Rachel Vennya, dengan dedikasi akting luar biasa. Kini hadir di film horor,
Hutang Nyawa. Rachel memerankan karakter Tri, seorang gadis muda bekerja di
pabrik angker demi menghidupi adik-adiknya. Rachel memutuskan melakukan uji nyali,
di pabrik lokasi syuting yang dikenal dengan cerita mistis-nya. Siapa sangka,
keberaniannya berujung pada pengalaman mistis.
"Awalnya aku nggak percaya, tapi setelah mencoba sendirian di area
pabrik tua itu, aku mulai merasa ada yang nggak beres. Mulai dari ada yang
jatuh, sampai merasa ada yang lewat," ujar Rachel.
Lokasi shoting Hutang Nyawa, sebagian besar di pabrik daerah Sukabumi. Telah lama dikenal, sebagai salah satu lokasi paling angker.
Taskya Namya, lawan main Rachel, menyampaikan, bahwa setnya membuat merinding.
Para crew banyak yang melihat penampakan, beberapa kali kamera mendadak error.
"Bener-bener kayak bukan cuma acting, tapi kayak kita beneran ada di tengah-tengah teror," ujarnya.
Rachel mengakui, pabrik lokasi syuting memiliki hawa mencekam. Tak hanya di
pabrik, lokasi lainnya pun tak kalah seramnya. Salah satunya di sebuah kamar
mandi kecil, di area pabrik.
“Make up aku kan seram, di suruh stay sendiri di dalam kamar mandi. Itu
rasanya kok lama banget, benar-benar takutnya ngeliat yang aneh-aneh kan,”
tambah Rachel.
----
Tri, seorang anak bungsu yang berjuang untuk keluarganya. Ketika beban
ekonomi semakin berat, Tri terpaksa bekerja di pabrik tua Gemah Ripah yang
menyimpan rahasia kelam. Tanpa disadari, dirinya terpilih menjadi salah satu
"tumbal" untuk menjaga keberlangsungan pabrik.
Rachel harus melalui adegan di mana Tia kesurupan. Untuk mempersiapkan adegan itu, Rachel mencoba mendalami sensasi “hilang kendali” dengan pengalaman uji nyalinya.
Yang ingin merasakan atmosfer mencekam, video klip “Santai” dari NonaRia
bisa menjadi gerbang menuju kengerian tersebut. Video dirilis di YouTube Visinema
Pictures, mengambil sudut pandang langsung karakter Erwina, menunjukkan dilema
hidup yang menghantamnya tanpa ampun.
“Lewat video ini, kami ingin menyampaikan atmosfer kelam pabrik tua yang
menjadi latar film. Penonton diajak melihat sepenggal teror dari mata Erwina,
sekaligus merasakan tekanan yang ia alami,” ujar sutradara Billy Christian
tentang proses kreatifnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA