19 Des 2024

Michael Rainheart dan Febri Darmayanti Wajah Baru Perfilman Indonesia

 

Visinema Pictures, memperkenalkan dua wajah baru Michael Rainheart dan Febri Darmayanti. Kedua nama ini adalah produser dan penulis masa, yang siap membawa karya perfilman Indonesia ke level berikutnya.

Sebagai langkah awal, Michael terlibat sebagai Co-Producer, sementara Febri sebagai Penulis di film Hutang Nyawa. Keterlibatan mereka menjadi bukti, komitmen Visinema mendukung regenerasi.

Michael Rainheart memulai perjalanan kreatif, saat kuliah di Universitas Multimedia Nusantara. Membuat berbagai film pendek, telah menghiasi layar festival film nasional dan internasional.

Di Hutang Nyawa, Michael menganalisis kekuatan inti cerita, mengalokasikan sumber daya pada elemen-elemen yang memberikan dampak terbesar. 

Bersama tim, Michael mengoptimalkan daya tarik visual yang menyeramkan dengan bekerja erat bersama sutradara dan seluruh tim untuk memaksimalkan aspek ini. Menggabungkan keahlian Calvin, dalam menulis struktur narasi dan pemahaman Febri tentang budaya horor Indonesia.

Salah satu elemen kunci lain, penggambaran ritual dan mantra menjadi inti cerita. Adegan horor yang hadir, sesuai ekspektasi penonton dan memberikan pengalaman baru yang menegangkan. 

Febri Darmayanti, penulis skenario kelahiran Bali, berkarier di dunia film sejak tahun 2017. Mengawali pembelajaran penulisan skenario secara informal, telah menulis beberapa film pendek terlibat dalam pengembangan naskah untuk feature film serta sinetron.

Kemampuan dan dedikasinya telah diakui, penerima penghargaan Penulis Naskah Terbaik dalam Workshop Penulisan Naskah diselenggarakan Pusat Pengembangan Film, Kemendikbud RI.

Debut Febri sebagai penulis skenario film layar lebar dimulai di film horor Hutang Nyawa. Film yang mengangkat cerita, tentang praktik tumbal pabrik batik, yang memadukan perjuangan seorang tulang punggung keluarga dengan tradisi klenik.

Dalam proses kreatifnya, Febri berkolaborasi dengan Calvin Ramelan. Keduanya berhasil mentransformasi thread viral, menjadi sebuah cerita yang utuh, relevan.

Melalui Hutang Nyawa, Febri menunjukkan visinya menciptakan cerita yang tidak hanya menarik, tetapi juga menggugah dengan isu-isu sosial.

Angga Dwimas Sasongko, Founder & Group CEO Visinema, menegaskan pentingnya regenerasi untuk keberlanjutan industri film.

Hal serupa disampaikan Cristian Immanuel, Produser Hutang Nyawa, bahwa Michael dan Febri membawa energi baru yang inspiratif dan berkualitas.

“Kami yakin mereka memiliki potensi besar untuk menjadi pilar penting di perfilman Indonesia,” ujar Cristian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA