Tiga film dengan kisah beragam, memberikan pengalaman menonton yang juga berbeda-beda. Spesial di “Festival Sinema Musik”, dipilihan film-film dokumenter yang mengabadikan musisi-musisi yang memiliki kontribusi besar di industri musik Tanah Air.
Bonifacius Soemarmo, VP Growth
& Marketing Digital Business Bioskop Online, menyampaikan, bahwa musisi
yang dipilih, adalah musisi dengan banyak pencapaikan. Masing-masing memiliki
warna dan keunikan tersendiri.
“harapan kami dengan menayangkan ketiga film ini bisa mengajak penonton kembali melihat perjalanan musik Tanah Air dari waktu ke waktu yang terus bertumbuh. Selamat menonton dan teruslah bermusik serta mencintai karya musik Tanah Air,” ujar Bonafacius.
Berikut ketiga film yang akan
meramaikan Hari Musik Sedunia di Bioskop Online.
● A Documentary of Mocca: Life
Keeps On Turning ; Bercerita tentang konser band Mocca saat mereka hendak vakum
untuk sementara waktu setelah 12 tahun bersama. Pada 2011 lalu, Arina, vokalis
Mocca hendak pindah domisili ke luar negeri. Akhirnya mereka mengadakan konser
perpisahan untuk fansnya Sebelum memutuskan vakum.
Film dokumenter ini disutradarai oleh Ari Rusyadi dan Nicholas Yudifar. Tentunya dibintangi oleh personil Mocca, seperti Arina Ephipania, Achmad Pratama, Indra Massad dan Riko Prayitno.
● The Brandals: Marching
Menuju Maut ; Adalah dokumentasi
perjalanan karir band Rock n Roll seminal asal ibukota The Brandals. Dimulai
dari lembaran awal masing-masing personil lahir dan besar dengan latar belakang
kota urban Jakarta yang kencang keras dan kasar. Elemen tersebut direfleksikan
dalam musik dan lirik sejak awal terbentuk dan berkiprah di 2001 hingga merilis
album DGNR8 (2011).
Rilis pertama kali pada
Desember 2013, kini film yang disutradarai oleh Faesal Rizal ini kembali tayang
di Bioskop Online. Memotret kosa The Brandals dengan menghadirkan nama-nama Eka
Annash, Rully Annash, M. Bayu Indrasoewarman, Doddy Widyono, Tony Dwi Setiaji,
Mulyadi 'PM' Natakusumah, dan Radhitya Syaharzam Almatsier.
● Catharina Leimena: Show Must
Go On; Film tentang seorang musisi legendaris, Catharina Leimena, disutradarai
Patar Simatupang. Berkisah tentang sang seniman, saat menghadapi masa sulit
akibat pandemi.
Mengikuti Catharina membawa
kita ke dalam suatu kedalaman sebuah ketekunan. Serupa ombak yang lembut dan
teratur, demikian pula kekuatan di balik suara-suara indah terlatih yang dipengaruhinya.
Mengikutinya ke panggung, ke meja juri, ke studio praktek, seniman komplit ini adalah
seorang ibu yang selalu bersemangat. Kehadirannya memberi motivasi bagi para
guru nyanyi, penyanyi klasik dan pop ternama, paduan suara maupun para pemula.
Kisah dimulai pada satu makan
malam keluarga, putranyamemberanikan diri meminta ia untuk berhenti. Tragedi
1965 hingga pandemi COVID-19 yang memberhentikan dunia beraktifitas namun
Catharina terus berkarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA