Saya pernah mendengar,
beberapa testimoni orang bule. Tentang lezatnya makanan Indonesia, karena kaya
akan citarasa. Sebagai warga lokal saya mengamini, bahwa makanan Indonesia memang
tiada dua. Antar daerah memiliki makanan khas, terutama mengandalkan bahan
pangan lokal.
Soal potensi pangan lokal, telah menjadi perhatian Danone Indonesia. Kali ini berkolaborasi dengan Citilink, menggelar Jelajah Gizi 2023 di kota Solo. Kegiatan diadakan tiga hari dua malam, benar-benar mengeksplorasi makanan.
Saya sangat beruntung, bisa
merasakan menu kaki lima hingga istana. Menjadi bagian dari amazing race,
berburu jajanan tradisonal di Pasar Gede Solo. Menyusuri taman kehati
(keanekaragaman hayati), lokasinya berdekatan dengan goa Songtowo.
Rangkaian kegiatan sarat manfaat ini, menyadarkan saya bahwa Indonesia adalah negara dengan ragam pangan lokal. Merajuk data Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, terdapat 77 jenis sumber karbohidrat, 389 jenis buah-buahan, dan 75 jenis sumber protein. Kemudian terdapat 228 jenis sayuran, 26 jenis kacang-kacangan, 110 jenis rempah dan bumbu.
Kekayaan pangan lokal,
didukung keragaman, karakteristik daerah dan budaya. Jangan heran, banyak
makanan mirip dengan nama yang berbeda. Misalnya di tempat saya ada jadah,
kalau di daerah lain namanya uli, dan lain sebagainya.
Termasuk karakteristik makanan daerah Solo, yang kalau saya cermati suka makanan manis. Menu-menu yang pedasnya nampol, nyaris tidak saya temui di daerah ini. Contohnya sego liwet-nya solo, yang dominan santan dan citarasa manis.
Meski di banyak daerah juga
memiliki makanan khas, namun ada yang
membuat kita prihatin. Indonesia menghadapi tantangan triple burden, tiga
masalah gizi yaitu stunting, wasting dan obesitas.
Faktanya 8 dari 10 anak Indonesia mengalami kekurangan DHA, 2 dan 1 dari 3 anak kekurangan zat besi. Hal ini menjadi perhatian banyak pihak, termasuk Danone Indonesia yang concern akan isu gizi.
------
Program Jelajah Gizi 2023, mengusung
tema ”Eksplorasi Potensi Pangan Lokal untuk Penuhi Kebutuhan Nutrisi Keluarga.
Kegiatan diadakan pada 14-16 Agustus 2023 di daerah Solo dan sekitarnya. Saya sangat exited dan antusias, mulai dari
keberangkatan di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta.
Tak lama setelah mendarat di Bandara
Adi Sumarmo, kami langsung ke Serabi Notosuman. Kue serabi yang kali pertama
dibuat tahun 1923, sekarang sudah sampai pada generasi ketiga. Rahasia bisa
bertahan, adalah konsisten dengan citarasa dari leluhur.
Perjalanan berikutnya ke Karak
Bratan Mbah Sastro, kerupuk berbahan beras C4. Proses pengolahan dengan dikukus, kemudian ditumbuk
hingga padat, diiris tipis dikeringkan dan digoreng. Kalau di kampung saya di
jawa timur, namanya lempeng atau kerupuk uli.
Selanjutnya kami makan siang di Sate Kambing Pak Manto, sesuai namanya maka menu daging kambing menjadi andalan. Konon butuh tehnik khusus, untuk mengolah daging kambing agar tidak prengus. Karena saya menghindari daging kambing, memilih memesan nasi goreng.
Keseruan hari pertama makin
petjah, ketika mengikuti Amazing Race di Pasar gede Solo. Peserta dibagi
menjadi 4 kelompok, ditantang berbelanja jajanan pasar. Lokasi penjualnya
berpencar-pencar, sebagian dagangannya sudah habis dan pulang. Tapi justru di
situ tantangannya, anggota team musti kompak bekerjasama.
Kami kelompok dua, musti puas di peringkat keempat. Mengingat kurang efisien soal waktu, dan kurang hemat berbelanja. It’s no problem, namanya juga games. Yang penting rame, yang penting happy, hehehe.
Serunya Jelajah Gizi 2023 Danone Citilink Eksplorasi Pangan Lokal di Solo
Ada yang membuat kegiatan ini
makin lengkap, adalah makan malam di Pracima Tuin bagian dari Pura
Mangkunegaran. Makan malam di istana/ keraton, menjadi pengalaman yang tak
terlupakan seumur hidup.
Hadir Gusti Raden Ajeng (G.R.Aj.) Ancillasura Marina Sudjiwo, yang menyampaikan darlam sambutannya, bahwa Kota Surakarta atau Solo dikenal dengan kekayaan budaya dan kulinernya, namun belum banyak yang mengetahui bahwa ragam kuliner khas Kota Solo juga menyimpan banyak cerita budaya hingga ragam nutrisi dan gizi yang baik bagi kesehatan.
“Saat ini jumlah UMKM Kuliner
di Solo berjumlah 26,13% atau setara dengan 3.127 pelaku UMKM. Untuk itu kami
menyadari bahwa kuliner Solo begitu kaya dan menjadi identitas kota yang penting
untuk di kembangkan sejalan dengan program 17 Titik Prioritas Kota Solo,” Wahyu
Christina S.S,. M.M - Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota
Surakarta
Dinas Koperasi, UKM dan Perin
Surakarta, telah memfasilitasi pendampingan UMKM Kuliner dalam hal legalitas
(ijin edar PIRT, BPOM dan sertifikasi halal). Selain itu juga mengadakan berbagai
aktivitas seperti festival kuliner khas Solo. Kegiatan tersebut, sebagai bentuk
promosi makanan khas Solo.
Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS,
PhD - Pakar Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, menekankan pentingnya pola
makan bergizi seimbang, karena akan memberikan asupan makronutrien dan
mikronutrien yang lengkap bagi tubuh.
“Ini merupakan kunci dalam menjaga kesehatan dan menghindari permasalahan gizi keluarga. Konsumsi gizi seimbang dengan menggunakan bahan alami yang didapat dari alam bisa juga dengan memanfaatkan pangan lokal,” ujar Prof Ahmad.
Tantangan pemenuhan gizi seimbang,
adalah berbenturan dengan kebiasaan konsumsi masyarakat yang kurang sehat. Dari
anak-anak sudah biasa makan makanan micin atau junk food, notabene minim gizi
atau hanya tinggi kalori saja.
Padahal bahan pangan lokal, bisa diolah menjadi kuliner menyesuaikan karakter daerah. Seperti gethuk, timus, gemblong, nagasari, atau makanan berat seperti Tengkleng, Nasi Liwet, Timlo, dsb. Namun kita musti memastikan, pangan lokal diolah higenis dengan ingridient mendukung. Sehingga aman dikonsumsi, baik bagi tubuh bermanfaat terhadap kesehatan.
Arif Mujahidin, Corporate Communications
Director Danone Indonesia, menjelaskan bahwa, Danone Indonesia berkomitmen
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi keluarga melalui produk dan
inisiatifnya yang berkelanjutan serta berdampak positif bagi masyarakat. Hal ini perlu didukung dengan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan tentang pemenuhan gizi seimbang.
“Untuk itu, tahun ini Danone
Indonesia kembali menggelar program Jelajah Gizi 2023 dan memilih Solo sebagai
destinasi karena keragaman kuliner dan
pangan yang menarik untuk diketahui oleh masyarakat serta cerita historis
maupun kebudayaan yang kental membuat kota ini menarik untuk dieksplor.” Jelas Arif.
-----
O’ya, Jelajah Gizi sudah
berjalan sejak tahun 2013, mengajak pakar seperti ahli gizi, media dan pegiat
media sosial untuk mengeksplorasi kekayaan cita rasa, budaya dan nutrisi juga
gizi yang terkandung dalam berbagai hidangan di berbagai daerah di Indonesia.
Jelajah Gizi sudah
mengunjungi, mengeksplorasi kuliner. di berbagai daerah seperti Gunung Kidul, Kepulauan
Seribu, Bali, Minahasa, Malang, Semarang dan Bogor. Dan di 2023 bekerjasama
dengan Citilink, maskapai berbiaya hemat
yang mendapatkan sertifikasi bintang 4 (empat) dari Skytrax.
Danone Indonesia dan Citilink, tidak hanya mengeksplorasi kuliner dan program berkelanjutan di Solo dan sekitarnya. Juga berupaya mengangkat semangat konsumsi pangan bernutrisi dengan para konsumen.
"Citilink selalu berkomitmen untuk menghubungkan berbagai destinasi di Nusantara serta memperkenalkan kekayaan pariwisata, budaya dan kuliner Indoensia sebagai salah satu misi utama. Kolaborasi ini juga sejalan dengan misi Citilink dalam melestarikan potensi kekayaan kuliner melalui fitur LinkTreats," tutup Arief Adhi Senjaya Direktur Human Capital
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA