Masa lalu bangsa Indonesia, tidak bisa dilepaskan dari sejarah penjajahan. Bangsa Belanda adalah penjajah terlama, pernah menduduki Nusantara hingga 3,5 abad. Sehingga tidak bisa dipungkiri, banyak jejak kolonial di bumi pertiwi tercinta.
Di banyak kota besar di Indonesia, biasanya ada kawasan
dengan bangunan tua. Gedung dengan
design dan arsitektur khas, dengan kokohnya melintasi masa. Kalian yang di
Jakarta, bisa berkunjung ke kawasan kota tua.Bagi generasi masa kini, sangat bisa
mengambil sisi positifnya.
Benteng peninggalan Belanda, menjadi saksi bisu. Sebagai
tempat aman, sekaligus pertahanan menghadapi serangan Britania Raya. Berada di kawasan
Kepulauan Seribu, Kabupaten administratif di
wilayah DKI Jakarta.
Adalah Benteng Martello dibangun sekitar abad XIX, yang berada di Pulau Bidadari. Menyusuri warisan di Pulau Bidadari, seperti mengendari mesin waktu. Kita diajak ke masa jauh di belakang, menengok jejak kolonial menduduki Batavia.
Pengelola sengaja memperkuat atmosfir heritage, mempertahankan dan merawat ornamen masa lalu. Patung berkostum
khas Belanda, tersebar di beberapa titik. Persis di tengah pintu masuk Pulau
Bidadari, iapit dua batu prasasti. Pada sisi prasasti, dijelaskan perisitiwa
yang pernah terjadi, hingga ditemukan Pulau Bidadari.
Cottage dengan bahan dominan kayu, menanamkan kesan menyatu dengan alam. Bahkan ada cottage yang dibangun terapung, berada di bibir laut menawarkan sensasi berbeda.
Pulau Bidadari ditumbuhi aneka pohon langka, seperti pohon
sentigi (pempis acidula), pohon
glodokan (polyathea longifolia),
pohon kayu hitam (diospyros maritama),
pohon kepuh atau kelumpang (sterculia
foetida), dan banyak pohon lainnya.
Terdapat dua pohon unik, adalah pohon rejeki dan pohon jodoh. Pohon rejeki diyakini masyarakat sebagai pembawa peruntungan. Sementara pohon jodoh, dikabarkan melangenggkan hubungan suami istri.
Panorama laut pulau jawa yang biru, memanjakan dua bola mata.
Kalian penggemar olah raga air, tersedia kano, banana boat, bahkan snorkling. Bahkan
ada paket berenang dengan lumba lumba (Swim
with Dolphin atau Feeding Dolphin).
Pulau Bidadari tak berdiri sendiri, tak terlalu jauh ada Pulau
Onrust, dan Pulau Kahyangan. Bisa dikunjungi dengan speedboat, dalam rangkaian
tour yang disediakan pengelola. Dua pulau ini menyimpan sejarah juga, masih
berkaitan dengan jaman kolonial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA