Home

24 Jun 2024

Sekali Merengkuh Dayung Tiga Pulau Terlampaui #PartPulauOnrust

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu di wilayah DKI Jakarta, merupakan gugusan kepulauan berpenduduk lebih kurang 20.000. Terdiri dari sebelas pulau, yaitu Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Lancang, Pulau Tidung Besar, Pulau Tidung Kecil, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Harapan, Pulau Kelapa, Pulau Lancong Besar, Pulau Sebira.

Selain Pulau berpenghuni, beberapa Pulau dijadikan sebagai pulau wisata. Terdapat nama, Pulau Onrust, Pulau Sepa, Pulau Bidadari, Pulau Matahari, Pulau Kelor, Pulau Putri, dan sebagainya.

Saya beruntung, bergabung di Blogtrip Pesona Indonesia Kementrian Pariwisata. Bekerjasama dengan Kompasiana, dalam rangkaian perjalanan Pesona Bahari. Tulisan sebelumnya, adalah ulasan perjalanan mengekplorasi Pulau Bidadari 

Maka eksplorasi bersama arkeolog Candrian, selanjutnya menuju ke pulau Onrust. Btw, Pak Candrian telah menulis buku, "Onrust: Pulau Tanpa istirahat yang Telah Istirahat" 1990 dan Buku "Kapal Mitologi" 1991.

Pulau Onrust

Dengan perahu kayu bermesin diesel, dari Pulau Bidadari kami menuju Onrust. Tak sampai  tiga puluh menit membelah laut, sampai juga kami di Pulau tujuan. Sebuah mushola kecil dan warung makanan, tak jauh dari tempat perahu bersandar.

Menjejak di Pulau Onrust, kita disuguhi pemandangan reruntuhan bangunan dan puing-puingnya. Dinding tebal tinggal separuh, dengan bekas sekat ruangan tersisa. Beberapa papan berisi keterangan, tertanda Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.


Membaca papan keterangan, menjelaskan bangunan  bekas gudang mesiu, barak karantina haji, tempat kamar pemandian umum, pagar anti tikus.  Satu areal Pemakaman Belanda diberi pagar pembatas, layaknya pemakaman umum.

Satu situs dengan bekas pondasinya, yaitu bangunan kincir khas Belanda. Kini dibuatkan duplikasi kincir angin, di pinggir pulau menuju tempat perahu berlabuh. 

Onrust berasal dari Bahasa Belanda artinya "Tak Pernah Beristirahat". Sumber lain menyatakan, Onrust diambil dari salah satu nama penghuni pulau ini. Konon adalah bangsawan keturunan Belanda, yaitu Baas Onrust Cornelis Van der Walck.

Penelitian arkeologi mengungkap sejarah Onrust, melalui struktur pondasi Benteng Onrust seluas 2/3 pulau dan 2 kincir angin. Selain struktur, juga ditemukan pecahan keramik sisa perbengkelan dan sepatu besi.

Tahun 1800 Inggris memblokade Batavia, pertama kali mengepung Onrust dan sekitarnya. Setelah  Pulau dihancurkan, tahun 1803 dibangun oleh Belanda. Peristiwa serupa terjadi tahun 1810, Inggris lagi menghancurkan Onrust. Pada tahun 1828 kembali dibangun oleh Belanda, melibatkan tenaga dari China.

Pada tahun 1911 Pulau Onrust berubah fungsi, menjadi tempat Karantina Haji sampai  tahun 1933. Saat itu perjalanan laut, sebagai  sarana calon jamah Haji menuju Tanah Suci.

Sebuah bangunan dengan arsitektur Belanda, berada ditengah reruntuhan dengan jalan ber-paving menuju museum. Memasuki Musium, kami melihat benda peninggalan masa lampau.

Meja  kayu di tengah ruangan, dengan kubus terbuat dari kaca diatasnya. Menyimpan peta Pulau Onrust, lengkap dengan kilas sejarahnya. Di ruangan lain masih ada kubus kaca, menyimpan pecahan gerabah, keramik hasil Eksvasi Pulau Onrust.

Perjalanan kami berakhir di areal pemakaman Belanda,  masing-masing dengan batu ceper sebagai penanda. Satu batu ceper di satu makam menuliskan, atas nama Anna Adriana Duran putri Bastian Duran. Lahir pada 19 Desember 1763, tertulis dibawahnya meninggal pada 19 September 1772.

Pada Pulau Onrust pula, diyakini sebagi tempat makam Tokoh DI/TII S.M Kartosuwiryo. Namun secara spesifik lokasinya masih misteri, untuk memastikan harus melalui serangkaian penelitian.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA