Kolaborasi ekosistem perfilman di Indonesia, telah menayangkan film-film dari program “Indonesian Shorts Selection”. Kolaborasi dilanjutkan, dengan program “JAFF Layar Komunitas: Focus on Sumatra” yang mengungsung tema ‘Sajian Sinema Sumatra’.
Merupakan program penayangan 18 film pendek pilihan, karya sineas atau film Sumatra. Beberapa film yang bisa menjadi pilihan antara lain, Sosak: "Land, Shade, and Sulaiman’s Sleeping Sickness" sutradara Ahmad Syafiq.
Mengisahkan sebuah rumah di
dalam ribuan hektar lahan yang subur, terdapat Maryam (35) berjuang menyembuhkan
penyakit tidur anak laki-lakinya yang membahayakan. Sebuah penyakit sekaligus
keahlian tingkat tinggi yang diturunkan kepada setiap anak laki-laki, yaitu
membakar hutan dalam tidur.
Peristiwa-peristiwa kebakaran terjadi bersamaan dengan gejala penyakit tidur yang makin parah. Maryam pantang menyerah, hingga akhirnya ia diajak oleh Bos kampung menemui Tuan Tanah, satu-satunya orang yang tahu solusi untuk penyakit anaknya.
Seorang Tuan Tanah yang
akhirnya ia temui dan berkata bahwa penyakit anaknya tak butuh disembuhkan,
melainkan ia butuh terus disalurkan.
Film lainnya yaitu Sembunyikan Gong karya sutradara Rian Apriansyah, menyuguhkan kisah Zahran yang tengah bermain petak umpet bersama temannya.
Di saat bersembunyi, suasana tiba-tiba
menjadi hening. Asap memenuhi ruangan dan teman-temannya menghilang. Sosok hitam
misterius muncul meneror Zahran dan membawa kabur sesuatu dari rumah tersebut.
Judul lain yang bisa menjadi pilihan menarik yaitu When Delia Lost Her Camelia. Film arahan sutradara Ilham Prajatama ini bercerita tentang adik yang merasa kehilangan sosok kakaknya karena sang kakak telah berkeluarga.
Sutradara Ilham Prajatama pernah terlibat sebagai penulis skenario untuk film debutnya, Tanggai. Ia juga pernah mendapatkan penghargaan di Musse Indiefest 2019.
Selain film-film tersebut,
berikut film lainnya yang bisa ditonton di program “JAFF Layar Komunitas: Focus
on Sumatra”:
1. Kwarteleitjes karya
sutradara Hafizu Sandro.
2. Taratak Ka Nagari (The
Roots of a Nagari) karya sutradara Afif Fahmi dan Dwi Kurnia Sandy.
3. Jamuan Laut (The Blue
Ceremony) arahan sutradara Arief Rachman Missuari.
4. Batanghari Tak Pernah
Ingkar Janji (Batanghari Never Breaks A Promise) disutradarai oleh Dimas
Arisandi.
5. Sang Kolektor Muda
disutradarai oleh Muhammad Hendri dan M. Rizky Hardi Wibowo.
6. Pantauan yang disutradarai
oleh Dodi Ahmad Fatoni.
7. Serdam disutradarai oleh
Dede Safara Wijaya.
8. Ketangen (Bicycle) karya
sutradara Silo Sandro.
9. Umah di Hulu disutradarai
oleh Ridho Arofa.
10. Suloh arahan sutradara
Azhari.
11. Langit Tak Berujung
(Endless Sky) karya Vivi Helmalia Putri.
12. Silek Sitaralak (Sitaralak
Martial Arts) disutradarai oleh Hery Sasongko.
13. Mendayung Harapan (Rowing
Hope) yang digarap oleh Yusril Mahendra.
14. Mencari Syurga (Looking
for Heaven) disutradarai oleh Iqbal Nasron.
15. Dedah Salamah karya
sutradara Ridho Arofa.
Program ini menampilkan
beragam karya sinematik dari para sineas berbakat, memberikan kesempatan bagi
penonton untuk menikmati sajian film yang kaya akan cerita. Lewat film-film ini
juga diharapkan mampu membuat penonton menemukan perspektif baru tentang daerah
di Sumatra yang terkenal kaya akan budaya, kemanusiaan, dan kearifannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA