Di dunia kerja yang
penuh persaingan, kita sering mendengar istilah "tumbal proyek" atau
"tumbal pabrik." Sebuah realitas menyeramkan, seringkali tersembunyi
di balik gemerlap kesuksesan sebuah bisnis besar.
Apa sebenarnya yang
terjadi di balik dinding pabrik yang terlihat begitu makmur?
Apakah murni sebuah
kesuksesan?
Sebagian besar kita, memandang pabrik
sebagai tempat yang menjanjikan kehidupan lebih baik bagi pekerjanya. Namun,
bisa jadi ada sisi gelap yang menyelimuti keberhasilan itu.
Di balik dinding-dinding pabrik yang kokoh, ada cerita buruh-buruh yang dijanjikan kesejahteraan, bonus, dan penghargaan. Janji-janji manis itu terdengar seperti mimpi indah, namun berujung kengerian dalam hidup.
Sebagian buruh malah mendapati diri mereka
terjebak dalam sistem yang tidak memberi ruang untuk bernapas, bekerja keras
tanpa batas, dan bahkan mempertaruhkan nyawa demi kepentingan pihak lain.
-----
Banyak pemilik pabrik, memanfaatkan
harapan buruh mereka. Dengan manipulasi yang lihai, memberikan janji palsu tak
pernah ditepati.
"Bonus besar jika target tercapai," kata mereka. Namun, di balik semua itu, buruh hanyalah pion dalam permainan yang tidak pernah menguntungkan mereka.
Berada di posisi buruh pabrik, selalu
berusaha melakukan yang terbaik demi keluarganya. Percaya bahwa kerja keras
akan membawa kesejahteraan.
Namun, yang ditemukan justru sebaliknya. Ada rahasia gelap di balik tempat kerjanya, sesuatu yang lebih menakutkan dari sekadar kehilangan pekerjaan.
Fenomena "tumbal proyek" atau
"tumbal pabrik" bukanlah sesuatu yang baru. Itu adalah cerminan dari
bagaimana ambisi seringkali membutakan hati manusia.
Tapi sampai kapan ini dibiarkan?
Berapa banyak lagi nyawa yang harus menjadi korban sebelum semua ini berhenti?
Melalui film Hutang Nyawa, Visinema
Pictures mengajak kita untuk menyaksikan dan merenungkan.
Film ini bukan sekadar kisah horor biasa, ini adalah refleksi dari dunia nyata, tentang orang-orang yang menjadi korban ambisi, tentang ketakutan dan keberanian, tentang pengorbanan yang tidak pernah mereka pilih.
Ada cerita Erwina (Taskya Namya), seorang
buruh pabrik yang selalu berusaha melakukan yang terbaik demi keluarganya. Dia
percaya bahwa kerja keras akan membawa kesejahteraan.
Namun, apa yang dia temukan justru sebaliknya. Ada rahasia gelap di balik tempat kerjanya, sesuatu yang lebih menakutkan dari sekadar kehilangan pekerjaan.
Tri (Rachel Vennya), seorang ibu muda yang
harus memutuskan antara meninggalkan pekerjaan untuk melindungi keluarganya,
atau tetap bekerja dengan risiko yang tidak terbayangkan?
Lalu ada Awang (Muhammad Khan), seorang pria muda yang menyaksikan satu per satu rekan kerjanya jatuh, tanpa tahu bagaimana melindungi dirinya sendiri.
Dengan pendekatan emosional yang kuat dan
kisah horor yang mencekam, Visinema Pictures berharap film ini akan menjadi
salah satu kisah horor yang paling berkesan di akhir tahun ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA