Jakarta Film Week (JFW),
festival film internasional penanda eksistensi dan kebangkitan industri film di
masa pandemi. Kembali digelar untuk tahun keempat, pada tanggal 23-27 Oktober
2024. Serangkaian program menarik, disajikan untuk pecinta film dan sineas dalam
dan luar negeri.
Salah satu program unggulannya, adalah Jakarta Film Fund 2024. Program pendanaan dan pendampingan produksi film pendek, guna menjaga dan mengembangkan ekosistem film di Indonesia. Ada lagi program capacity building, bagi sineas muda mengembang proyek film yang sedang digarap.
3 Pemenang Terpilih Jakarta
Film Fund 2024 JFW, diharapkan menjadi inkubator bagi emerging filmmaker atau
filmmaker di Indonesia. Diharapkan menjadi wadah cerita-cerita unik dan kuat,
yang merepresentasikan Kota Jakarta.
Jakarta Film Fund tahun ini, lebih banyak peminat dibandingkan tahun sebelumnya. Proses seleksi memilih 20 proposal, kemudian dikurasi hingga menghasilkan 8 proyek terbaik.
Dari 8 judul dipilih 3 proyek
film terbaik, akan mendapatkan pendanaan produksi sebesar 50 juta rupiah dan
fasilitas Production Movielab, mulai dari pendampingan penyutradaraan, penulisan
naskah, hingga proses editing.
Selain itu, 3 proyek film berkesempatan diikutsertakan di kompetisi program screening Jakarta Film Fund. Berikut adalah daftar tiga pemenang Jakarta Film Fund 2024:
1. If You're Happy, I'm Happy
- karya Lanyah Films, disutradarai oleh Mauliya Maila R.
2. Piknik Bersama Maut - karya
Kapsul Waktu Studio, disutradarai oleh Nara Nugroho
3. Followers - karya 89 Films, disutradarai oleh Kevin Rahardj
---
JFW juga menggelar program
Producers Lab, program capacity building membantu filmmaker bertumbuh. Tahun
pertama penyelenggaraan, Producers Lab mengembangkan kapasitas talenta muda
untuk siap bersaing di skala internasional.
Salah satu buktinya, di tahun ini, The Heirlooms, project dari Jakarta Film Week 2023, terpilih mengikuti Goedam Residency at Goedam Campus 2024.
Proyek yang dikembangkan di Producers
Lab JFW 2023, nantinya disutradarai Devina Sofiyanti. Sang sutradara telah mengikuti
program residensi selama satu bulan, bersama mentor Jenna Ku, praktisi
profesional dari Korea Selatan.
Goedam Residency, sebuah program afiliasi dari Goedam Planning & Development Camp, pertama menjalin kerja sama dengan JFW 2023 sebagai inisiatif dukungan kreatif bagi para kreator Asia.
Residensi ini memungkinkan
para kreator, mendapatkan inspirasi dari lingkungan budaya Bucheon yang kaya. Dkenal
dengan konten genrenya yang beragam, menawarkan berbagai program pendidikan
bekerja sama dengan Fantastic Film School.
Tujuannya adalah untuk mendukung para pembuat film Asia yang sedang berkembang, membantu membangun jaringan internasional.
cerita The Heirlooms, bisa
memberikan masukan yang sangat mendalam terhadap cerita kita. Dan buat
teman-teman bisa join Producers Lab di JFW tahun ini, akan mendapatkan banyak
sekali ilmu berkesempatan terpilih ikut Goedam Campus 2025.
Selain The Heirlooms, ada dua
karya lainnya dari Indonesia yang juga mendapatkan spotlight di BIFAN 2024. Ada
film Virgin Bash yang disutradarai Randolph Zaini dan diproduseri Susanti Dewi
yang memenangkan Mocha Chai Awards dan film Dancing Gale yang disutradarai
Sammaria Simanjuntak dan diproduseri Lies Nanci Supangkat juga mengikuti NAFF
Project Market dan memenangkan DHL Awards.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA