1 Jan 2025

Resolusi Tahun Baru Ala Bapack- Bapack

Tahun 2025 baru saja tiba, euforianya belum hilang. Mbarep saya pulang dini hari, setelah bakar-bakaran bareng teman-temannya. Sementara subuh tadi, masih satu dua letusan kembang api terdengar.

Di medsos, semalam riuh catatan perjalanan tahun lalu. Rangkuman dua belas bulan, yang dikreasikan dalam video pendek. Saya tidak mau ketinggalan tren, membuat konten semisal.

Pagi ini beranda medsos berubah, status pengharapan di tahun yang baru. Serangkaian doa dipanjatkan, untuk terwujudnya cita-cita. Saya yang tak suka nyetatus, membiarkan laman pribadi kosong.

Tetapi sebagai bapak usia setengah abad, pola pikir ini sudah bergeser. Pencapaian pribadi, rasanya sudah bukan lagi prioritas. Bahwa semua yang diupayakan, telah tertuju pada istri dan anak-anak. 

Terlebih soal resolusi tahunan, sudah tidak lagi tentang diri sendiri.

-----

Tahun 2025, terhitung 33 tahun sudah saya di perantauan. Perjalanan hidup yang panjang, telah saya lalui dari awal hengkang dari kampung. Sejak tak lagi di rumah, saya bertekad membiayai hidup sendiri.

Berbekal ijasah SMA,  saya melamar ke banyak perusahaan. Menunggu panggilan kerja, adalah sesuatu yang sangat didambakan. Setelah berbulan-bulan, tak terhitung berapa banyak lamaran terkirimkan. 

Sebuah restoran cepat saji, akhirnya meluluskan surat saya kirim. Ketika itu saya di bagian cuci piring, serta office boy. Ganti berganti pekerjaan saya lalui, hingga kini menjadi wirausaha. 32 tahun bekerja ragam ujian dihadapi, termasuk kesibukan yang luar biasa.

Di tahun keduabelas bekerja, saya menikah dan setahun kemudian memiliki anak. Sejak saat itu, saya semakin digembleng oleh kehidupan. Tanpa terasa, nyaris dua puluh tahun kami berumah tangga. Anak-anak beranjak besar, dan saya tak ubahnya bapack- bapack pada umumnya.

Resolusi Tahun Baru Ala Bapack- Bapack


Menjadi bapak bagi saya, adalah amanah yang luar biasa. Predikat yang tidak ringan disandang, tetapi kehidupan menjanjikan hal yang tidak dinyana.

Bahwa menjadi ayah, mengantarkan saya pada banyak kejadian luar biasa.  Istri dan anak-anak, telah mengasah jiwa ke-ayahan. Mereka mengantarkan saya, pada kondisi untuk mengelola ego. 

Resolusi ala bapack-bapack, adalah tertumpu pada anak-anak. Sungguh, saya hanya ingin anak-anak bertumbuh dengan baik. Mendapatkan bekal pendidikan yang baik, bisa hidup mandiri. Saya tidak ingin merepotkan mereka, ketika masa tua itu tiba.

Semoga di tahun yang baru ini, kita semua sehat wal afiat. Dikarunia usia yang berkah, tetap produktif dan terus berkarya.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA