20 Jun 2024

Sekali Merengkuh Dayung Tiga Pulau Terlampaui #Part1PulauBidadari

 

 

Nusantara memiliki pulau kecil dan besar, setidaknya 17.504 pulau tercatat di data Depdagri.  Ada 7.870 pulau memiliki nama, dan sisanya sekitar 9.634 belum memiliki nama.  Lyrik lagu "Nenek Moyangku Orang Pelaut”, bukan sekadar slogan atau omong kosong.

Wisata Bahari menjadi aset, sekaligus magnet untuk digarap lebih serius. Sehingga masyarakat sekitar pantai, bisa merasakan manfaat serta sumber devisa negara sektor pariwisata. 

DKI Jakarta sendiri, punya Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Wilayahnya merupakan gugusan kepulauan di teluk Jakarta, berpenduduk lebih kurang 20.000 jiwa, tersebar di sebelas pulau kecil berpenghuni.

Sebelas Pulau tersebut adalah,  Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Lancang, Pulau Tidung Besar, Pulau Tidung Kecil, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Harapan, Pulau Kelapa, Pulau Lancong Besar, Pulau Sebira.

Selain Pulau berpenghuni, beberapa Pulau dijadikan sebagai pulau wisata. Terdapat nama, Pulau Onrust, Pulau Sepa, Pulau Bidadari, Pulau Matahari, Pulau Kelor, Pulau Putri, dan sebagainya.

Alhamdulillah, saya beruntung bergabung di kegiatan Blogtrip Pesona Indonesia. Bekerjasama dengan Kompasiana, mengadakan perjalanan dengan tema Pesona Bahari.  Sesuai rundown, kami akan mengekplorasi Pulau Bidadari, Pulau Onrust dan Pulau Kelor.

Meeting point ditentukan, adalah  dermaga 15 Pantai Marina Ancol. Tidak jauh dari Dermaga, ada kantor reservasi ke Pulau Bidadari.  Kami masuk speedboad , siap menyebrang ke Pulau Bidadari.

Pulau Bidadari

Siapa tak kenal Pulau Bidadari, berada di gugusan Kepulauan Seribu.  Memiliki lahan seluas 6 Ha, dengan pasir yang bersih dan mengandung sejarah di dalamnya.  Konsep Eco Resort diusung, sangatlah pas dengan suasana.

Di Pulau Bidadari terdapat Benteng Martello, dibangun pada masa VOC abad XVII. Menjadi benteng pertahanan, apabila ada musuh hendak menyerang Batavia. Berbentuk lingkaran, agar senjata bisa bermanuver 360 derajad. 

Sekeliling  luar benteng terdapat bekas parit, sebagai strategi agar benteng aman dari binatang berbahaya.  Benteng terbuat dari batu bata merah tebal, dengan banyak lubang sebagai tempat sirkulasi udara.  

Meskipun kini menjadi reruntuhan, masih tampak ruangan-ruangan. Beberapa ruangan terbagi, ada tempat menyimpan senjata dan kebutuhan logistik.  

Selain sebagai benteng pertahanan, tahun 1679 VOC dijadikan rumah sakit Lepra atau kusta pindahan dari Angke. Sebelum dinamakan Pulau Bidadari, sempat dijuluki Pulau sakit.

Sekitar tahun 1800, terjadi penyerangan armada laut Britania Raya. Menghancurkan bangunan di atas Pulau Bidadari, kemudian tahun 1803 dikuasai Belanda. Penyerangan kedua Britania tahun 1806, tahun 1827 dibangun kembali oleh Belanda melibatkan pekerja Tionghoa.

Pulau Bidadari sempat tak berpenghuni, sampai tahun 1970 tidak pernah dikunjungi orang. Kemudian secara bertahap. Dijadikan kawasan wisata dan resort.

Habitat Biawak, Rusa & Elang Bondol, dipertahankan keberadaannya. Jangan kaget kalau menemui Biawak, kurang lebih 100 Biawak dibiarkan hidup bebas. Sepesial elang bondol, memiliki sarang di atas pohon menjulang dekat benteng Mortello. Elang Bondol kini dijadikan ikon kebanggan Jakarta, jenis burung yang hampir punah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA