Tahun ini tahun ketiga,
digelar Jakarta Film Week (JFW) diselenggarkan Pemprov DKI Jakarta melalui
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta. Event akbar, yang
dihelat pada 25 - 29 Oktober 2023. Tahun ini, JFW dihelat di empat lokasi
berbeda, yaitu CGV Grand Indonesia, Kineforum Taman Ismail Marzuki (TIM),
Galeri Kaya Indonesia, dan Hotel Ashley Wahid Hasyim, Jakarta.
Selain luring, film-film Jakarta Film Week juga bisa dinikmati di Vidio. Opening ceremony diadakan di CGV Grand Indonesia, dengan memutarkan film Budi Pekerti (Indonesian Premiere) karya Wregas Bahnuteja. Pembukaan dihadiri Andhika Permata, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta.
“ Festival ini bukan hanya
menjadi tempat penyatuan seni perfilman, tetapi juga sebagai epicentrum bagi
kreativitas dan tempat bagi talenta muda yang berbakat,” ungkap Andhika
Permata.
JFW juga membuka kesempatan, bagi sineas dari seluruh Indonesia dan dari seluruh dunia untuk berkumpul dan berkolaborasi. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta memberikan dukungan penuh sekaligus fasilitas dibutuhkan, guna mengembangkan industri film, baik dari sudut pandang hiburan, penonton, maupun sektor industri.
JFW 2023 lebih semarak,
mengajak penonton menjelajahi era baru melalui film-film pilihan dari berbagai
belahan dunia, serta kegiatan bersama dari berbagai pelaku industri dan
komunitas film, baik lokal maupun internasional.
Tahun ini Jakarta Film Week
menerima total 750 film submission dari 57 negara, dan total film yang ditayangkan
berjumlah 103 film yang berasal dari 44 negara. Semangat Jakarta Film Week 2023
ini sejalan dengan tema yang diusung, yaitu Evolve. Sebagai refleksi bahwa sinema
akan terus berkembang.
Tidak hanya dengan menghadirkan sederet film-film internasional terbaik, juga berkembang melalui program–program yang berfokus pada menumbuh-kembangkan bakat-bakat baru perfilman, melalui Jakarta Film Fund dan Producers Lab.
Selain itu, penyelenggaraan
program-program melibatkan stakeholder industri film, baik dari Indonesia
maupun internasional, seperti ASEAN, The Journey of Christine Hakim, Platform
Busan, dan sederet stakeholder lainnya.
Dengan semangat Evolve, Jakarta Film Week 2023 menghadirkan program-program, mulai dari pemutaran film dan fringe events. Sejumlah program yang termasuk ke dalam fringe events antara lain Masterclass, Talks, Community, Jakarta Film Fund dan Road to Jakarta Film Week.
Sedangkan program baru, antara
lain Producers Lab, Producers Network dan Festival Meeting ;
- Producers Lab adalah program pengembangan kapasitas dari Jakarta Film Week, didedikasikan untuk mengasah talenta produser muda dalam rangka regenerasi industri film lewat kemampuan perencanaan produksi, pendanaan, presentasi serta melihat kesempatan kolaborasi proyek baik secara regional dan di sirkuit internasional.
- Producers Network adalah program gathering yang mempertemukan pelaku industri perfilman nasional dan internasional yang ditujukan untuk meningkatkan peluang kolaborasi dan membangun jaringan profesional bagi para pelaku industri film.
- Festival Meeting adalah ruang pertemuan untuk saling mendekatkan diri dan belajar dari berbagai festival. Membahas lebih dalam apa yang bisa dilakukan sebagai sebuah kawasan di Asia Tenggara untuk meningkatkan visibilitas dan juga saling membantu demi terciptanya ekosistem perfilman yang berkelanjutan.
Selain Budi Pekerti yang menjadi film pembuka di Jakarta Film Week akan hadir film-film bergengsi internasional lainnya seperti Past Lives, Tiger Stripes, Sana, Totem, Sweet Dreams, dan Hanging Gardens.
Film Indonesia yang World
Premiere di tahun ini ada Tuhan Izinkan Aku Berdosa karya Hanung Bramantyo. Tak
ketinggalan ikut diputar di Jakarta Film Week film Indonesia lainnya: Women
from Rote Island, One BIg Sumba Family, Pasir Berbisik dan Tjoet Nja Dhien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA