19 Okt 2024

Mulialah Kalian yang Memudahkan Urusan Sesama

 

I Nengah Agus D- dok Makadaya

Saya sangat yakin, masih lekat di ingatan kita masing-masing, kejadian pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. Banyak peristiwa pilu kita alami bersama, dan nyaris semua sektor kehidupan terdampak kala itu. Namun di hati kecil saya sangat meyakini, bahwa selalu ada maksud mulia dibalik setiap kejadian di alam semesta.

Kalau kita mau melihat dari sisi yang berbeda, bahwa di saat bersamaan sikap empati dan saling membantu sesama bertumbuh dengan suburnya.

Salah satunya adalah I Nengah Agus Tripayana, seorang pengajar (Dosen) di Perguruan Tinggi di Kabupaten Lombok Barat. Beliau bak lilin di tengah gulita, menerbitkan senyum sumringah pada orang-orang di sekitarnya.

Lelaki yang akrab disapa Agus Tripayana ini, sangat peduli pada kesejahteraan warga Desa Seraya. Selalu mendukung pendidikan anak-anak, melalui program yang digawangi bernama Kakak Asuh Seraya.

Berkat sepak terjang di jalan sunyi itu, mengantarkannya menjadi salah satu penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2020, kategori individu untuk bidang Pendidikan.

-------

“Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya didunia dan di akhirat. Dan barangsiapa yang menutup aib orang muslim , niscaya Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia gemar menolong saudaranya” (HR. Muslim).

Dampak pandemi Covid-19, juga dialami oleh I Komang Sugi, remaja asal Banjar Dinas Kangin, Desa Seraya Timur, Karangasem, Bali. Di usia yang ke 15 tahun, Sugi rela menjadi tulang punggung keluarganya. Setelah ayahnya terbaring sakit akibat stroke. dan Ibunya perempuan perkasa bertenaga kecil, yaitu menjadi buruh tenun.

Komang Sugi yang -- ketika itu – duduk di kelas X bangku SMA, rela menyambi kerja sebagai tenaga kasar di Banjar Kangin.  Tugasnya adalah mengangkat barang-barang,  seperti beras, gas LPG, dan bahan kebutuhan pokok lainnya, untuk dikirim ke penjual.

Namun tekad menuntut ilmu tidak pernah surut, Sugi baru bekerja setelah selesai mengikuti pembelajaran secara online. Setiap hari bekerja hingga pukul 20 Wita, disela jam senggang disambi belajar mandiri. 

Dengan penghasilannya, Sugi bisa membantu belanja kebutuhan rumah serta membeli kuota paket internet bulanan untuk belajar online.

I Komang Sugi - dok tribun bali

Menjadi buruh di toko sembako, murni kemauannya sendiri tanpa ada paksaan. Apalagi ketika mendapati sang ibu, pesanan tenunnya menurun drastis akibat pandemi Covid-19. Sepinya orderan, tetapi sangat mempengaruhi upah yang diterima.

Penghasilan Sugi dihitung harian, rata-rata di kisaran Rp.50.0 s/d Rp. 65 ribu tergantung ramai tidaknya warung tempatnya bekerja. Setelah uangnya untuk belanja kebutuhan rumah, sebagian disisihkan untuk membayar SPP bulanan.

Saya sempat punya niat berhenti sekolah, tetapi tidak jadi karena ada yayasan di Seraya Timur. Akhirnya saya tetap bersekolah sampai sekarang,” ujar Sugi sambil tersenyum bahagia.

Biaya sekolah I Komang Sugi, seperti SPP dan LKS sepenuhnya ditanggung Kakak Asuh Seraya di Desa Seraya Timur. Hal itu yang membuat anak kedua pasangan Made Sawer dan Ni Ketut Landep ini, sangat lega dan terbantu. Penghasilan Sugi, selain membantu meringankan beban orangtua, sisanya bisa ditabung.

Saya harus tetap belajar untuk mencapai cita-cita, dan bisa membahagiakan kedua orangtua,” ujarnya optimis.

----- ---- ---

Dan di balik senyum bahagia I Komang Sugi, terdapatlah nama I Nengah Agus Tripayana. Bapak Dosen baik hati ini membenarkan, bahwa Komang adalah salah satu adik asuh Yayasan Kakak Asuh Seraya.

Menurut Agus Tripayana, I Komang Sugi adalah siswa yang tergolong pintar di sekolah. Meski pemalu dan jarang bicara, namun Sugi memiliki semangat yang tinggi untuk belajar maupun bekerja. Kemudian punya sikap disiplin, bisa membagi waktu – belajar dan bekerja— dan rajin membantu orangtua.

FB Kakak Asuh Seraya

Maka Agus Tipayana melalui Yayasan Kakak Asuh Seraya, mendukung penuh I Komang Sugi untuk meneruskan sekolah dan menjadi sukses seperti yang diinginkan.

Selain I Komang Sugi, Kakak Asuh Seraya memiliki sekitar 1000 adik asuh. Terbagi dari 20 anak usia SMP dan SMA, sisanya siswa TK dan SD. Bayangkan, betapa banyak senyum merekah dari adik-adik yang terbantu oleh Kakak Asuh Seraya.

Semoga, Kakak Asuh Seraya menginspirasi banyak orang baik di luar sana. Dan sungguh, mulialah kalian yang memudahkan urusan sesama.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA