Kabupaten Gunung Kidul Jogjakarta, kini mulai menyeruak namanya. Stigma tanah tandus susah air bersih, kini terbantahkan sudah. Pasalnya ada goa pindul, menjadi titik balik kesejahteraan warganya. Goa Pindul telah menjadi Paradays, terutama saat week end membludak wisatawan.
Pemandu Dewa Bejo (singkatan "Desa Wisata Bejiharjo"), telah merintis obyek wisata ini. Menyediakan sarana prasarana seperti pelampung, guna menyusuri keindahan di dalam Goa. Bagi yang tidak jago berenang,k jadi aman naik ban pelampung ini.
Cukup duduk di ban dengan posisi rebahan, maka pemandu wisata akan mengawal perjalan pengunjung. Mengapung di aliran air, sembari mendengarkan penjelasan pemandu memakai. Lokasi dalam goa yang gelap, akan dibantu penerangan dari senter.
Aliran sungai sepanjang 350 meter dengan lebar sekitar 5 meter, pemandu sigap mengingatkan peserta agar kepala tidak terbentur. Menikmati pahatan bebatuan, baik di atas atau pinggir goa. Terdapat formasi bebatuan stalaktit, menggantung di langit-langit gua kapur.
Ada tiga zona di Gua Pindul, yaitu zona terang ( berada di awal dan akhir), zona remang (setelah pintu masuk dan menjelang pintu keluar) dan zona gelap (berada di tengah). Menyusuri sungai Gua Pindul, kurang lebih selama satu jam.
Desa Bejiharjo adalah kawasan pebukitan, didominasi bebatuan kapur. Jalanan berkelok menanjak, guna mencapai kawasan goa pindul. Obyek wisata cantik ini, menambah panjang daftar obyek wisata di Jogjakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA