Saya terbiasa bangun tidur, beberapa jam sebelum adzan subuh. Tubuh ini seperti punya alarm, secapek atau setelah apapun saya tidur di malam hari. Kebiasaan ini saya manfaatkan, mengerjakan aneka hal hingga adzan subuh terdengar.
Pagi bagi saya, waktu yang nyaman untuk
menulis. Suasana sunyi di luar namun hiruk pikuk di benak, memantik lahirnya
ide sebuah tulisan. Saya pernah menulis satu artikel, selesai sekitar satu jam.
Sementara di siang atau sore hari, ada saja alasan jeda menulis.
Rutinitas dini hari saya hentikan, kalau
punggung terasa berat. Kalau tidak segera tidurm bisa merembet pusing di
pangkal leher. Perut mual dan pengin muntah, artinya saya terkena masuk angin.
Setelah istirahat, kalau badan belum pulih dibantu kerokan. Saya tambahi minum jahe hangat, menghangatkan tubuh dari dalam. Membeli jahe di tukang sayur, kemudian dipanggang dan digeprek lalu diseduh air panas.
----
Membuat tubuh agar nyaman sangat penting, apalagi
kalau kecapekan jangan tunda beristirahat. Saya biasanya langsung rebahan, agar
otot rileks, melepaskan beban pikiran, sampai tertidur. Biasanya tidur demikian
membuat lelap, saat bangun badan lebih bertenaga.
Kenikmatan ini semakin lengkap dan nyata, ketika digenapkan dengan menyeruput wedang jahe hangat. Bagi yang suka dingin, jahe bisa diminum setelah dingin.
Karena kesehatan adalah modal menjalani kehidupan,
maka badan musti tetap dijaga agar makin giat bekerja benar setiap orang punya sakit dan sehat, kita
manusia punya tugas menjaga kesehatan.
Caranya dengan memperhatikan asupan, yaitu memperbanyak
konsumsi serat dan minum air putih. Kemudian memperhatikan gaya hidup, dengan
memperbanyak aktivitas fisik. Wedang jahe,
minuman serbuk tradisional Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA