|
Persediaan buah selama Ramadan -dokpri |
Tanpa terasa bulan Ramadan sudah di ujung, bagaimana puasa anda
masing-masing. Apakah sudah ada yang
batal (entah karena sakit atau sebab lain), atau justru ada peningkatan di banding tahun
sebelumnya.
Kalau saya, sampai hari ke 29 insyaallah puasa lancar tanpa hambatan
berarti. Rasa lapar dan haus cukup bisa diatasi, kalau dari sisi ibadah ritual mungkin musti
terus diperbaiki. Tak henti belajar ikhlas dan berserah diri, terus berproses
menjadi yang lebih baik.
Saya yakin setiap orang punya pengalaman rohani selama Ramadan, akan
menarik kalau diceritakan satu persatu.
Terkait asupan dalam tubuh, pasti terjadi perubahan pola makan dan minum.
Biasanya puasa bisa dijadikan sarana diet, sehingga selain sehat jiwa sehat
raga bisa diperoleh—karena detoxifikasi.
Pada awal datangnya bulan Ramadan, saya bertekad akan memperbanyak konsumsi
buah dan sayuran. Semnetara sumber karbohidrat juga diganti, asupan gula benar-benar
dibatasi atau diminimalisir.
Alhasil pada saat buka puasa , saya memilih
konsumsi buah dan atau kurma diimbangi minum air putih. Kalaupun ada pilihan minuman
teh, saya selingin dengan minum teh tawar hangat. Kemudian berhenti berbuka
melaksanakan sholat magrib, setelah lambung beradaptasi baru makan ubi atau
singkong rebus plus sayuran.
Pun saat makan sahur, saya tetap memilih konsumsi buah dan perbanyak minum
air putih. Pada saat sahur bergantian sedia singkong atau ubi rebus, sebagai
asupan yang mengandung karbohidrat kompleks.
Bagaimana hasilnya?
Terhitung sejak awal Ramadan saya berusaha disiplin, akhirnya bobot badan perlahan
mulai ideal. Dengan tinggi badan saya 177 cm, pada saat terakhir menimbang
berat ini mencapai 76 kg.
- (“Indeks Massa Tubuh”
(IMT). berat tubuh (dalam kg) dibagi tinggi tubuh dalam meter kuadrat. 76/
(1.77 x 1.77) = 24.5 ( berat badan sehat adalah berkisar 18.5 – 24.9 ) -
Buah adalah asupan kaya serat, juga sebagai sumber vitamin dan mineral.
Konon serat yang terkandung pada
buah-buahan, berfungsi sebagai penunda datangnya rasa lapar. Buah-buahan juga
mengandung magnesium dan potasium, zat yang membantu tubuh memproduksi energi
untuk beraktivitas.
Buah pisang cocok untuk sahur karena kaya akan serat, mengandung sekitar
105 kalori sebagian besar terdiri dari air
dan karbohidrat. Melon dan semangka sangat cocok untuk berbuka,
kandungan air dalam dua buah tersebut bisa mengganti cairan tubuh yang hilang
selama berpuasa.
Menurut Jansen Ongko, Msc, RD selaku Nutrisionis
mengatakan dalam acara bersama Sunpride di Surabaya “Meskipun puasa
mengakibatkan perubahan pola makan, bukan berarti puasa sama dengan mengurangi
asupan gizi harian. Idealnya laki-laki membutuhkan 1800 - 2500 kalori pehari,
sedangkan perempuan 1500 - 2000 kalori setiap harinya. Oleh karena itu, meski
berpuasa tetap disarankan mengonsumsi buah dan sayur 3 - 5 porsi setiap hari.”
Indonesia yang kaya akan buah buahan,
selain pisang, melon dan semangka yang saya sebutkan di atas, selama puasa bisa
mengonsumsi apel, pir, buah naga, dan buah lainnya yang kaya kandungan akan air.
O’ya meskipun berusaha disiplin, saya tetap saja sesekali “terpaksa”
konsumsi nasi. Biasanya kalau makanan anak bungsu tidak habis, maka tugas si
ayah mendapat jatah menghabiskan.