Saya pernah datang, ke acara Gathering Big Bang Show KompasTV. Sebuah program inspiratif, diambil dari kisah di buku atau koran. Acara digawangi Andy F. Noya, mengajak anak muda bergerak menjadi pejuang Sosiopreneur,
Semangat anak muda, tak cuma sekedar jago bisnis. Tetapi mampu berinovasi out of the box, memahami manajemen bisnis agar sustainable.
------
"Saatnya Bisnis tak sekedar mencari rupiah, namun memiliki dampak sosial. Itulah yang mendasari lahirnya acara ini" Jelas Andy Noya membuka Big Bang Show
Setiap episode didukung para mentor, terdiri dari orang-orang kreatif yang memiliki misi dan visi kuat di dunia Sociopreneurship.
Episode perdana mengangkat tema "Aku
Untuk Indonesia", menghadirkan Arto Soebiantoro seorang brand spesialist
yang punya perhatian dalam pengembangan merek lokal, seorang nasionalis dan
putra dari penyanyi legendaris (alm) Kris Biantoro.
Arto menggandeng pengusaha mapan, membuat proyek brand start yang melahirkan sejumlah sociopreneur. Arto menjembatani mahasiswa periklanan dan design, membuat inovasi kemasan produk untuk para wirausahawan.
Episode kedua mengangkat kisah Vania Santoso, Socipreneur pembuat tas berlabel heyStartic. Memproduksi tas, dompet, sepatu hingga blazzer dari limbah sak semen dengan omset puluhan juta rupiah perbulan.
Kemudian Nadya Saib dan Yasmin
Indriasti, founder Wangsa Jelita yang bekerjasama dengan kelompok petani mawar
dan petani organic di Lembang Bandung, memasok bahan baku produk kecantikan.
Ada juga anak muda pelajar SMUN 16 Surabaya, Linus Nara Pradana dengan
temuannya helm anti begal.
Masih banyak nama dihadirkan, semua peserta memiliki visi yang sama. Ingin berbuat lebih, dan bermanfaat bagi orang di sekelilingnya.
"Kami Ingin menyebarkan
virus pada anak muda, Jangan Mencari Kerja Tapi Yuk Ciptakan Pekerjaan-"
ujar Andy Noya "Ruh dari Big Bang Show adalah kepedulian pada masyarakat
sekitar" tambahnya
Julius Sumant selaku Produser Big Bang Show, duduk bersebelahan dengan Andy Noya. "Anak muda bikin Inovasi atau usaha itu sudah biasa, Anak Muda yang mau menjadi pengusaha social itu baru luar biasa" ungkap Julius
Julius menjelaskan beda acara
Big Bang Show, dengan acara yang digawangi Andy Noya sebelumnya di televisi
lain. Pada acara "Kick Andy" lebih mengedepankan sosialnya, sementara
Big Bang Show mengedepankan "Socialpreneurship" yang menjadi gerakan
inspiratif. Acara ini mengajak Bigbangers (sapaan peserta Big Bang), untuk
mengoptimalkan hasil yang didapat agar bermanfaat.
Veronica Colondam bertindak
sebagai mentor Big Bang Show, memberi penekanan khusus pada kata Sociopreneur.
"Harus ada unsur trading (penjualan) menjadi kegiatan dalam
usahanya, jadi tidak mengandalkan sumbangan dari pihak ketiga layaknya lembaga
sosial" Jelas Veronica
Sociopreneur mulai berkembang sejak 90-an, titik beratnya tidak hanya bisnis tapi dampak pada masyarakat sekitar. Makanya tidak semua kegiatan bisnis atau social, dirubah menjadi sociopreneur. Sekaligus menjawab pertanyaan Kompasianer Andri, bagaimana cara merubah donasi menjadi sociopreneur.
Tak terasa hampir dua jam waktu berjalan, Gathering Big Bang Show diujung acara. Pengumuman 3 pemenang live twit, dan dua penanya terpilih diumumkan. Sebagai jejak pertemuan, sesi foto bersama menjadi tradisi tak boleh ditinggalkan.
Saya teringat kalimat sakti (alm) Bob Sadino, "Setinggi apapun posisi di sebuah kantor, esensinya tetaplah karyawan, Sekecil apapun usaha yang dimiliki, sesungguhnya orang seperti ini adalah Boss". Namun kalimat Om Bob Sadino kini ada kelanjutannya, usaha yang dimiliki musti menjadi kemanfaatan orang sekitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA