Bersama anak dan istri -dokpri |
Keluarga
kecil saya tinggal di kota penyangga, namun masalah yang dihadapi nyaris sama
dengan Ibukota. Apalagi sekitar 85%
kegiatan saya ada di Jakarta, kemacetan dan atau polusi udara menjadi
pemandangan sehari hari.
Sebagai
suami sekaligus ayah, saya benar benar manfaatkan kebersamaan dengan keluarga.
Biasanya waktu bersama bisa kami dapati, ketika akhir pekan atau hari libur
nasional.
Lazimnya
kaum urban pada umumnya, setiap anggota keluarga memiliki kesibukan sendiri-
sendiri. Ayah sebagai tulang punggung keluarga, menghabiskan waktu nyaris seharian
untuk pencarian nafkah. Tak jarang saya pulang malam, menjelang anak-anak naik
ke tempat peraduan.
Istri
sebagai ibu rumah tangga, sibuk mengurus pekerjaan rumah dan mengatasi kebutuhan
anak-anak. Memiliki usaha kecil-kecilan, berjualan makanan ringan dan makanan
beku. Biasanya dagangan ditawarkan pada ibu-ibu, ketika mengikuti pengajian
atau arisan.
Sulung
saya sudah menjelang puber, selain sekolah sampai jam tiga sore masih bergabung
kegiatan ekstra kulikuler. Secara bergilir mengikuti futsal, renang, drumband,
pulang bisa sampai jam lima sore. Sedangkan adiknya nau sekolah dasar, selesai
sekolah ada kelas mengaji di sekolahnya sampai petang.
Ketika
datang hari liburan, menjadi saat melepaskan segala rutinitas harian. Libur menjadi
hal yang kami nantikan, merencakan pergi atau beraktivitas bersama. Karena
libur akhir pekan hanya dua hari, tak memungkinkan kalau pergi keluar kota.
Kecuali
ada long
weekend, kami bisa pergi ke puncak atau Bandung. Namun dalam satu tahun,
relatif jarang bisa mendapati libur panjang.
Menyiasati Liburan
Ibarat
pepatah ‘Tak ada rotan akarpun jadi’, lebih kurang artinya ‘Apa yang ada
dihadapan akan berguna kalau dimanfaatkan’.
Mungkin
anda sepakat dengan saya, bahwa tujuan berlibur adalah meraih kebahagiaan. Kalau
hati kita bahagia, berdampak pada semangat menjalani kehidupan. Konon menurut seorang
psikolog, berlibur bisa mengupgrade
kualitas diri dan kehidupan.
Coba
bayangkan, kalau kita suntuk dan terkukung dengan rutinitas keseharian. Bisa-
bisa merasakan bosan, berdampak pada produktifitas akan menurun. Sehingga output dari pekerjaan yang dilakukan,
tidak bisa optimal seperti yang diharapkan.
Maka
berkumpul dengan orang terkasih, melewati dengan penuh riang canda menjadi
solusi. Agar liburan yang hanya dua hari bisa maksimal, bisa diisi dengan
jalan-jalan keliling kota.
Berwisata
di Jakarta pada hari libur, tentu menyenangkan dan mengeratkan hubungan
kekeluargaan. Apalagi kalau hari minggu, biasanya lalu lintas lebih lancar
dibanding hari kerja.
Banyak
pilihan berwisata, seperti ke kota tua, Ragunan, aneka Museum, Pantai atau
obyek wisata lainnya. Atau mau keliling keliling kota saja juga bisa, tersedia public transportasi dengan harga ticket
cukup ekonomis.
Agar
liburan yang di dekat bisa berkesan liburan luar kota, bisa kita kreasikan
sendiri. Caranya, yaitu melewati malam dengan menginap di hotel atau guest
house. Anak anak bisa merasakan suasana berbeda dengan suasana di rumah,
sehingga menemukan hal yang unik yang belum dirasakan.
Apalagi
saat ini banyak pilihan, salah satunya RedDoorz yang berdiri tahun 2015. RedDorz
merupakan merk akomodasi budget, yang berkembang pesat di Asia Tenggara. Membantu
pemilik hotel dan guest house mengiklankan property di platfoam dua arah,
sehingga penjualan hotel dan guest house dapat meraih cakupan audiens yang
lebih luas.
Tersebar
di kota-kota besar di Indonesia, dengan harga sangat kompetitif dan terjangkau.
Kalau sedang ada keperluan ke Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, anda bisa
dapatkan akomodasi terbaik dengan harga terbaik juga.
Nah
bagi yang ingin menghabiskan liburan di Jakarta saja, bisa menginap di RedDoorz
terdekat dari tujuan anda. Seperti saya yang ingin berwisata ke Ragunan dan
sekitar Bintaro, sangat mungkin memilih penginapan di daerah terdekat.
Setelah
browsing di web di SINI, saya ingin menginap di daerah Lebak Bulus. Saya
yakin anak dan istri bisa berlama lama di Kebun Binatang Ragunan. karena
penginapan tidak jauh dari tempat kami berlibur.