Band Unik Mengusung Musik ala Tahun 50-an

Pada medio tahun 50-an, ada lagu Nurlela yang dipopulerkan eniman legendaris Bing Slamet. Dan lagu yang sama, kemudian diremake penyanyi masa kini. Adalah Tompi, Sandhy Sandoro, dan (alm) Glen Fredly, melalui group band Trio Lestari menyanyikan ulang lagu Nurlela.

Sebagai penikmat lagu, saya terbawa dengan setiap lirik dan melodi di lagu ini. Vibes masa itu sangatlah melekat, dan terasa damai di kalbu.

Millenials yang ingin mendapatkan suasana beda, menikmati musik di awal kemerdekaan. Kalian bisa coba searching di google, dan mengetik kata ‘Deredia.’ Saya jamin, bakal terpuaskan dengan musik suasana tempo doeloe.

Ya, Deredeia adalah nama sebuah Band musik, yang terinspirasi dari musik tahun 1950-an, dan Les Paul and Marry Ford adalah salah satu kiblat bermusik Derdia. Louise sang vokalis, menyatakan, bahwa integritas musisi kala itu sudah teruji. Lagu-lagu jaman itu cukup simple, semua orang bisa menyanyikan, sebenarnya prosesnya komplek. 

Kata ‘Deredia’ diambil dari bahasa Manggarai Flores, “Dere” artinya Nyanyian dan “Dia” artinya  Merdu berarti Nyanyian Merdu. Tahun 2016 merilis album perdana, diberi tajuk “Bunga dan Miles” yang terdiri dari dua CD.

Di CD pertama ada lagu unggulan “Fantasi Bunga”, mengisahkan perempuan yang memilih hindup sendiri padahal berparas cantik. Di CD kedua atau Miles, ada lagu Tacatonic yang menceritakan cowok yang suka permpuan jomblo (di album pertama).

Saya menikmati lagu-lagu Deredia melalui Youtube, beberapa lagu lawas seperti Bersuka Ria (ciptaan Presiden RI pertama), Nurlela cukup memanjakn telinga. Didukung video klip berkonsep heritage, seperti diajak menyaksikan televisi hitam putih jaman tahun 50 – 60an.

Selain Vokalis Loiuse, Aryo pada drum, Yoshua pada gitar, Ical pada Bass, Reinhard Piano. Faktanya, meskipun genre musik tahun 50-an, penikmatnya justru dari kalangan usia 18- 34 tahun.

“Deredia adalah musik yang terinspirasi musik tahun 50-an, jadi bukan music 50-an wannabe” imbuh Yoshua.