Menjelang pemutaran perdana di
bioskop, film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (JESEDEF) sukses mengadakan
press screening dan gala premiere pada Jumat, 24 November 2023 di XXI
Epicentrum, Jakarta.
Acara yang dihadiri oleh
media, kolega hingga stakeholder industri film Indonesia. Film JESEDEF dapat
disaksikan lebih awal, pada 25 November 2023 dan 26 November 2023. Di hari
pertama pemutaran, dihadirkan special screening di lima kota, yaitu di Jakarta,
Semarang, Makassar, Bandung, dan di Medan.
Menyusul pada tanggal 26
November 2023, special screening ini akan hadir di dua kota, yaitu di Bekasi
dan Malang. Kabar baik lainnya, film JESEDEF juga dapat ditonton di
Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2023 di Jogja pada 26 dan 28 November
2023.
Antusias pemutaran film ini cukup tinggi, terbukti tiket untuk dua pemutaran di JAFF 2023, sudah ludes dipesan. Tak urung Yandy selaku sutradara, berharap filmnya akan diterima dengan baik saat tayang di bioskop.
Film yang menyampaikan cerita
cinta yang sederhana, namun sarat akan pesan bahwa cinta itu bisa hadir dengan
apa adanya, dan nggak harus wah, seperti apa yang kita lihat selama ini di
film-film.
“Jika anak saya sudah berumur belasan tahun, saya akan ajak anak saya untuk menonton film ini untuk mendefinisikan cinta bersama. Bahwa cinta itu banyak bentuknya, sederhana dan indah, tidak melulu harus seperti di film-film,” ungkapnya.
Film ini memang akan menghadirkan sebuah drama percintaan, mengharu biru dan mendalam, namun tetap dilengkapi dengan segarnya komedi yang hadir melengkapi kisahnya. Film yang tak biasa untuk para aktor di dalamnya, khususnya untuk Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir sebagai pemeran utama di JESEDEF.
Bagi keduanya, selain
ceritanya yang hangat dan sederhana, proses pembuatan film ini juga benar-benar
mereka lakukan dengan sepenuh hati, sehingga meninggalkan kesan yang mendalam.
------
Bagus (Ringgo Agus Rahman), seorang penulis film dengan tekad bulat untuk menyampaikan perasaannya kepada temannya sejak SMA, Hana (Nirina Zubir). Namun, Bagus tidak melakukan itu dengan cara biasa; ia memilih untuk merangkai cinta dalam bentuk skenario film.
Di sisi lain, film ini juga menggambarkan sisi dunia Hanna yang kehilangan warna saat ia harus kehilangan pasangan hidup yang sangat ia cintai. Kembalinya Bagus dalam kehidupan Hana yang tengah berduka, menjadi sebuah kesempatan untuk memulai lembaran baru bersama.
Menariknya, film yang juga dibintangi oleh Dion Wiyoko, Sheila Dara, Alex Abbad, dan Julie Estelle ini akan menyajikan elemen visual yang berbeda. Di mana 80 persen film ini akan menampilkan visual hitam putih.
Sesuatu yang baru di industri
film Indonesia ini membuat Ernest Prakasa, selaku produser berharap film ini
bisa menjadi sebuah film yang menghibur dan sebuah karya yang memberikan
pengalaman yang bermakna bagi semua yang menontonnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA