11 Apr 2025

Yuk, Mengenali Cacar Api dan Pentingnya Imunisasi untuk Dewasa

Ada yang aware dengan penyakit Cacar Api?

Mula-mula saya menerka- nerka, tetapi begitu melihat gambar-nya cukup familiar. Cacar Api atau Herpes Zoster, adalah ruam menyakitkan berasal dari reaktivasi virus varisela—virus penyebab Cacar Api.

Lazimnya penderita memiliki gejala, demam, sakit kepala, kesemutan, sakit perut dan nyeri dan atau gatal di area kulit. Kalau sudah terkena Cacar Api, menyebabkan permukaan kulit melepuh dengan ruam warna merah.

Menurut yang pernah mengalami, rasanya panas di kulit dan sakit di bagian tertentu di perut. Yang pasti sangat tidak nyaman, penderita tidak leluasa berkegiatan.

Btw, saya kasihan kalau yang terkena Cacar Api kepala keluarga. Pasti tidak bisa bekerja, sangat menganggu kegiatan mencari nafkah.

---

Tak dipungkiri sebagian besar masyarakat, mengidentikan vaksinasi atau imunisasi diperuntukkan balita. Vaksin orang dewasa belum populer, kecuali untuk umroh atau naik haji. Pemerintah Arab saudi, mensyaratkan vaksin meningitis bagi calon jamaah.

Tak heran kalau angka imunisasi dewasa di Indonesia sangat rendah, yaitu 0,5 per 1000 populasi -- kecil banget ya. Pandemi covid – 19, di satu sisi juga membawa hikmah.

Masyarakat tercerahkan, pentingnya tindakan preventif melindungi kelompok rentan penyakit melalui vaksinasi.  Imunisasi menjadi bagian inisiatif global, ditetapkan oleh WHO pada 2021- 2030 sebagai Docode of healthy ageing.

Umumnya orang dewasa dan lansia, mengalami fase penurunan kekebalan tubuh terkait usia sehingga rentan terhadap infeksi penyakit. Dan ada 14 penyakit, dapat dicegah dengan vaksinasi pada orang dewasa salah satunya Herpes Zoster atau Cacar Api.

Selain dengan vaksin, setiap individu penting meningkatkan kesadaran, mencegah penyakit Cacar Api. Yaitu dengan mengurangi stres, memastikan mengadopsi gaya hidup sehat.

Yuk, Mengenali Cacar Api dan Pentingnya Imunisasi untuk Dewasa


Sore menjelang buka puasa -- dua minggu lalu--, menjadi moment ngabuburit yang luar biasa. Saya berkesempatan hadir, belajar banyak dari para pakar soal Cacar Api atau Herpes Zoster.

Dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr. PH, Konsultan senior Ekonomi Kesehatan, Kalta Bina Insani (KBI) Consulting & Training, dalam pemaparannya menyampaikan, bahwa KBI telah melakukan kajian yang berfokus pada pentingnya imunisasi orang dewasa dan lansia, sebagai upaya pencegahan penyakit salah satunya Cacar Api. 

Metode kajian meliputi tinjauan literatur, analisis data sekunder penyakit Herpes Zoster, berdasarkan klaim BPJS Kesehatan tahun 2015 s/d 2022. Metode wawancara secara mendalam, FGD dengan Pemerintah Pusat atau Lembaga terkait asosiasi medis.

Output dari kajian adalah white paper, bisa digunakan pemangku kepentingan, pembuat kebijakan. Sebagai rekomendasi, implementasi program imunisasi dewasa yang strategis untuk lansia sehat dan produktif.

Di white paper disampaikan, bahwa Herpes Zoster merupakan reaktivasi virus Varicella Zoster, termasuk dalam 144 penyakit yang bisa diselesaikan di Fasilitas Kesehatan Tingkst Pertama (FKTP).

Hasil analisis sampel 1% -- data klaim JKN—28 dari 10.000 peserta JKN terdiagnosis Herper Zoster di FKTP direntang tahun 2015 s/d 2022. Terdapat 10 provinsi tertinggi kasus cacar air, adalah Yogyakarta, Bali, Jawa Tengah, sumatera Selatan, Banten, Jawa Timur, Sumatera Barat, Gorontalo, Riau dan DKI Jakarta.

Beban penyakit Cacar Api, tergambarkan dari biaya klaim dibayarkan JKN untuk perawatan di Faskes Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) tahun 2021 sebesar Rp. 19,3 milliar.

“Tingginya kasus cacar air di wilayah tersebut kemungkinan karena populasi lansia yang tinggi di daerah tersebut,” jelas dr Hasbullah.

Saya sangat setuju, sekarang saatnya menormalisasi vaksinasi orang dewasa dan lansia. Karena makin tinggi angka lansia, menunjukkan pentingnya perlindungan lansia dari penyakit.  Vaksinasi membantu mencegah kematian lebih kurang 2,5 juta jiwa di dunia akibat penyakit menular.

--- ----

Sekitar 9 dari 10 individu dewasa usia di atas 50 tahun, memiliki virus penyebab Cacar Api. 1 dari 3 individu dewasa, berisiko terkena cacar api selama hidupnya. Pun orang sembuh Cacar Api, virusnya menjadi dorman dalam saraf tubuh. Artinya ada kemungkinan, terjadi reaktivasi Cacar Api di kemudian hari.

Cacar Api dengan ruam menyakitkan, dapat sembuh 2 sampai 4 minggu. Memang tidak menular, namun Cacar Api aktif dapat menularkan VZV pada fase ruam melepuh. Bisa menyebabkan Cacar Api, pada orang yang belum pernah memiliki riwayat Cacar Api.

Sangat dianjurkan, orang dengan Cacar Api aktif, menutup ruam menghindari kontak langsung dengan kelompok orang yang rentan.

Pasien Cacar Api usia lanjut, 10% - 18% mengalami Nyeri Pasca Herpes (NPH) lebih menyakitkan dibanding yang usianya lebih muda.

Cacar Api bisa berdampak pada gangguang penglihatan, pada kasus langka menyebabkan komplikasi seperti infeksi paru-paru, gangguan pendengaran, radang otak, bahkan kematian.

Cacar Api dengan komplikasi, pada pasien usia lanjut bisa mengakibatkan kehilangan kemandirian. Terdapat penurunan kualitas aktivitas, khususnya pada aktivitas sosial dan tidur.

Reswita Dery Gisriani, Communication, Goverment Affairs & market Acces Director, GSK Indonesia, menyampakan, bahwa vaksinasi pada orang dewasa dapat berkontribusi meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup.

“Dalam beberapa kasus, dapat menekan angka risiko rawat inap hingga setengah kalinya dan menekan angka kematian hingga sepertiganya,” jelas Reswita.

Vaksin Cacar Api pada orang dewasa usia 50 tahun ke atas, dan individu mulai 18 tahun dengan kondisi imunokompromais. Misalnya pasien sedang kemoterapi, steroid dosis tinggi, imunodefisiensi, dengan atau tanpa episode Herpes zoster sebelumnya.

Masyarakat yang ingin mengakses jadwal imunisasi dewasa, silakan mengakses satgasimunisasipapdi (dot)com. Salam sehat selalu Kompasianer, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA