Siapa sih tidak mau, memiliki berat badan ideal dong. Lingkar pinggang akrab dengan ukuran celana, sehingga tidak repot memilih ukuran. Pun kalau pakai baju, tak perlu bingung menyamarkan perut tidak buncit.
Saya dulu, termasuk yang repot kalau berpose di foto. Musti mencari angel
yang pas, kalau perlu menahan nafas agar tidak tampak ndut. Meski pada bagian
wajah, saya tidak bisa menutupi pipi chubby ini.
Kenyataan keinginan hanya keinginan, sama sekali tidak dibarengi tindakan.
Pola makan sehat tidak dijaga, gaya hidup asa-asalan dipertahankan. Gorengan
menjadi hoby, yang manis-manis disikat habis. Jarang bergerak atau aktivitas
fisik, tidak punya jadwal olah raga yang tetap.
dan saya dampat insight baru, tentang kategori lapar. Bahwa selain di
perut, lapar bisa muncul dari hidung, mata, lidah dan seterusnya. Rasa lapar
inilah, yang memicu keinginan mengasup makanan, meski lambung sudah
penuh.
Berikut kategori lapar tersebut ;
Lapar mata -- Melihat hijau dari cendol, putihnya santan, kecokelatan warna gula, dua bola mata ini langsung tergoda untuk mengambil dan menyantap, padahal sedang tidak haus.
Lapang Hidung-- “SENGGG” tiba- tiba indra penciuman menangkap aroma harum makanan. Langkah kaki berbelok arah, mencari sumber wewangian dan menikmatinya, padahal satu dua jam baru selesai makan.
Lapar Lidah -- Maksud hati sekedar incip makanan baru, ketika ujung lidah mencecap rasa nikmat. akhirnya sekalian satu piring dihabiskan. Dan lain sebagainya, silakan teruskan sendiri.
-----
Diet membutuhkan tekad dan niat yang kuat, membutuhkan usaha yang tidak
mudah dipatahkan. Terkadang membutuhkan satu moment, yang bisa menjadi titik
balik untuk bangkit. Adalah sebuah kondisi, yang bisa memperkuat tekad,
mengalahkan segala keengganan.
Dan saya beruntung, mendapati moment tersebut. Saat itu saya kesakitan, sampai tidak bisa bangkit dari tempat tidur. Hasil pemeriksaan dokter, saya terindikasi gejala pelemakan hati. Dan tak ada cara efektif, selain mengubah gaya hidup.
Sesi konsultasi ahli nutrisi saya manfaatkan, menemukan pencerahan soal pola
makan dan gaya hidup sehat. Saya belajar memilih memilah, tentang makanan jahat
dan asupan ramah bagi badan. Mengatur konsumsi makanan, tidak menimbun lemak
dan dibuang dalam bentuk kotoran.
Kunci utama di mindset , karena pusat kinerja manusia adalah di otak. Untuk mau berubah, maka kita perlu men-setting otak. Otak perlu diberi informasi yang akurat, sehingga mempengaruhi tindakan yang diambil. Sehingga semua kendala, tanpa ragu akan diterjang.
Saya muloai menyingkirkan rasa malas, demi olah raga pagi. Membiasakan diri
menahan mengonsumsi makanan kesukaan, kalau hasil akhirnya akan membuat sakit. Kemudian
menetapkan “BIG GOAL”, yaitu sehat dan mendampingin anak-anak tumbuh
dewasa dan mandiri.
Tujuan besar itu menjadi pemantik, menghalau segala kendala yang menghadang. Bagai saya apapaun akan dijabani, karena sehat itu sangat penting dan utama.
Diet adalah merubah pikiran, guna mempengaruhi sikap. Kalau keinginan diet
hanya sekedar ucapan, berarti seseorang belum menemukan tujuan besar itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA