Indonesia, menghadirkan
Paviliun Indonesia, di acara bergengsi Hong Kong International Film Festival
& TV Market (FILMART) 2024.
Keikutsertaan Indonesia di acara
ini diinisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia
(Kemenparekraf RI), didukung Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
(Direktorat PMM Kemendikbudristek RI), dan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
DKI Jakarta (Disparekraf DKI Jakarta), serta Jakarta Film Week sebagai
co-organizer.
Paviliun Indonesia menggelar program pertamanya, Discover Indonesia Networking Hour. Menjadi momen akrab menjalin hubungan dan mempererat kolaborasi internasional antara berbagai pihak terkait.
Acara diawali dengan sambutan dari Patrick Lau, Direktur Deputi Hong Kong Trade Development Council (HKTDC), Endah Yuliarti sebagai Konsulat Pendidikan Sosial Budaya mewakili Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong, dan Yulia Evina Bhara, perwakilan Indonesian Producer Film Association (APROFI).
Yulia Evina Bhara kemudian
memperkenalkan perwakilan dari Kemenparekraf RI, Kemendikbudristek RI, serta 15
rumah produksi Indonesia yang turut serta dalam acara ini, antara lain: MNC
Contents (Redo Doron, Aliza Marcella, Annisa Sindianie Puri), MAGMA
Entertainment (Linda Gozali), Adhya Pictures (Shierly Kosasih, Debora Siahaan,
Dewangga Siahaan), Produksi Film Negara (Dwi Heriyanto, Ihsan Chairdiansyah,
Silvia Yunita), Talamedia (Mandy Marahimin), Palari Films (Muhammad Zaidy),
BASE Entertainment (Shanty Harmayn, Aoura Lovenson Chandra), MD Entertainment
(Nadia Iswara, Angie Prijanto), Visinema (Mia Angelia Santosa), KawanKawan
Media (Yulia Evina Bhara), Lifelike Pictures (Sheila Timothy), Mahaka Pictures
(Celerina Judisari, Fauzan Azhima), Starvision (Reza Servia, Ambrina Mesrur), IDN
Pictures (Susanti Dewi, Janice Angelica), dan Lumine Studio (Andi Wijaya,
Fabian Loing).
Selain 15 rumah produksi tersebut, Pavilion Indonesia juga didukung oleh dua festival film Indonesia yang turut hadir, yaitu Jakarta Film Week serta Jogja-NETPAC Asian Film Festival.
"Dengan partisipasi
Indonesia di Hong Kong FILMART, diharapkan terbuka peluang bagi film-film
Indonesia untuk bekerjasama dengan negara-negara lain, termasuk bekerjasama
memproduksi film. Dengan ragam karya kreatif dan inspiratif, Indonesia yang
diwakili 15 rumah produksi ini, kami siap menunjukkan kepada dunia bahwa film-film
Indonesia memiliki daya tarik yang luar biasa dan relevan secara internasional,"
ungkap Yulia Evina Bhara.
Setelah sesi perkenalan, perwakilan HKTDC, KJRI di Hong Kong, dan APROFI melakukan simbolisasi peresmian Paviliun Indonesia dengan mengatupkan clapstick clapperboard.
Acara dilanjutkan dengan
kegiatan networking yang melibatkan semua tamu yang hadir di Paviliun
Indonesia, yang diharapkan juga bisa menjadi kerjasama yang berkelanjutan
dengan kehadiran Indonesia di berbagai pasar film internasional sebagai dukungan
kepada industri dan talenta Indonesia.
“Networking hour ini sangat berpotensi untuk terjalinnya kolaborasi-kolaborasi internasional kedepannya. Semoga berangkat dari acara hari ini, semakin meramaikan acara berikutnya yang diselenggarakan di Paviliun Indonesia. Tentunya juga semoga akan membawa kabar baik terkait kolaborasi internasional di bidang perfilman,” ungkap Endah Yuliarti
Seperti yang telah disebutkan,
bahwa Discover Indonesia Networking Hour hanya salah satu dari acara yang akan
diselenggarakan Paviliun Indonesia.
Selanjutnya juga digelar 2 talkshow bertajuk A Close Look at Indonesia’s Film Industry dan Capturing Wonderful Indonesia: Film Locations and Production Assets. Dengan pemaparan yang akan dilakukan pada talkshow tersebut, diharapkan semakin membuka pintu kolaborasi internasional.
Semoga kita sama-sama dapat
melihat dampak positif dari upaya kolaborasi ini dalam mengenalkan keindahan
dan kekayaan budaya Indonesia kepada seluruh dunia melalui seni film.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA