Home

9 Nov 2024

Deretan Film Unggulan dari Aditya Pictures


Adhya Pictures mengumumkan deretan film unggulan, tayang mulai 2024 hingga 2025. Menampilkan berbagai proyek, dengan kisah-kisah menarik dan kolaborasi internasional. Mempertegas komitmen Adhya Pictures, menghadirkan karya sinema Indonesia yang inovatif dan berdaya tarik global.

Film-film dalam slate ini, mencakup berbagai genre mulai dari drama keluarga, drama romantis, hingga horor. Merefleksikan visi Adhya Pictures, menciptakan cerita-cerita yang relevan dan menginspirasi.

Berikut proyek film Adhya Pictures.

Forza : Adalah drama keluarga yang disutradarai Marco Balsamo. Mengangkat kisah yang penuh kehangatan dan inspirasi.

Menceritakan bocah bocah 11 tahun bernama Bima, tinggal di Bali bercita-cita menjadi pemain sepak bola profesional. Hidupnya berubah saat bertemu Marco, mantan pemain klub sepakbola besar dari Italia yang tinggal di Bali.

Direncanakan tayang pada 2025, Forza diperankan oleh Atiqah Hasiholan, Ruth Marini, Tio Pakusadewo, Teuku Rifnu, Arie Kriting, Yoriko Angeline dan Oka Antara, melibatkan kolaborasi dengan klub sepak bola AC Milan.

Sampai Jumpa, Selamat Tinggal :  Drama romantis karya Adriyanto Dewo, mengambil latar indah di Korea. Film yang dibintangi Putri Marino, Jerome Kurnia, dan Jourdy Pranata. Menceritakan perjalanan Wyn mencari kekasihnya yang hilang, Dani.

Pencarian ini membuat Wyn bertemu Rey, sosok yang tak terduga mengisi hatinya. Film ini merayakan pertemuan dan perpisahan sebagai siklus kehidupan yang saling bertaut.

Yakin Nikah : Disutradarai Pritagita Arianegara, drama romantis yang diadaptasi dari serial YouTube sukses dengan lebih dari 14,9 juta penonton.

Kisahnya berpusat pada Niken yang menghadapi tekanan keluarga untuk segera menikah. Dengan mantan tunangan dan pacarnya, yang sama-sama ingin meminangnya, Niken terjebak di antara harapan keluarga dan keinginannya sendiri.

Beberapa nama turut membintangi Yakin Nikah, antara lain Enzy Storia, Maxime Bouttier, Jourdy Pranata, Amanda Rigby, Ersa Mayori, Tora Sudiro, Agnes Naomi, Lukman Sardi, Agung Karmalogy, Indian Akbar dan Ben Jeffrye.

Mungkin Kita Perlu Waktu : Ombak dan kedua orang tuanya, Restu dan Kasih, harus melanjutkan hidup pasca kehilangan seseorang yang mereka cintai.

Menceritakan bagaimana trauma yang mengubah sebuah keluarga. Depresi dan merasa tidak dimengerti orang tuanya, Ombak mencari kebahagiaan dari seorang gadis bernama Aleiqa. Sementara, hubungan Restu dan Kasih, semakin runyam. Semua pergulatan tersebut, seperti bom waktu yang menunggu meledak.

Disutradarai Teddy Soeriaatmadja diperankan oleh Sha Ine Febriyanti, Bima Azriel, Tissa Biani, Naura Hakim dan melibatkan Lukman Sardi sebagai aktor sekaligus produser di film ini.

Lala Permaisuri Lucifer (working title) : Film bergenre horor terinspirasi dari kejadian nyata, naskah ditulis oleh Alim Sudio.  Mengisahkan Lala, seorang wanita muda yang mendapat kekuatan supranatural dari Lucifer. Di tengah tarik-menarik antara kekuatan gelap dan keimanannya, perjalanan Lala mencerminkan pergolakan batin antara cahaya dan kegelapan.

Film ini mencoba menggabungkan elemen horor dengan tema keimanan menghadirkan pengalaman sinematik yang unik bagi penonton Indonesia.

The Hole : Disutradarai Hanung Bramantyo, berkisah tentang Soegeng yang menemukan pola mengganggu: lubang hitam pada setiap korban, saat menyelidiki kasus pembunuhan yang membingungkan di Lubang Buaya.

Dengan kerusuhan yang meningkat dan ancaman kerusuhan yang membayangi, Soegeng berpacu dengan waktu untuk menangkap pembunuh dan mengembalikan kedamaian kepada masyarakat.

The Storyteller :  Disutradarai Lukman Sardi, menceritakan dua orang dengan rentang umur dan latar belakang yang berbeda menyikapi kehidupan.

--- 

Adhya Pictures berharap terus melahirkan karya-karya yang bisa dinikmati masyarakat. Mengangkat industri perfilman Indonesia, melalui dedikasi penceritaan berkualitas tinggi dan kemitraan internasional.

Deretan film siap memikat penonton domestik maupun global, menandai masa depan yang menjanjikan bagi sinema Indonesia di panggung dunia.

1 komentar:

  1. film karya bangsa sendiri sekarang ini udah bagus-bagus, dari kualitas gambar sampe ide cerita yang nggak biasa atau unik. Bahkan dari kehidupan sehari-hari yang relate sama penonton juga apik kalau dijadiin cerita film.

    aku penasaran sama forza, sepertinya menarik nih, mengenai impian seorang anak untuk menggapai cita-citanya

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA