Ke Kabupaten Gunung Kidul, bisa ditempuh sekitar 90 menit dari
Jogja. Daerah yang sempat viral, karena punya Goa Pindul . Adalah goa dengan
aliran sungai di dalamnya, tepatnya di desa Bejiharjo Gunung Kidul. Bermula
dari tulisan seorang blogger, kemudian memantik penasaran sebuah stasiun
televisi.
Setelah ditayangkan di layar kaca, nama Goa Pindul melejit dan dampaknya sunguh luar biasa. Saya pernah dua kali ke Goa Pindul, dan seperti sebuah Paradays. Apalagi ketika hari week end, pengunjungnya membludak.
Dana kalau teman-teman ke sana, bisa menemui basecamp Dewa
Bejo (singkatan "Desa Wisata Bejiharjo"). Dewa Bejo sebegai perintis
obyek wisata, yang menyediakan jasa pemandu, peralatan, sampai mobil box (untuk
antar jemput).
Peralatan berupa ban dalam dan pelampung, sebagai alat untuk
mengeksplorasi keindahan di dalam Goa Pindul. Seperti berada dikolam renang,
pengunjung duduk di ban dan mengapung di aliran air. Satu pemandu mengawal
sepuluh orang, dilengkapi senter yang menempel di bagian depan helm proyek.
Posisi pemandu biasanya di belakang setiap kelompok, sambil
menjelaskan terjadinya Goa Pindul. Kegiatan mengarungi sungai bawah tanah ini,
sering dikenal dengan istilah asing cave tubing. Aliran
sepanjang 350 meter, dengan lebar rata rata sekitar 5 meter.
Beberapa titik menyempit, pemandu sigap mengingatkan pengunjung
agar kepala tidak terbentur. Selama cave tubing, kita bisa dinikmati pahatan
bebatuan. Terdapat formasi bebatuan stalaktit yaitu sejenis mineral sekunder, yang
menggantung di langit-langit gua kapur.
Ada juga batuan karst masih hidup, diketahui tandanya masih
meneteskan air. Satu batu yang cukup unik adalah batu gong, apabila permukaan
batu dipukul mengeluarkan bunyi seperti gamelan gong.
Goa Pindul memiliki tiga zona, yaitu zona terang ( di awal dan
akhir), zona remang (setelah pintu masuk dan menjelang pintu keluar) dan zona
gelap (berada di tengah). Menyusuri sungai Gua Pindul, membutuhkan waktu
sekitar satu jam.
Desa Bejiharjo sendiri adalah kawasan pebukitan, didominasi
bebatuan warna putih. Jalanan berkelok dan menanjak musti dilewati, untuk
mencapai kawasan ini. Obyek wisata cantik ini, menambah panjang daftar obyek
wisata di bumi Nusantara. Tentu semakin meyakini, betapa persada tercinta
laksana Paradays indah tiada tara. (salam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA