Relaksasi
berasal dari kata Rileks atau santai, adalah kegiatan untuk melepas ketegangan.
Relaksasi bisa dengan berbagai cara, misalnya olah raga, menonton TV, membaca
buku, rekreasi, bernyanyi, dan lain sebagainya.
Tujuan relaksasi adalah menghilangkan pikiran yang kacau, akibat ketidakberdayaan seseorang mengendalikan ego yang dimiliki. Goalnya adalah mempermudah seseorang, mengontrol diri dan memberi kesehatan bagi tubunya.
Setiap
orang bisa memraktekan relaksasi, dalam menghadapi kejadian di keseharian. Coba
saja saat ada pemicu, baik omongan atau kondisi yang mengundang kemarahan.
Kalian bisa melonggarkan pikiran, berpikir jauh mengenai dampak kemarahan sesaat.
Dengan demikian, biasanya amarah sedikit mereda. Keadaan demikian musti dilanjutkan, agar rasa emosi terus mereda. Kita bisa memegang kontrol, atas amarah dan atau ego pribadi.
Lazimnya
kemarahan, akan melahirkan penyesalan. Apalagi setelah mendapati reaksi, dari
sikap teman yang dulunya akrab tiba-tiba
menjauh. Setelah benda yang dibeli dengan harga mahal, telah hancur saat emosi
memuncak.
----
Saya
beruntung, pernah mengikuti kelas Meet
The Expert bersama lightHOUSE
Indonesia berkolaborasi dengan Liputan
6. Menghadrikan Citra selaku narasumber tunggal, kemudian mengajak peserta
praktek relaksasi.
Menurut narsum, metode dasar ralaksasi adalah proses melawan efek otonomis yang menyertai kecemasan dan ketegangan, sehingga akan menimbulkan counter conditioning. Adalah merubah perilaku yang tidak diharapkan menjadi perilaku yang diharapkan dengan menggunakan asosiasi positif terhadap stimulus.
Saya
mempraktekan mengubah mindset tentang diet, misalnya saat dihadapkan makanan
favorit. Yang biasanya nafsu makan melonjak melihat makanan kesukaan, maka saya
coba redam "emosi" menyantap ludes makanan.
Ya, emosi sangat perlu dilatih, dimulai dari menghadapi stimulus yang kecil. Ibarat kata akan lebih mudah memadamkan lilin, dibanding memadamkan api dalam wujud obor.
Relaksasi
sangat membantu meningkatkan kesehatan, memperlancar metabolisme tubuh, laju
denyut jantung, peredaran darah dan mengatasi berbagai problem penyakit. Mendorong
racun dan kotoran keluar dari dalam tubuh.
Relaksasi juga meningkatkan tingkat agrititas dan perilaku buruk, akibat stress seperti konsumsi alkohol dan obat terlarang. Menurunkan tingkat egosentris, sehingga hubungan intrapersonal atau interpersonal semakin lancar.
Relaksasi
membantu meningkatkan kecerdasan pada anak, meliputi karakter kognitis, matematis,
logis, karakter afektif, relational, kreatif dan emosional. Meningkatkan rasa
harga diri dan keyakinan diri, meraih kedamaian dan keseimbangan emotional yang
tinggi
Relaksasi
bisa dilakukan secara sederhana, mula-mula memejamkan mata, menarik nafas dalam-dalam
dan membuangnya sampai udara di paru terasa habis. Agar lebih efektif, bisa
dibantu dengan alunan musik menenangkan.
Konsep
Mindful Eating sendiri telah diuji
secara klinis, sebagai metode makan yang ideal untuk tubuh. Kuncinya adalah
focus dan sadar pada momen dialami, yakni merasakan yang dialami tubuh,
menyadari yang dimakan, mulai dari rasa, aroma, tekstur, hingga warnanya.
Mindful
eating dapat menimbulkan rasa kenyang dan puas terhadap makanan yang dinikmati.
Tapi satu kata kuncinya, harus jujur pada diri sendiri. Mindfull eating yang diterapkan,
sangat membantu mengatasi obestitas.
Dan
kita bisa mengaplikasikan untuk hal diluar makan, misalnya mindful learning,
mindful working, mindful networking, dan yang lebih luas. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA