BASE Entertainment, menggebrak
dunia perfilman dengan proyek terbaru ‘Mothernet’. Rumah produksi ini,
sebelumnya telah mengsilkan serial ikonik Gadis Kretek, film Perempuan Tanah
Jahanam dan Malam Pencabut Nyawa.
Untuk produksi Mothernet, BASE
Entertainment berkolaborasi dengan Beacon Films, rumah produksi dari Singapura.
Juga didukung Winnie Lau, seorang produser berbasis di Vietnam. Dian
Sastrowardoyo juga menjadi salah satu produser dari proyek ini.
Shanty Harmayn, Pendiri dan
Ko-CEO BASE Entertainment mengungkapkan rasa antusiasnya, bahwa Mothernet
adalah proyek yang sangat dekat dengan hati kami. Kami berharap cerita ini bisa
menginspirasi, relevan dan menyentuh hati banyak orang, baik di Indonesia
maupun di belahan dunia lain,” ungkapnya.
Film ini disutradarai, Wi Ding Ho, sutradara asal Malaysia yang berbasis di Taiwan. Peraih penghargaan Sutradara Baru Terbaik di Golden Horse Awards 2010 lewat karya debutnya, Pinoy Sunday.
------
Mothernet adalah sebuah drama keluarga dengan latar belakang teknologi dan isu perubahan iklim. Film ini mengisahkan tentang perjalanan Rama, seorang remaja 16 tahun, yang harus menghadapi kenyataan setelah kecelakaan tragis yang membuat ibunya koma.
Dengan bantuan Artificial
Intelligence (AI), Rama dan ayahnya berusaha untuk menghadapi kenyataan baru
mereka.
Di Mothernet, Dian Sastrowardoyo memerankan sosok ibu. Ringgo Agus Rahman, akan memerankan sosok bapak. Sementara Ali Fikry, akan menghidupkan karakter sang anak bernama Rama.
Film ini akan menjadi momen
kembalinya Dian Sastrowardoyo sebagai pemeran utama wanita setelah perannya di
Guru-Guru Gokil pada 2020 lalu.
Dian Sastrowardoyo tidak hanya memerankan karakter utama perempuan dalam Mothernet, tetapi juga turut berperan sebagai produser di belakang layar.
“Mothernet adalah film ini
sangat istimewa karena menjadi debut Beacon Film dan sebagai pemeran saya
kembali mendapatkan tantangan baru untuk memerankan ibu dengan perspektif yang
berbeda dan pendekatan karakter yang lebih detail dan mendalam,” ujar Dian.
Film ini akan memanfaatkan teknologi mutakhir di X3D Studio milik Refinery yang baru diluncurkan, studio Virtual Production terbesar di Asia Tenggara. Adegan virtual dalam film ini akan diambil di Singapura, sementara sebagian besar adegan lainnya akan dilakukan di lokasi di Indonesia.
Mothernet yang diproduksi pada
kuartal ketiga tahun 2024, dijadwalkan akan tayang pada tahun 2025. Jangan lewatkan
momen untuk menyaksikan keajaiban sinema ini di tahun depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA