”.
Apa itu Search
Content ?
Adalah strategi, bagaimana agar suatu content bisa
terideks di halaman awal google.
Bagaimana
Caranya?
Seorang blogger atau content creator pada umumnya,
pasti memikirkan content terbaik yang akan dipublish. Dengan harapan bisa
nangkring di halaman awal google, bisa viral di sosmed, bisa dilike banyak
pembaca hingga mencapai ribuan lead.
Kadang kenyataan berkata lain, setelah semua
usaha dilakukan hasil tak sebanding justru didapatkan. Boro-boro mendapat banyak
pembaca, content yang sudah dibuat ternyata nongol di halaman kesekian google. Jumlah lead jauh dari harapan, sama sekali tidak
ada yang memviralkan di medsos.
What’s wrong?
“Kalau mau
dianalisa sebenarnya bukan contentnya yang bermasalah, tapi positioning content
yang perlu diperhatikan” ujar Niko
Riansyah.
Agar content yang dicreate bertemu dengan orang yang membutuhkan, seorang content creator harus tahu bagaimana
sistem kerja mesin pencarian google.
Seorang blogger musti belajar SEO, pandai memanfaatkan keyword di setiap halaman dan
jangan lupa musti sesuai description
pencarian. Usahakan setiap halaman artikel ditempel SEO, agar bisa dengan mudah terdeteksi google.
|
Niko Riansyah -dokpri |
Ada tiga
alasan mengapa orang mampir di blog kita
- Validasi website yang bagus
- Pembaca suka dengan tampilan website kita
- Pembaca betah karena informasi yang dicari ada di web
tersebut.
“Nah kalau
sebuah content sudah dicreate sedemikian rupa dengan baik, tugas selanjutnyacontent
creator adalah “Sosial Content”
Lanjut Niko Riansyah
Apa itu Social
Content?
Cara seorang content creator untuk share melalui
media social (fb, twiter, IG, Youtube). Proses share ke medsos, menjadi alat untuk menarik orang membaca artikel kita.
Setiap medsos memiliki karakter sendiri-sendiri, kita
musti punya strategi untuk menawarkan informasi yang bagus di setiap medsos. Pilihlah
judul content yang menarik disertai visual
yang mendukung, buat kalimat atau caption yang memantik perhatian.
Social content yang berhasil biasanya yang menyentuh
emosi, buatlah design setiap content yang mobile friendly – mengingat orang lebih suka buka web via smartphone. Content dengan menonjolkan visual yang
menarik, lazimnya mampu menggerakan ujung
jari langsung “KLIK.”
“Selanjutnya segera buat analisa, agar kita bisa
mengetahui, pada halaman mana orang betah dan pada bagian mana orang cepat
keluar” tambah Niko Riansyah“website basumo(dot)com bisa membantu kita, untuk mengetahui bagaimana
posisi sebuah conten. Apakah banyak diviralkan orang lain, sekaligus sebagai
bahan koreksi agar artikel mendapat respon yang menggembirakan.”
Akhirnya saya bisa simpulkan, “Search Cotent” dan “Social
Content” memiliki keterkaitan yang erat. Seorang blogger perlu membuat artikel
yang ramah SEO, selanjutnya pintar mengemas saat dishare di medsos.
Bagimanapun “Social Content” ibarat pintu pembuka, agar
orang tertarik masuk dan membaca content yang sudah kita buat. Agar pembaca
lebih betah di artikel kita, isi dari artikel tersebut musti menarik –Content is King.
-0o0-
Tak bisa kita pungkiri, saat ini kita sudah memasuki era
Vlogging. Untuk memperkuat pesan dan mendukung isi sebuah artikel, seorang blogger bisa melengkapi
dengan video.
Narasumber Yonna
Kauripan, adalah beauty blogger yang
menyadari hal tersebut, kemudian menekuni dan menggarap setiap video secara
serius. Sebagai seorang Seleb Sosmed Manager, Yona bergabung dengan komunitas
video creator lintas negara.
|
Yonna kairupan -dokpri |
Pemaparan Yonna benar-benar bernas, setiap kalimat
yang diucapkan terasa sekali semangat dan beenergi. Bisa jadi tersebab “based on experience”, apa yang
dipresentasikan adalah apa yang telah dijalani selama ini.
Mengapa orang
enggan membuat Youtube ?
Sudah banyak Youtuber - Guy’s, di dunia ini 3 s/d 5 milliar orang online lho, jadi marketnya sangat besar-.
Gak punya uang
- Hallo,
kita hanya butuh akun youtube, yang bisa dibuat lewat smartphone-
Gak ada waktu - Seberapa
sibukkah kita, padahal hanya butuh waktu beberapa jam/ minggu, untuk kebutuhan upload
video selama satu bulan-
Gak ada
koneksi (internet/ orang) – Buka mata
dan telinga, setiap provider berlomba memberi harga murah/ bahkan kalau mau bisa nebeng wifi gratisan, selanjutnya tinggal koar-koar di sosmed deh-.
Ide diambil Orang lain - berarti ide kita keren dong, artinya ada marketnya dan yuk cari ide
lain-
So, No Excuse
and Let’s Action !
Pre-produksi Youtube
1.Tentukan tujuan mengapa kita membuat youtube
2.Pengin impactnya seperti apa
3.Pikirkan benefit
Cari dulu jawaban atas tiga pertanyaan tersebut di
atas, agar apa yang kita lakukan memiliki alasan yang kuatnya. Sehingga hasil
kerja kita penuh totalitas, meskipun tetap harus ada evaluasi sekaligus bisa belajar
dari kesalahan.
START NOW !
Kenali kekuatan
sekaligus kelemahan diri, dan pastikan apa benar bahwa yang menjadi kekuatan
adalah kekuatan kita, pun yang menjadi kelemahan adalah kelemahan. Terus
menggali potensi diri sendiri, cari opini orang kedua yang jujur dan netral untuk
menilai.
Mulai focus akan
dibawa kemana youtube channel yang dibuat, akan membahas masalah apa sehingga ketemu
niche. Misalnya ingin menyajikan ulasan tentang kecantikan, maka ketika ada
review tehno bisa dibuat related dengan
beauty.
--Cukup simple
untuk mengintegrasikan tehno dan beauty, kita bisa tunjukkan ternyata ada lho kamera merk A yang membuat tampilan wajah lebih kinclong setekah
dimake up dan sebagainya--.
Clarity branding, clear massaging dan clear content, sehingga
membuat video yang disajikan lebih terarah.
Cari Alasan Kenapa
harus menonton video kita ?
Buatlah review
yang berbeda (punya cirikhas), jangan review yang sudah umum – nah ini bisa mengedepankan ciri khas diri
sendiri. Misalnya review dengan gaya bicara yang kalem atau blak-blakan, hal
ini justru akan membedakan video setiap orang -.
Usahakan stand
out – bikin yang out of the box, di
luar perkiraan orang dengan ide original-
Channel kita
musti ada value – ada value yang
didapat orang setelah menonton video kita-
Nah untuk
memulai itu semua, stop sekedar analisa dan segera “ACTION”
“Musuh utama
seseorang adalah analisis dan perfectsionist, hal ini biasanya membuat kita tidak
segera memulai dan bertindak” tegas Yonna
Kauripan penuh semangat.
Kawan’s, Youtube search adalah search engine nomer
dua setelah google, sehingga saat ini mulai bersaing antara artikel dan video
di youtube. Alangkah bagus dampaknya, apabila artikel dan video disinergikan.
Konsistensi adalah hal penting, membuat pengelompokkan
video yang dibuat. Sebagai contoh seorang beauty vlogger, buat saja video mulai
dari cara memakai foundation, kemudian
cara memakai eye liner, bagaimana make up saat berbuka puasa, memilih
warna lipstik.
Semua musti dilakukan dengan disiplin, jangan seeaknya
sendiri dengan mudah mengubah jadwal. Pastikan jadwal rutin upload seminggu
sekali, sehingga keberadaan kita tetap eksis.
|
Yonna begitu energik -dokpri |
Do You Know,
Saat ini Youtube membuat regulasi, bahwa hanya
creater content yang rutin membawa orang kembali ke youtube akan dinaikkan
ratingnya.
Kalau hanya sekali upload setelah itu lama tidak upload,
maka subscriber kita akan berkurang
secara bertahap. So, Youtube akan suggest creator, apabila seorang creator
konsisten dan disiplin upload video.
Eit’s satu hal tidak boleh dilupakan, namanya heater tersebar
dimana-mana. Come on guy’s, ubah para
pembully menjadi motivasi untuk tetap berkreasi.
Yang penting terus sampaikan pesan, terus share (baca; berisik) di
medsos agar orang tahu youtube chennel kita. O’ya, adsense di Youtube jauh
lebih cepat dibanding adsense di blog. So, jangan henti belajar.
Setelah tahu niche diri sendiri, segera bergabung
dengan komunitas yang sesuai dan menjadi orang pro aktif.
-0o0-
Waaw, bener-bener kelas yang mencerahkan. Sepanjang
ngabuburit kemudian berbuka puasa, apa yang gelap di benak menjadi benderang.
Ramadan hari ini, tak hanya detok spiritual dan fisik saya dapati. Tapi detok
ketidaktahuan dan detok kemalasan, siap menjadi pribadi yang membuka diri,
menyerap dan mengaplikasikan ilmu yang didapatkan. – semoga ilmunya berkah Amin-