The Brandals, band yang masih aktif hingga kini. Namanya hits di era 2000-an awal, dan baru-baru ini merelease album terbaru mereka. Dan single- single di album Era Agressor, bisa didengar di berbagai platform streaming digital.
Menariknya album Era Agressor,
sebagai album yang paling tajam mengkritisi hal-hal yang terjadi di sekitar
kita. The Brandals mencoba menyuarakan suara hati rakyat, menyampaikan kritik
sosial dengan lantang dan tajam, tanpa kompromi.
Album ini mencakup berbagai
isu, mulai dari perpecahan akibat Pilpres hingga kasus-kasus kekerasan dalam
konteks militer, agama, dan antar golongan. Beragam drama dan peristiwa sosial
politik yang terjadi di Indonesia terangkum di dalam Era Agressor.
Single “Retorika” dan “Suara Rumah Rakyat”, dua contoh judul lagu yang mewakili suara rakyat tentang kondisi akhir-akhir ini. Selain membingkai kondisi sosial politik, juga menyisipi lagu tentang pengalaman hidup para personelnya di 10 tahun terakhir.
The Brandals sendiri, telah
melewati jatuh bangun untuk bisa bertahan hingga kini. Bagi penikmat musik yang
baru mengenal mereka, musti mengintip album
awal band ini. Group band yang berusia 20 tahun lebih, telah dibuatkan film
dokumenternya. Film berjudul Marching Menuju Maut, merangkum sejak awal The
Brandals terbentuk hingga era 2012-an.
Menampilkan sisi The Brandals yang liar tanpa sensor, disutradarai Faesal Rizal pada 2007 hingga 2012 silam. Footage- footsge-nya, membuat penonton seolah melintasi zaman dan merasakan bagaimana The Brandals bertumbuh seiring perubahan zaman.
Tampil para personel dan
mantan personel, seperti Eka Annash (vokal), Radit Syaharzam (bass), PM Mulyadi
(gitar), alm Rully Annash (drum), Tony Dwi Setiaji (eks gitar), Bayu
Indrasoewarman (eks gitar) dan Doddy Wiyono (eks bass). Juga tampak orang-orang
dekat, seperti manajer hingga pengamat musik.
Merangkum perjalanan satu
dekade pertama The Brandals dari 2001 sampai dirilisnya album DGNR8 (2011).
Lalu apakah The Brandals yang dulu tetap seperti The Brandals yang sekarang,
yang lantang bernyanyi mewakili suara rakyat?
Yuk saksikan film dokumenter
Marching Menuju Maut, di Bioskop Online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA