Senang banget, bisa menjejakkan kaki di Desa Cingkarong, Cijambe, Subang - Jawa Barat. Sejauh mata memandang, tampak buah naga yang ditumpang sari dengan buah nanas dan Pepaya.
Lahan subur
dikelilingi perbukitan hijau, dulunya lahan mati
dan tidak terurus. Kemudian sebuah lembaga filantrophy, menginisiasi program pemberdayaan mengangkat potensi lokal Subang.
Program Wakaf yang kaya pemberdayaan, baik bagi kemandirian ekonomi dan edukasi dikelola secara baik dan teratur. Berwakaf, bisa dilakukan dengan menyerahkan lahan, pemanfaatannya dengan didirikan pesantren, masjid atau pemakaman di atasnya.
Indonesia dengan muslim mayoritas, memiliki potensi wakaf sangat besar. Sayangnya belum dikelola optimal, baik potensi asset, potensi penduduk, potensi kekayaan sebagai asset sebuah negara.
-0o0-
Visit Subang Jawa barat kali ini, untuk menyaksikan panen raya buah naga dan nanas (Ganas). Melalui program ‘Indonesia Berdaya’, menyulap lahan mati menjadi produtif. Lahan seluas 8 hektare, 5 hektare ditanam lima komoditas, yaitu naga, pepaya california, nanas, jambu crystal dan pisang.
Sekelompok pohon naga (4 pohon), di satu tiang cor. Semakin tua batang, semakin berhimpitan dengan tiang. Mulai bunga mekar menjelma buah siap petik, butuhkan 33 hari masa tumbuh kembang.
Agar pohon buah naga semakin produktif, petani membantu proses penyerbukan. Biasanya dilakukan antara pukul 22.00 sampai 05.00, agar menghasilkan buah grade A atau B, sehingga petani lebih diuntungkan.
Penyakit pada buah Naga adalah steam cancer atau kanker batang, ditandai batang berlubang dan tampak menguning.
Kanker batang, bisa disebabkan
hama atau bakteri dibawa alam (angin). Namun hal ini bisa diatasi, dengan memotong
batang yang terkena cancer. Langkah ini dilakukan, sebagai antisipasi agar tidak
merusak buah naga.
Periode panen buah naga, umumnya di bulan november- april. Setiap satu hektare lahan, rata-rata menghasilkan 1.000 ton. Semakin bertambah tahun, produktifitas bbuah naga semakin bagus, puncaknya pada tahun ke 5,7 dan 8.
Untuk tumpang sari, didasarkan kecocokan syarat tumbuh tanaman. Sehingga setiap tumbuhan, tidak saling mengganggu. Tumpang sari memiliki jarak tanam 3x3 meter, sedang monokultur 2.5 m x 2.5 m.
Buah Naga dan nanas, tanaman yang tidak saling menganggu. Tapi kalau ditambah komoditas pohon pepaya, hanya sampai pepaya berusia satu tahun. Semakin tinggi pohon pepaya, berpotensi mengganggu cahaya matahari mengenai buah naga.
Selain buah naga dan nanas langsung dijual, ada yang dilanjutan menjadi produk olahan lainnya. Indonesia Berdaya bekerjasama dengan Bumdes, menyulap buah nanas menjadi aneka makanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA