Setiap
saya mendengar atau mengucap kata Papua, terbersit di benak adalah tentang keterbatasan.
Entah keterbatasan di bidang infrastruktur, sarana prasarana, akses kesehatan,
akses pendidikan, dan lain sebagainya.
Semua
hal terkait kepentingan masyarakat Papua, semestinya mendapatkan perhatian yang
lebih. Sedih kalau melihat video di medsos, harga makanan di Papua
berlipat-lipat lebih mahal dibanding Pulau Jawa.
Papua adalah bagian dari bumi pertiwi, masyarakat-nya berhak merasakan dampak baik pembangunan. Khusus di sektor pendidikan, perlu peran serta dan keterlibatan semua pihak. Tidak menutup kemungkinan, dilakukan secara perorangan maupun kelompok.
Program
Papua Future Project besutan Bhrisco Jordy Dudi Padatu, telah mengukir asa di Papua. Anak-anak muda
tanpa pamrih, membuka jalan dengan menjadi pahlawan tanpa tanda jasa.
Yang kemudian kerja tulus itu mengantarkan Bhrisco Jordy, memenangkan penghargaan SATU Indonesia Awards 2022 bidang pendidikan.
--- ---
Tan Malaka berkeyakinan, bahwa kemerdekaan rakyat hanyalah bisa diperoleh dengan didikan kerakyatan menghadapi kekuasaan kaum modal yang berdiri atas didikan yang berdasarkan kemodalan – buku saku Si Semarang dan Onderwijs (1921)
Papua Future Project, program sosial bentukan Bhrisco Jordy Dudi Padatu. Sebagai wadah meningkatkan mutu pendidikan di Papua, demi masa depan cemerlang.
Langkah nyata dilakukan pemuda 22 tahun, setiap pekan
menggerakan bimbingan belajar intensif.
Memberikan pengajaran membaca dan menulis, memperkenalkan pengetahuan
dan keterampilan di Pulau Mansinam.
Untuk pengadaan buku, Papua Future Project melakukan penggalangan donasi buku. Tidak hanya di sekitaran Pulau mansinam, bahkan sampai Raja Ampat hingga Tambrau.
“Anak-anak di
sana kebanyakan buta huruf. Selain baca dan tulis, perlu diedukasi terkait
pentingnya lingkungan,” jelas pemuda yang akrab disapa Jordy
Mengukir Asa di Papua Menjadi Pahlawan tanpa Tanda Jasa
Program Papua Future Project, sengaja dimulai dari
Pulau Mansinam. Konon pulau ini adalah tonggak sejarah peradaban Bumi
Cendrawasih. Pada tahun 1855, ada dua orang Jerman menjejakan kaki di Pulau
Mansinam.
Papua Future Project berdiri pada tahun 2020, bersamaan dengan pandemi Covid-19. Berawal dari keprihatinan Jordy, melihat suasana lockdown dan guru yang tinggal di Manokwari tidak datang. Anak-anak di Pulau Mansinam tidak lanjut belajar, karena sarana prasarana belajar online sangat tidak mendukung.
Seketika itu Jordy dan team bergerak cepat, mencurahkan
tenaga, waktu, pikiran bahkan rela berkorban materi. Pekerjaannya semakin
bertambah-tambah, saat mendapati kurikulum pendidikan dan tenaga pendidik belum
merata dan tidak mencukupi.
Dengan segala keterbatasan dan segenap upaya, jordy berkolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satunya UNICEF, yang merespon penawaran dan membuka pintu kerjasama.
Melalui
Proyek Masa Depan Papua, tersalurkan beasiswa, fasilitas pendidikan dan
pelatihan guru di daerah tertinggal di Papua. Secara otomatis, membuka akses
pendidikan berkualitas bagi ribuan anak di Papua.
Melalui program ini, Bhrisco Jordy berhasil mengurangi angka buta huruf di Papua. Dan terjadi efek berantai yang dahsyat, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sekolah bagi anak-anak.
Papua Future Project, bukan sekedar program pendidikan.
Menjadi cerminan semangat dan tekad, membawa harapan bagi generasi mendatang. Bahwa
perubahan bisa terjadi dalam situasi yang paling sulit sekalipun, tentunya
melalui pendidikan.
Bersama UNICEF, Papua Future Project mengajarkan tentang kesehatan. Mengajari anak-anak mencuci tangan, kesehatan reproduksi, termasuk pentingnya imunasi.
Soal ajakan imunisasi ternyata bukan perkara mudah,
masyarakat terhasut berita hoaks, setelah divaksin orang bisa mati di tempat.
“Mulai dari situ, kami berhubungan langsung dengan
para tenaga pendidik untuk meng-influence
warga terkait amannya vaksinasi,” imbuh Jordy.
------
Papua Future Project, menjadi representasi penting
dalam perjuangan perubahan pendidikan di Papua. Memotivasi kita semua, tidak
hanya peduli tetapi juga bertindak untuk membuat perbedaan.
Dunia ini sangat dinamis, tantangan pendidikan di Papua masih sangat banyak. Perubahan tidak akan terjadi dalam semalam, butuh kerjasama dan peran serta semua pihak.
Kita butuh jordy- jordy yang lain, membantu memastikan
masa depan cerah bagi generasi mendatang. Bahwa perubahan nyata, dimulai dari
mereka yang peduli terhadap sekitar.
Bhrisco Jordy Dudi Padatu dengan Papua Future Project-nya, telah mengukir asa dengan jmenjadi pahlawan tanpa tanda jasa.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA