Awal bulan sembilan, menjadi hari luar biasa bagi saya. Berkesempatan berlayar, dengan KRI dr Radjiman
Wedyodiningrat 992. Kapal yang megah, dan memiliki kontribusi nyata bagi
kemanusiaan. Sebagai kapal rumah sakit pertama di Indonesia, pernah digunakan
untuk mengantarkan bantuan kemanusiaan ke Gaza Palestina.
Saya hadir melalui Komunitas Traveler Kompasiana (Koteka), yang mendapat slot (15 member) dari Wisata Kreatif Jakarta. Pengalaman yang unik dan langka, saya tak ingin menyia-nyiakan.
Kami berlayar dengan KRL dr
Radjiman Wedyodiningrat 992, dalam rangka deklarasi Gerakan Nasional Penguatan
Pancasila pada Generasi Z dan Millenials. Tak ayal banyak anak kuliahan, turut
hadir dan duduk di barisan terdepan.
Di tengah-tengah kegiatan, kami dikejutkan dengan dentuman keras ledakan senjata. Rupanya di bagian belakang, kapal dikuasai perompak. Mereka menyandra dua penumpang, tetapi anggota TNI AL dengan sigap turun tangan.
Tampak dari kejauhan, speed
boath melaju dengan kencangnya. Mengejar dan merapat ke KRI, kemudian naik ke
dek untuk meringkus perompak. Bagian yang mendebarkan, adalah saat penjinakan
bom yang dibawa perompak.
Beruntung, semua bisa diselesaikan dengan tuntas. Kami seisi kapal, bersorak gembiri. Rasanya benar-benar bangga, negeri ini memiliki pengamanan maritim yang luar biasa.
Saat menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya, jiwa patriotisme ini bergolak, rasa cinta tanah air
semakin membumbung.
Acara ini sebagai aksi nyata BPIP RI (Badan Penguatan Ideologi Pancasila Republik Indoensia, guna penguatan bagi gen z dan millenial. Saya sudah lewat (secara usia), hadir sebagai undangan – alhamdulillah.
Keseruan acaranya, saya rangkum di video pendek di akhir tulisan ini. Secara pribadi, saya ucapkan terima kasih banyak kepada Wisata Kreatif Jakarta. Wabil khusus kepada Koteka, yang telah memfasilitasi kegiatan keren dan tak terlupa ini. Sukses untuk kita semua- semoga bermanfat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA